J M T

619 39 15
                                    

"Lan, lo jadi takeover restoran yang di Senop?" Tanya Aro ke Erlan Jumat malam di Borealis.

Borealis adalah lounge & restaurant di lantai 69 Eastin Hotel - salah satu hotel bintang 5+ milik James Jayawardhana. Lantai 69 ini merupakan hadiah James untuk anak-anaknya, empat bersaudara itu akhirnya menyulap lantai 69 Eastin Hotel menjadi sebuah tempat yang - quoted from Aquila - chatty but still classy.

"Jadi lah, gue bahkan udah cari interior desainer buat rombak isinya." Jawab Erlan sembari menyisip gewürztraminer miliknya.

Jumat malam memang menjadi rutinitas sepupu Jayawardhana untuk kumpul di Borealis, jarang lengkap memang anggotanya. Tapi selalu ada yang datang. Contohnya hari ini, Aro, Erlan, Kaisar, dan Aries sudah berkumpul sembari melihat kemacetan jam pulang kerja dari tempat mereka di dekat jendela.

"Kenapa enggak minta Orion aja? Bukannya dia jago masalah desain?" Tanya Kaisar yang sibuk memilih wine dari menu.

Pertanyaan Kaisar langsung dijawab cepat oleh Aries, "Jangan lah. Kasihan adik gue. Capek banget kayaknya habis bantu Opa persiapan opening galeri baru di Praha." Opa yang dimaksud Aries adalah Djoko Purnomo - Kakek Aries, Lyra, dan Orion dari Ibu mereka.

Aro sebagai yang paling tua dan sejauh ini paling berpengalaman tentang bisnis di antara mereka semua kembali mengutarakan pendapatnya mengenai keputusan bisnis Erlan yang terkesan terlalu cepat.

"Lo bener yakin Lan sama si Jacob ini? Enggak mau lo audit dulu keuangannya? Atau lo duedill dulu deh. Gue bisa cariin kalau lo butuh."

Jacob yang dimaksud Aro adalah Jacob Westwick. Pemilik Wicked, salah satu restoran dengan konsep cocktail bar & restaurant di Senopati yang tergolong cukup sukses. Sudah 3 tahun tempat itu berjalan, sayangnya Jacob yang asli Manchester ini harus kembali ke negara asalnya dikarenakan ayahnya sakit dan harus ada yang mengurus perusahaan. Kebetulan Erlan yang merupakan pelanggan VVIP Jacob mengusulkan untuk mengambil alih Wicked, dan Jacob berpikir daripada Wicked yang dibangun dari nol olehnya diambil alih orang yang asal-usulnya tidak jelas, lebih baik diambil alih oleh Erlan. Setidaknya Jacob tidak perlu khawatir Wicked akan bangkrut karena kekurangan uang.

Kembali ke Borealis dan kekhawatiran Aro, Erlan hanya menjawab santai, "chill bro. Wicked ini udah 3 tahun di Senop, biasanya kan restoran dengan konsep kayak Wicked di Senop cuma bertahan 1 atau 2 tahun. Everything is under control. Besides, your cousin here doesn't get his MBA degree with bribing, right?"

"Bener kata Mas Erlan," Kaisar menambahkan. "Mas Aro harus lebih chill dalam segala hal. Enggak semua hal akan berakhir buruk."

Aries pun yang biasanya hanya diam saja kalau bicara bisnis kali ini ikut nimbrung dalam pembicaraan, "Lo udah punya Kak Irene masih aja tegang deh Mas, kayaknya lo kurang dimanja." Memang seharusnya paling benar kalau Aries diam saja, tidak usah nimbrung, tidak nyambung dan tidak penting:)

"Lagian mana berani si Jacob bohongin gue? If he really knew our family, he wouldn't even dare." Erlan menambahkan sembari tertawa.

Aro menghela nafas melihat Erlan yang menurutnya terlalu santai ini. Sebagai anak pertama dan cucu laki-laki pertama, Aro memang dibesarkan untuk selalu memimpin dan selalu menjaga adik-adiknya, "Gue cuma mengingatkan, Lan. Lo enggak mau kan kalau kakek atau nenek panggil lo lagi ke Rumah Besar?"

Pernyataan Aro tadi membuat raut wajah Erlan mengeras. Hal ini yang disadari pula oleh sepupu Jayawardhana yang lain. Aro tidak sengaja membuka luka lama Erlan yang belum kering - yang mungkin tidak akan pernah kering.

the jayawardhanas ; ensemble castsWhere stories live. Discover now