29. [ 역습 ] - Yeogseub - Counterattack

422 49 31
                                    

Jaejoong melihat Hyungwon mempersiapkan diri setelah rapat dibubarkan oleh Jaejoong. Jaejoong membagi timnya menjadi 3 kelompok kecil atas permintaan dari Hyungwon. Yoochun dan Wonho bertugas untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan informasi lebih berbekal dengan sedikit bantuan dari pihak Hyungwon agar para korban bersedia untuk bicara. Sementara Siwon dan Yesung mendapatkan tugas untuk menjemput dan melakukan perlindungan pada saksi untuk dibukanya kasus pasangan Yoo. Lalu dia sendiri berpasangan dengan Hyungwon, anggota tambahan dari divisi khusus akan pergi ke lokasi penyerangan.

Setelah mereka anggota yang lainnya pergi, dia tinggal sebentar di ruang data bersama Hyungwon yang bersiap. Dia melihat Hyungwon menyelipkan pisau lipat di balik lengan baju, berposisi tepat dia atas pergelangannya dan juga di dalam sepatu boot yang dia kenakan. Mengantungi dua buah pistol di pinggang.

"Jika ada yang ingin anda tanyakan, tanyakan saja." Hyungwon berucap tanpa melihat ke arah Jaejoong dan mengencangkan sabuk senjata di pinggangnya.

"Hm." Jaejoong bergumam sambil mengangguk. "Siapa yang dapat mengubah pemikiran dari kepala tim divisi khusus?"

Hyungwon memasukkan stok peluru cadangan ke dalam kantung vest bagian dalam bajunya lalu menoleh pada Jaejoong.

"Anda mengenal orang itu siapa." Jawabnya singkat.

"Kau sudah selesai?" Tanya Jaejoong sambil bangkit dari kursi dan mendapatkan anggukan dari Hyungwon. "Kalau begitu ayo. Kita tidak boleh membuang waktu lebih banyak lagi."

Sejujurnya Jaejoong sudah menebak siapa orang dibalik berubahnya pemikiran Lee Eunhyung tetapi dia tidak ingin berharap terlalu tinggi. Hanya saja jawaban dari Hyungwon terlanjur menumbuhkan harapannya untuk dapat bertemu dengan Yunho lagi.

"Jadi bagaimana dia?" Jaejoong bertanya ketika mereka telah masuk ke dalam mobil patroli.

Dia membiarkan Hyungwon mengambil kemudi karena pemuda itu berjalan langsung menuju ke pintu kemudi sementara Jaejoong hanya menjadi penumpang.

"Dia? Dia yang mana?" Hyungwon balik bertanya dengan nada datar yang penuh rasa tak perdulinya.

"Keduanya." Jawab Jaejoong sambil memasang sabuk pengaman ketika Hyungwon telah menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gas.

"Yunho hyung bukan masalah. Tetapi yang satunya menyebalkan." Jawab Hyungwon dengan kerutan di kening.

Jaejoong nyaris tidak dapat menahan tawa, dia dengan sangat jelas dapat membayangkan bagaimana tingkah Haneul. Apapun yang dilakukan Haneul pastilah membuat anggota divisi khusus kepayahan.

"Jadi untuk pemberhentian pertama, anda masih ingin mengunjungi TKP penyerangan?" Tanya Hyungwon yang berusaha kembali membawa pembicaraan pada pokok permasalahan yang utama.

"Yeah. Hanya melihat-lihat." Jawabnya.

"Anda tidak akan menemukan jejak yang mungkin anda inginkan di sana."

"Justru aku akan sangat kaget jika menemukan apa yang kita butuhkan dengan mudah di sana."

®®®

-Di rumah sakit-

Wonho dan Yoochun baru keluar dari salah satu ruang rawat beberapa pasien dan benar, ketika mereka menyebutkan nama "Honey" dan "Bee" para korban yang sebelumnya diam, akhirnya mulai buka suara. Dan bahkan jika mereka merangkum hasil yang keterangan yang mereka dapatkan saat ini, nyaris sama dengan keterangan yang diberikan Hyungwon di rapat tadi pagi.

"Jadi," Yoochun menggaruk sisi kepalanya dengan ujung pulpen yang tumpul, ia ingin menggaruk keluar pikiran-pikiran yang membuatnya hampir gila. "Kita hanya tinggal menemui beberapa orang lagi dan menemui orang yang bernama-"

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now