"Kau memang memiliki anggota team yang bisa dikatakan hebat, tetapi kurasa kau kurang bisa memanfaatkan mereka dengan maksimal." Lanjut Yunho dengan tangan bersedakap, mata musangnya melirik ke arah Hyungwon sekilas lalu kembali pada Eunhyung. "Sementara mereka memanfaatkan semua yang mereka miliki dengan efisien."
"Divisi khusus memiliki peraturan mutlak untuk tidak terlihat mencolok." Eunhyung menjawab. "Karena kami berada di bawah sistem yang diatur secara langsung oleh pemerintah dan bergerak sesuai perintah dan persetujuan dari delegasi yang ditunjuk secara langsung oleh presiden demi keamanan negara. Oleh karena itu divisi khusus terutama orang-orang di bawah kepimimpinanku harus bergerak sesuai dengan peraturan yang ada dan atas persetujuan dari delegasi pilihan."
"Itulah alasan kenapa aku mengatakan kau tidak dapat memanfaatkan mereka dengan maksimal." Yunho menghela nafas panjang. "Mereka mampu bergerak sesuka hati, karena mereka mementingkan hasil akhir. Asal tujuan mereka tercapai tanpa gangguan, cara apapun akan mereka lakukan. Sementara kau, terlalu mengikuti peraturan. Selama kau hanya menunggu perintah untuk bergerak, maka kau akan tertinggal jauh dari mereka."
Yunho menatap tajam pada Eunhyung.
"You, who have a big mouth since the beginning, are actually nothing more than puppet that are driven by them."
Wajah Eunhyung menegang seiring dengan dia menahan nafas di paru-paru dan tangan di sisi tubuhnya mengepal.
"Admit it." Lanjut Yunho tanpa mengurangi nada serius dicaranya berbicara meski dia sadar ucapannya dapat memicu percikan api yang akan berkobar nantinya. "Admit that you're actually nothing more than a lion without claws and fangs. Honestly maybe it's too good for you. Hmm let me think of something more suitable for you."
Yunho mengetuk dagu runcingnya menggunakan telunjuk tiga kali, mengarahkan pandangannya ke beberapa arah seperti sedang berpikir dan mencari inspirasi.
"Ah," Yunho menjentikkan jarinya. "Clown. Bagaimana menurutmu? Bagus bukan?" Tanyanya dengan senyum lebar mengejek.
Mata Eunhyung terlihat memerah, menahan amarah. Tinjunya mkin terkepal erat. Tetapi bahkan amarah Eunhyung tang terlihat sangat jelas itu tidak membuatn senyum di wajah Yunho hilang. Dia memiliki alasan kenapa dia mencemooh Eunhyung dan dia berharap Eunhyung dapat menangkap sinyal yang telah dia lemparkan pada Eunhyung. Sebelum semuanya menjadi semakin kacau.
Dengan satu tarikan nafas yang sangat panjang, Eunhyung mengendurkan kepalan tinjunya.
"Kalian berdua, hentikan pekerjaan kalian dan keluar dari ruangan ini sekarang juga." Kata Eunhyung dengan nada memerintah pada dua dua anggota Securecomp yang dia panggil.
"Tapi Tuan Lee..." Salah satu dari mereka berbicara, bangkit dari kursi dan menghampiri -nyaris- Eunhyung tetapi Eunhyung segera menaikkan tangan kanannya ke udara, tanda jika dia tidak menerima interupsi dalam bentuk apapun.
Eunhyung melirik Hyungwon melalui ekor matanya, dan hal itu tak luput dari perhatian Hyungwon yang kemudian memperhatikan kedua orang dari Securecomp membereskan peralatan yang mereka bawa. Sementara Yunho dan Eunhyung masih saling berpandangan.
"Hyungwon." Eunhyung memanggil Hyungwon dengan suara kerasnya.
"Ne Tuan Lee." Jawab Hyungwon dengan mengambil satu langkah maju.
"Buat dia menyesali setiap kata yang telah diucapkannya."
Yunho tersenyum miring.
~~~~
"Selamat pagi jagoan." Sapa Yoochun sambil mengecup rambut Junyoung.
"Gud molnin' Daddy." Junyoung balas menyapa.
