BARBAR

48 6 2
                                    

"santailah baru jam segini, nanti 20 menit lagi berangkatnya."

Jam menunjukkan pukul 06:30 dan Rasya duduk santai dengan baju seragam lengkap di kasurnya sambil melanjutkan drakor yang sempat terpotong malam tadi. Dia tamatin satu episode dalam waktu 38 menit, karena drakor itu setengah jam berasa 5 menit.

"gantung banget ceritanya, tapi gue mesti berangkat seko-" menengok ke samping kanannya, " LAH!!!! APA-APAAN BARU JUGA 5 MENIT NONTON UDAH JAM 7 LEBIH. NGACO NIH JAM." Buru-buru ngambil tas dan turun ke bawah.

" plissss, babang gojek cepatlah menjemput." menonton setengah jam gak kerasa tapi menunggu gojek yang hanya 7 menit berasa setengah abad. Begitulah manusia, kalau ditunggu-tunggu berasa lama kalau enggak ya gak kerasa.

Bagi yang menanyakan dimana keberadaan keluarganya. Mereka ada tapi Rasya melesat bagaikan vampire hingga membuatnya lupa untuk berpamitan.


<><><><><>


"gimana dong, gue lupa gak bawa," keluh Rasya saat mengetahui barang terpentingnya dihari Senin tertinggal di rumah. "masa gue harus dijemur di tengah lapang gitu, malu banget gue." Ketiga temenya cuma bisa membantu dengan elusan pelan dipundaknya.

"akhirnya gak setengah-setengah barbarnya." ucap Iren melihat temannya menderita.

"akhirnya ada temen buat dijemur." Gina berkata dengan tenang karena tadi hanya dia seorang yang tidak membawa topi, bukan bawa sih tapi gak punya. "tapi karena gue itu teman yang baik hati dan tidak sombong, jadi kali ini gue bantuin lo biar gak jadi dijemur." lanjutnya dengan tatapan licik memikirkan rencananya.

"kita ikutan jadi anak padus."

Rasya membelalak saat mendengar rencana tersebut. Pasalnya dia gak kenal satupun anak padus, lalu dia dengan polosnya masuk barisan. Sungguh lebih baik dijemur daripada masuk barisan padus dengan wajah polosnya.

"Gin, lo gak punya malu. Kita bukan anggota padus dan tiba-tiba kita nyelonong masuk ikutan nyanyi."

"Ras, lo gak punya malu. Murid yang tak pernah absen bawa topi dijemur gara-gara gak bawa topi dan lo menjadi pusat perhatian seluruh siswa SMA Cakrawala." Gina adalah salah satu sahabatnya yang kalo ngomong nyablak banget alias ratu nyinyir. Rasya tak punya pilihan lain, akhirnya dia mengikuti saran Gina karena tak ingin dijemur dan dicap sebagai murid barbar. Padahal dia gak tau betapa nikmatnya jadi murid barbar.

Kepada seluruh siswa agar segera menuju ke lapangan utama untuk melaksanakan Upacara Bendera.

Dan disinilah Rasya, menjadi anggota padus untuk menghindari penjemurannya selama upacara berlangsung. Berbeda dengan barisan kelasnya, anak-anak padus ini diam tanpa ada gerakan sedikitpun membuatnya sedikit kaku karena tak terbiasa disiplin selama upacara.

Rasya menggerakan kaki bawahnya berharap rasa pegalnya lepas lewat tendangan kecil yang ia lakukan, namun yang ada dia malah dapat teguran dari siswa dibelakangnya.

"ya ampun Gin lo dimana, gue beneran pengen jadi pasien uks, sumpah pegel banget mana di depan pula." gerutu Rasya dalam hati.

Dia kira bebas buat masuk barisan mana aja, jadi dia milih di barisan belakang sama Gina biar ada teman ngobrol. Tapi aturannya yang pendek harus di depan dan dia termasuk kategori cewek buntet. Alhasil dia mengisi barisan depan dan karena posisi padus itu berhadapan dengan peserta upacara, jadi mau tidak mau Rasya harus sikap sempurna hingga upacara selesai.

----------------------

hai, manteman!!!

Baca ya, moga suka...

Tunggu part selanjutnya

Lv u all <3

Вы достигли последнюю опубликованную часть.

⏰ Недавно обновлено: Mar 17, 2020 ⏰

Добавте эту историю в библиотеку и получите уведомление, когда следующия часть будет доступна!

H A IМесто, где живут истории. Откройте их для себя