SEYLA 30

114 4 0
                                    

dua minggu telah berlalu,setelah seyla berangkat dan berada di negara tempat perusahaan Satya di dirikan sekarang,sepertinya gadis itu terlihat nyaman berada di negara orang.

"Bang kapan sih aku masuk sekolah?" tanya seyla yang sedang asik makan di soffa tamu kerja satya.

"kamu kira urus surat pindah sekolah kamu itu gampang" jawab satya yang sibuk mengerjakan pekerjaan bisnisnya di meja kerjanya.

"aku bosan,gak punya aktifitas apapun disini" keluh seyla yang masih saja terus makan cemilan.

"mau punya kegiatan?sini bantu abang selesain ini"

"ogah,tu kerjaan gak bakal selesai sampai kapapun,kecuali kalo bisnis abang udah sukses besar,kan gak perlu turun tangan lagi buat ngurus yang beginian"

"perusahaan abang masih baru,tunggu dua puluh tahun kemudian mungkin sudah bisa jadi apa yang kamu katakan tadi"

"ya elah lama amat,kalo eyla lima tahun udah bisa jadi presiden perusahaan yang memiliki banyak cabang,nah abang baru satu perusahaan ini aja butuh waktu empat tahun"

"perkataan kamu udah kayak orang yang telah berhasil saja"

"bukan cuma berhasil,udah sukses banget malah tapi buat aku,usahaku belum memuaskan"

"hahaha jangan mimpi terlalu ketinggian dek,nanti jatuhnya sakit" ledek satya yang tidak percaya degan perkataan seyla.

"aku gak bercanda Abang Satya!"

"ohya?"

"percaya atau tidak,terserah abang saja" ketus seyla.

"emangnya usaha kamu apa?"

"abang tau perusahaan industri kendaraan otomotif yang dimiliki oleh Mrs Nayna?"

"perusahaan yang terkenal karena selalu menciptakan kendaraan yang berkualitas tinggi"

"yup,tau kan,itu adalah hasil kerja kerasku"

"kamu jangan ngaku ngaku eyla"

"Aish" kesal seyla karena abangnya yang tidak percaya juga sejak tadi,"abang tau nama terkenal aku di sekitar anak sekolahan?"lanjut seyla bertanya.

"iya bang atya tau,adek bungsu abang ini adalah artis di kalangan anak sekolahan,udah pasti nama terkenal kamu Seyla Naynafrala"

"itu tau,aku gak bakal berusaha buat abang percaya atau tidak lagi,aku udah kasih kode"

"wait,nama kamu kan ada namanya nayna?jadi benar kamu pemilik perusahan terkenal itu,sejak kapan,kok kita gak tau?" tanya satya beruntuh yang tidak menyangka mendapatkan kejutan tidak terduga dari adik perempuan satu satunya ini.

"sejak kelas dua smp"

"Gak mungkin"

"Gak ada yang gak mungkin bagi seorang seyla"

"kamu dapat modal dari mana?"

"dari hasil endors,pretasi aku plus rekan2 yang berjasa,buat apa punya kepintaraan kalo gak digunain"

"abang bangga sama kamu,sini peluk abang" ujar satya sambil membuka kedua tanganya agar seyla menujunya untuk memeluk.

"gak mau,tadi gak percaya sekarang muji muji"

"ya iyalah siapa yang gak percaya kalo seorang gadis muda kayak kamu,sudah bisa menjalankan usaha"

"hmm,tapi keinginanku ini belum tercapai semuanya"

"keinginan apa eyla?"

"sebenarnya bulan kemarin aku akan membuka cabang di beberapa negara tapi masih modal besar,karena aku gak mempunyai banyak klaen dari perusahan yang berkerjasama dengan perusahaanku skarang"

"bang atya akan membantu mu"

"gak perlu,buat sukses dulu usaha abang,lagi pula keinginan ku akan tercapai secepatnya tanpa bantuan abang"

"songongnya adek abang ini"

"aku hanya membuat abang termotivasi dengan usahaku"

"dasar kamu ini" ujar satya sambil menganggkat telfonya yang berdering."arka yang menelfon"lanjut satya sambil menekan tombol membesarkan suara panggilan.

"bang atya,kenapa adik ku bisa sama abang hah?" tanya sarka yang sedang kesal disebrang telfon.

"adik abang juga kali"ujar satya.

"bang atya kasih tau ke kak arka?"tanya seyla,abangnya ini memang gak bisa dipercaya.

" harus abang kasih tau,yang ngurus surat pindah kamu disana pasti mama atau arka kan",seyla lebih memilih melanjutkan memakan makanannya di banding membalas perkataan satya.

"hey aku masih terhubung,eyla nya mana?"

"eyla gak mau bicara sama kakak kayak kamu"

"oke,tidak mengapa eyla tinggal disana,asal abang harus memberinya makanan yang sehat karena aku terbiasa selalu mengurusnya dan memasak makanannya setiap hari" oceh sarka.

"iya abang tau itu,pantas saja abang sering liat eyla gak berhenti ngunyah jadi kamu yang ngebiasain makan banyak"

sejujurnya dulu seyla gak sesering ini makan tapi sejak ia pergi dari jakarta,seyla selalu gak berhenti makan,entah karna apa?.

"hey tanpa kalian memberiku makanan,aku bisa membeli atau memasak sendiri,aku seperti anak kecil saja dimata kalian,entah kenapa aku bisa punya saudara laki laki yang tua kayak kalian" gerutuh seyla dengan nada yang agak keras.

"kak arka belum tua ya"

"bang atya belum tua"

perkataan sarka dan satya sontak bersamaan karena tidak terima dikatakan tua oleh seyla.

"kalian berdua harus sadar,umur kalian semakin bertambah,apalagi abang dari dulu sampe sekarang gak perna punya pacar,mau jadi perjaka tua" sembur seyla.

"gak bakal,jodoh abang sedang dalam proses perjalanan" ujar satya dengan santai.

"jodoh bang atya lagi kesasar di hati orang" ledek sarka di sebrang telfon yang masih tersambung.

karena kesal mendengar perkataan adek laki lakinya,satya langsung mematikan panggilan tersebut.

"punya dua adek,gak ada sopan sopanya sama abang" ujar satya dengan nada dingin.

"bodo,abang jangan sok dingin,gak ada yang bisa niruh sifat aku"

"Terserah,kamu keluar jalan jalan sana,dari pada cuma ganggu bang atya disini"

"emang boleh jalan jalan?"

"hmm"

"kenapa gak bilang dari tadi,bye bang satya" ujar seyla langsung keluar dari ruangan sebelum satya berubah pikiran.

"asal jangan jauh jauh dari kantor abang" pesan satya tapi sudah terlambat seyla sudah pergi,

"cepat amat ngilangnya"lanjut satya melihat sofa yang sudah tak ada siapa siapa.

di luar gedung perusahaan satya,
ini lah yang seyla inginkan,bisa bebas dari ruangan yang semuanya berisih alat alat kantor satys yang membosankan itu.

seyla menuju ke restoran yang dekat dengan gedung satya,makanan di ruangan satya hanyalah cemilan bagi seyla,kini waktu nya ia makan makanan berat.

"daging kuah pedasnya satu,porsi besar ya mbak,dan es jeruk peras satu" ujar seyla ke pelayan restoran dengan bahas inggirs.

setelah pelayan itu pergi,seyla menunggu pesananya sambil memainkan phonselnya.

seorang cowok yang duduk disebrang meja seyla sudah memerhatikan seyla sejak masuk restoran tadi.

seyla tidak sadar sedang di tatap seorang cowok yang sepertinya tertarik dengan seyla.

***
979 kata
VOTE,COMENT AND SHERE
                                   

SEYLA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang