"Akhirnya lo mau diajak jalan juga prill" ucap gritte tiba-tiba. Aku menarik nafas dan memejamkan mataku. Aku tak menjawab pertanyaan gritte karna sedang tak mau membicarakan itu sekarang.

"Ngantuk, gue tidur ya" ucapku dan langsung membelakangi gritte dan salsa. Menarik selimut dan memejamkan mataku.

Aku sama sekali tak merasa ngantuk, namun ada yang sedang kupikirkan. "Prill ini liburan, jangan mikir yang macem-macem. Saat ini jangan inget ali dulu. Liburan prill liburan" batin ku.

Tak lama nafasku terasa tenang, dan aku pun tertidur. "Prill bangun, katanya mau ke pantai?" Ucap salsa menggoyangkan tubuhku.

"Hmmm" ucapku yang masih tak mampu membuka mata.

"Bangun prill, udah pada siap. Tinggal lo doang" ucapnya lagi sambil menepuk pipiku.

Karna aku tak kunjung bangun, mereka mengerjaiku. Iqbal sangat mahir dalam mengikuti suara orang, dia mampu mengikuti suara ali. "Prilly sayang, bangun yuk" ucap iqbal yang suaranya dibuat seperti ali.

Aku langsung membuka mataku karna kaget.

"Ali?" Ucapku yang masih sedikit tak sadar. Aku melihat iqbal sedang tertawa.

"Aaaaah rese lo sumpah. Galucu bal" kataku sedikit ngambek. Aku langsung bangkit dan menuju kamar mandi.

Setelah semuanya siap, kita berjalan ke pantai kuta. Jarak antara pantai dan hotel tak terlau jauh, hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai.

Tak lupa aku membawa kamera SLR untuk mengabadikan momen yang tercipta. "Prill foto dulu yuk, nanti main main" ajak salsa menepuk pundakku. "Iya ayok" jawabku dan meminta tolong kevin untuk memotret ku bersama salsa dan gritte dengan kamera SLR.

Setelah beberapa saat, sunset mulau terlihat, aku bersiap dengan kamera ku dan memotret sunset yang indah itu.

Saat aku sedang memotret sunset dan sekitar pantai, aku berhenti memotret karna terlihat sosok laki-laki berpostur tinggi yang tertangkap dengan kamera ku. Bukan hantu, itu hanya manusia biasa sepertiku, tapi yang membuat aku kaget adalah laki-laki itu mirip dengan ali. Aku memperhatikan hasil foto itu dan mencari sosok tersebut. Postur nya memang mirip dengan ali, namum tidak dengan mukanya. Aku hanya memandang dan berdiam diri. Disaat seperti ini selalu saja ali muncul dibayanganku.

Aku meraih ponselku dan mencantumkan nomer ali di bagian pesan. "Hai ali, how are you? Haha. Bagaimana keadaanmu disana? Sekarang aku, gritte, salsa, iqbal, kevin dan dimas sedang berlibur ke bali. Apakah kuliahmu disana juga sedang libur?  Aku disini sedang menikmati sunset dan keindahan pantai. Tapi rasanya akan lebih indah kalau kau ada disini" kukirm pesanku padanya. Kumasukan lagi ponselku dan menghampiri yang lain sedang memesan makan malam.

"Lama amat prill ngapain aja?" Tanya kevin.

"Foto-foto doang. Gue udah dipesenin belom?" Tanyaku sambil melihat menu makanan.

"Udah, lobster kan?" Jawab gritte.

"Iya you know me so well haha" yang lainnya ikut tertawa.

Setelah makanan yang dipesan datang, kita langsung melahapnya. Selesai makan aku dan dimas pergi ke kamar mandi, saat sedang berjalan, ada seseorang yang menabrakku. "I'm sorry" ucapnya yang langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuhku.

Aku mengangkat wajahku untuk melihat wajahnya. God, dia mirip sekali dengan ali.

"Hmmm.. sorry" jawabku tesenyum.

"Nama lo siapa?" Tanyanya.

"Prilly. Sorry aku buru-buru" jawabku singkat dan berjalan meninggalkan orang yang belum kuketahui namanya.

"Nama gue faidz" ucapnya sedikit berteriak. Aku mendengar teriakannya namun tak ku hiraukan. "Kak, tadi mirip bang ali ya" ucap dimas sambil memegang tanganku.

"Haha iya. Tapi masih bagusan bang ali ah" jawabku sambil tertawa. Dimas ikut tertawa, kemudian kita berpisah di depan toilet perempuan dan laki-laki.

"Kenapa hari ini banyak sekali orang yang mirip dengan ali? Apa aku saja yang sedang memikirkannya? Huuft" batinku yang sedang mencuci tangan. Aku memperhatikan wajahku di depan cermin. Aku tersenyum.

Dimas sudah menungguku didepan toilet. Aku dan dimas berjalan menuju meja yang tadi ditempati. Terlihat salsa, kevin dan iqbal masih makan, tak tau dimana gritte. "Gritte mana bal?" Tanyaku.

"Tuh lagi telfonan sama arif" jawabnya yang masih fokus pada makanan.

"Kriiing" ponselku berbunyi, tanda ada telfon masuk.

Incoming call "mama". "Halo assalamualaikum?" Ucapku saat sudah mengangkat telfon.

"Waalaikumussalam sayang, lagi apa kamu?" Tanya mama yang terdengar basa basi.

"Lagi makan ma, ada apa?" Tanyaku.

"Tadi kaia telfon ke mama, katanya hp kamu mati ya?" Tanya mama. Aku mengerutkan keningku.

"Gak kok ma, mungkin gasampe kali ya. Hp ku nyala dari tadi. Emang kaia bilang apa?" Tanyaku berubah serius.

"Tadi ali mau ngomong, tapi karna gaada kamu jadi ali ngobrol sama mama" jawab mama. Deg! Ali menelfon mama? Kenapa tak ada aku disana? Aku ingin berbicara dengan ali seperti tahun baru kemarin.

"Ngobrol-ngobrol aja tentang kuliahnya. Katanya Mei nanti dia insyaallah udah bisa balik kesini" ucap mama berhasil membuatku tersenyum. "Serius ma?" Tanyaku excited.

"Iya, yaudah ya.. daah sayang. Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam" aku menutup telfon dan langsung memeluk gritte yang sudah ada disampingku.

"Lah lah? Kenapa prill?" Tanya gritte yang terlihat bingung.

"Ali insyaallah pulang Mei ini" jawabku yang menangis karna senang.

"Wah bagus dong. Cieeee" jawab gritte dan tertawa.

**

Can You See Me (Aliando-Prilly)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora