Part 24.

1K 86 24
                                    

Nayeon berjalan lesu menuju kantin, setelah kejadian perdebatannya dengan kyungsoo, nayeon memilih untuk tetap diam.

"Nayeon!!" Nayeon terkejut saat seseorang memanggilnya, ternyata itu adalah momo.

Nayeon tersenyum simpul untuk menyambut kedatangan momo, dia tidak bisa berbohong jika hatinya masih sakit karena perkataan kyungsoo.

"Kau bekerja disini?" Nayeon mengangguk, menyamakan langkahnya dengan momo. "Wah! Di bidang apa?" Nayeon kini terdiam, matanya tertuju pada seseorang yang tetap sibuk dengan pekerjaannya meski berada di tempat makan.

Momo mengikuti arah mata nayeon memandang dan menemukan kyungsoo yang duduk tak jauh dari mereka. Momo terkejut, dia baru menyadari bahwa nayeon akan bertemu dengan kyungsoo disini.

"Kau... akan bertemu dengannya" momo berucap pelan, dia tau bagaimana penderitaan nayeon selama ini. "Kau baik baik saja?" Nayeon mengangguk sambil tersenyum, berusaha menutupi kesedihannya. "Kau tidak sendiri... ada aku disini... kau bisa meminta bantuanku saat kau dalam kesulitan" momo menggandeng lengan nayeon, tersenyum cerah agar nayeon merasa tenang. Nayeon lagi lagi hanya mengangguk dan tersenyum simpul.

~Dare~

Nayeon kembali ke ruangan kyungsoo setelah makan siang. Dia menatap kyungsoo yang kembali sibuk di mejanya, laki laki itu terlihat sangat bekerja keras. Sejujurnya nayeon merasa takut untuk menegur kyungsoo, tapi dia harus melakukannya sebagai sekretaris baru.

Perlahan nayeon pun melangkah mendekati meja kyungsoo. Kyungsoo yang menyadari kehadiran nayeon pun menghentikan kegiatannya, namun dia masih enggan menatap nayeon.

"A-apa... ada yang bisa kulakukan?" Nayeon berbicara dengan terbata bata, dia benar benar gugup saat menghadapi kyungsoo saat ini.

"Tidak ada" kyungsoo menjawab santai, kembali terfokus pada pekerjaannya.

"Tapi... aku harus melakukan sesuatu sebagai sekre--"

"Diam saja, kau akan tetap digaji" kyungsoo menatap nayeon dengan kesal dibalik kacamatanya.

Nayeon terdiam mendengar hal itu, hatinya benar benar sakit mendengarnya. Kyungsoo terlihat tidak peduli, kembali fokus pada berkas berkasnya. Nayeon kini berjalan perlahan untuk duduk di sofa tamu yang ada di ruangan itu, dia tidak tau harus melakukan apa lagi untuk saat ini.

Kyungsoo menghentikan pekerjaannya, ada yang mengganggu pikirannya. Matanya tertuju pada wanita yang kini duduk membelakanginya, dia tau bahwa sikapnya pada nayeon sangat menyakitkan. Kyungsoo kembali menghela nafasnya, mengambil beberapa kertas kemudian berdiri. Kini kakinya melangkah mendekati nayeon. Nayeon yang melihat kyungsoo kini berdiri di sampingnya pun terkejut, apa yang kyungsoo inginkan? Tangan kyungsoo terulur untuk menuerahkan kertas kertas itu pada nayeon. Nayeon yang masih bingung pun belum meraihnya.

"Foto kopi 30 lembar, kemudian kembalikan ke mejaku" nayeon masih terdiam, dia masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. "Kau ingin bekerja bukan?" Kyungsoo yang mengerti dengan apa yang terjadi akhirnya kembali bersuara.

Mata nayeon berbinar binar, dia langsung meraih kertas kertas itu dengan senyuman. Kyungsoo langsung kembali ke mejanya setelah nayeon mengambil kertas itu, kembali sibuk dengan pekerjaannya. Nayeon menatap kyungsoo dan kertas yang dia pegang sambil tersenyum, entah kenapa dia merasa sangat bahagia saat ini. Nayeon pun keluar dari ruangan kyungsoo, segera melakukan tugasnya. Kyungsoo memperhatikan nayeon yang kini sudah menghilang dari pandangannya.

Dare✔Where stories live. Discover now