Part 15.

946 84 28
                                    

Nayeon menarik kyungsoo dengan kasar, membawanya ke koridor sekolah yang cukup sepi. Saat sampai di sana, nayeon langsung menghempaskan tangan kyungsoo sambil menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Tadi itu siapa?" Nayeon bertanya ketus.

"Tadi hanya exo-l... dia--"

"Tapi tetap saja dia yeoja dan aku cemburu!" Qayeon menyela perkataan kyungsoo dengan lantang.

"Nee... aku paham, bunny... tapi dia hanya ingin berfoto denganku... apa itu tidak boleh?" Nayeon mendengus kesal sambil menatap kyungsoo dengan tatapan marahnya, namun kyungsoo malah terkekeh.

"Apa yang lucu? Kau menertawakanku?" Nayeon semakin kesal melihat kyungsoo yang yang sedang terkekeh.

Kyungsoo pun mencoba menahan kekehannya, dia menutup mulutnya sambil menatap ke arah lain. Nayeon yang melihat itu semakin mendekati kyungsoo, menatap kyungsoo masih dengan tatapan kesalnya. Kyungsoo terus mundur dan kini menabrak tembok di belakangnya. Meski begitu, nayeon tak hentinya melangkah maju.

"Apa kau tau jika aku kesal?! Dan kau malah terkekeh!" Nayeon berteriak lantang, masih mendekati kyungsoo bahkan sudah hampir menghilangkan jarak di antara keduanya.

Kyungsoo yang bingung harus melakukan apa hanya terus celingak celinguk, takut jika seseorang melihat mereka berdua. Merasa terdesak, kyungsoo pun memegang bahu nayeon lalu menukar tempat mereka. Kini nayeon lah yang bersandar di tembok dan kyungsoo di hadapannya.

Pandangan mereka terkunci, tidak ada yang ingin berkedip. Kyungsoo menatap dalam mata nayeon, begitupun yang dilakukan nayeon. Tangan kyungsoo yang sedang memegang bahu nayeon kini berpindah perlahan menuju pipi mulus nayeon. Perlahan kyungsoo mulai mendekatkan wajahnya ke arah wajah nayeon. Nayeon sudah siap, ia menutup matanya, menunggu bibir tebal kyungsoo menyentuh lembut bibirnya. Dan...

"Apa yang kalian lakukan?" Kyungsoo dan nayeon tersentak, mereka langsung memberi jarak dan menjadi salah tingkah.

Suara itu berasal dari sebelah kanan mereka, tepatnya suara milik jeongyeon dan chen. Mereka masih terdiam menatap nayeon dan kyungsoo, meskipun pandangan mereka cukup terganggu karena buku buku yang mereka bawa.

"Apa yang kalian lakukan tadi?" Jeongyeon kembali bertanya setelah pertanyaan awalnya tidak dijawab oleh dua orang itu.

"Ah hmm... itu... kami hanya mengobrol" nayeon terbata bata sambil sesekali tersenyum kikuk, begitupun dengan kyungsoo yang hanya mengangguk angguk.

"Tapi kalian--"

"Sudahlah jeongyeon... ayo kita bawa buku buku ini dulu, aku sudah tidak kuat membawanya" chen memotong perkataan jeongyeon, dia mengeluh dengan muka melasnya.

"Aigoo dasar lemah" jeongyeon menyenggol chen hingga laki laki itu hampir saja limbung. "Yak kalian berdua!" Nayeon dan kyungsoo langsung terkesiap mendengar panggilan dari jeongyeon.

"Nee?"

"Bantu kami membawa buku buku ini... palli" nayeon dan kyungsoo pun langsung mendekati jeongyeon dan chen, mereka mengambil sebagian buku yang kedua orang itu bawa.

~Dare~

"Kyungsoo" kyungsoo dibuat terkejut dengan datangnya sohyun secara tiba tiba.

"Oh sohyun... wae?" Kyungsoo menaruh kemocengnya lalu memfokuskan dirinya pada sohyun.

"Hmm bisakah kau menolongku??" Awalnya kyungsoo terdiam dan akhirnya mengangguk pelan. Sohyun tersenyum dan langsung menarik kyungsoo mendekati sebuah meja. "Aku tidak mengerti pelajaran ini... bantu aku ya?" Kyungsoo kini mengangguk dengan semangat.

Dare✔Where stories live. Discover now