Part 14.

925 85 35
                                    

Kyungsoo tak bisa tenang malam ini, dia terus mengubah posisi tidurnya karena merasa tidak nyaman. Akhirnya setelah melakukan semua itu, kyungsoo pun mendudukkan dirinya. Dia sudah lelah dengan dirinya sendiri yang tidak dapat tenang.

"Aiiiissshh" kyungsoo mengacak rambutnya sendiri, dia benar benar kesal saat ini.

Mengapa dia tidak bisa tidur meski sudah menangis tadi? Biasanya seseorang akan lebih mudah tidur saat sudah menangis, namun kenapa dia tidak?

"Nona benar benar membuatku tidak bisa tidur" kyungsoo terlihat begitu gelisah, bahkan wajahnya kembali memerah setelah mengingat perkataan nayeon tadi. "Apa itu nyata? Lalu aku kenapa? Apa aku senang? Ani ani ani... tidak boleh" kyungsoo menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tidak peduli dengan yang baru saja terjadi.

Kyungsoo menyentuh bibirnya, seketika wajahnya semakin memerah akibat mengingat nayeon yang mencium lembut bibirnya. Kyungsoo langsung menghempaskan tubuhnya, menutup wajahnya sambil menggeliat tidak jelas di atas kasurnya sendiri.

"Kenapa nona melakukan itu?? Dia mencium pipiku saja aku sudah sangat malu, sekarang dia mencium bibirku... apa yang terjadi padaku saat ini? Aku malu? Atau.... senang?" Kyungsoo menjeda sebentar perkataannya, mulai berpikir yang manakah jawabannya. "Ah molla!! Terserah!! Lupakan itu kyungsoo... anggap saja itu tidak pernah terjadi, nee?" Kyungsoo meyakink
an dirinya sendiri, kembali menarik selimut dan mulai mencoba tidur untuk kesekian kalinya.

~Dare~

"Aku ingin ke toilet" kyungsoo pun melenggang pergi setelah mendapat anggukan dari teman temannya.

Nayeon tersenyum menatap punggung laki laki itu. Setelah punggung kyungsoo benar benar mengjilang dari pandangannya, nayeon pun melebarkan senyumnya sambil menatap satu persatu teman temannya. Semuanya hanya bisa menatap nayeon dengan tatapan aneh, ada apa dengan gadis itu?

"Aku sedang jatuh cinta" semuanya spontan membulatkan matanya, menatap nayeon dengan tatapan tak percaya. Beberapa detik kemudian, semua teman temannya memekarkan senyumnya.

"Dengan siapa? Bagaimana dia? Apa dia baik? Dia tidak kasar? Apa dia--"

"Cukup!" Nayeon menutup mulut dahyun dengan sebelah tangannya. "Dia itu sangaaaaaatttt baik, bahkan kalian mengenalnya... dia dekat dengan kita" semuanya terdiam sejenak. Tiba tiba mereka menoleh ke arah chanyeol secara bersamaan. Chanyeol yang ditatap pun merasa terkejut.

"Mwo? Kenapa aku?"

Semuanya kembali memfokuskan diri mereka kepada nayeon.

"Kau jatuh cinta pada chanyeol? Kami harap bukan dia" jeongyeon menatap nayeon dengan tatapan serius, mana mungkin jeongyeon mau nayeon jatuh cinta pada playboy seperti chanyeol.

Chanyeol yang mendengar jeongyeon mengatakan itu langsung menunjukkan wajah sedihnya.

"Aish bukan chanyeol... chanyeol kuserahkan pada sana saja" nayeon menggoda sana yang duduk di depannya. Sana pun tersipu malu mendengar perkataan nayeon. "Aku mencintai seseorang yang mungkin akan membuat kalian terkejut" semuanya memasang telinga mereka masing masing, bersiap mendengarkan.

"Dia adalah... kyungsoo"

"MWO?!" Seketika mereka semua memekik nyaring, membuat seisi kantin menatap ke arah 17 orang itu.

Dare✔Onde histórias criam vida. Descubra agora