'Changmin' Part 8

Start from the beginning
                                        

Masih tenggelam dalam kekhawairannya, akhrinya Kyuhyun melihat Changmin melangkah kembali masuk ke cafe dengan wajah yang tidak mampu di kontrol. Ia tampak lusuh, ia tampak ingin menangis namun tidak bisa. Kyuhyun yang melihat kondisi Changmin langsung memapahnya dan memeluk Changmin untuk duduk di kursi.

"Changmin-ah? Wae? Ceritakan padaku apa yang terjadi?"

".........."

"Kumohon, jangan hanya diam seperti ini."

".............."

"Tolong, aku takut, tolong katakan apapun padaku.hiksss....hiksss..." tangis Kyuhyun tak mampu menahan air matanya.

Kedua tangan Kyuhyun menangkup wajah Changmin dan menatap lekat ke mata kosong Changminn dengan matanya yang berair.

Changmin yang melihat air mata Kyuhyun lalu mengusapnya pelan. Ia tergugah dengan perasaan Kyuhyun padanya. Entah kenapa ia merasa lebih baik dan nyaman dengan kehadiran Kyuhyun disisinya.

"Ayahku, ia masih hidup, Kyu."

Deg. Kyuhyun terkejut. Ia tidak mengerti. bagaimana ayah Changmin bisa hidup? Jadi selama ini? Kyuhyun pun langsung menitihkan air matanya kembali. Tidak kuat membayangkan perasaan pria di hadapannya ini.

Ia menggelengkan kepalanya menatap Changmin yang mulai menangis pelan.

"Hiks...hiks....mianhae....hiksss....Min-ah...hiksss...." tangis Kyuhyun

"ii-ini bukan salahmu Kyu." Ucap Changmin di sela tangisannya sambil mengusap pipi Kyuhyun pelan dan mereka pun berpelukan menyalurkan kehangatan dan kekuatan.

Yang bisa Kyuhyun lakukan hanya menghibur Changmin dan meyakinkannya bahwa ia akan selalu ada untuk Changmin.

Setelah beberapa saat akhirnya Changmin dan Kyuhyun mampu mengontrol emosi mereka kembali, dan mereka memutuskan untuk membicarakan hal ini dengan tenang dan untuk mampu memahami lebih baik.

"Jadi? Apa kau siap menceritakannya?" tanya Kyuhyun pelan pada Changmin yang duduk dihadapannya, ia gengga tangan Changmin di atas meja dan mengusapnya pelan.

"Huum" angguk Changmin mencoba merangkai kata-kata yang tepat.

"aku akan mendengarkan."

"jadi, saat aku mengejar orang itu. aku berhasil mengejarnya dan aku bertanya padanya tentang foto yang dia jatuhkan. Lalu ia menceritakan padaku bahwa foto itu adalah milik seorang klien yang dia rawat."

"lalu?"

        "bolehkah aku tahu siapa klien yang kau rawat?"

       "Klienku adalah lelaki tua, hanya itu saja, aku tidak bisa menceritakan informasi soal klienku."

       "Tolong aku, aku pikir klienmu mungkin orang yang aku kenal. Setidaknya beritahu aku namanya." Mohon Changmin

      "Ini sungguh bukan hal yang baik." Ucap Minho bingung harus bagaimana "Baiklah." Akhirnya Minho memutuskan setidaknya memberitahu nama kliennya.

      "Namanya Jung Yunho."

     "Ap-apa?" Changmin tergagap bingung, apakah ini kebetulan atau ia benar-benar....

    "Kalau begitu aku harus pergi, dan terimakasih sudah mengembalikan foto ini padaku." Ucap Minho terburu-buru pergi.

Kyuhyun yang mendengar penuturan Changmin hanya bisa diam dan mencernanya dengan baik.

"Sayangnya orang itu sudah pergi saat aku ingin bertanya lebih lanjut, dan bodohnya aku hanya bisa terdiam bingung, Kyu." Tutur Changmin menyesal.

"Gwenchana, aku akan membantumu, Min. Kau masih memilikiku, aku akan berada di sampingmu." Tenang Kyuhyun tersenyum manis pada Changmin

"Terimakasih, Kyu."

#Ji Hyo Place

"Terimakasih sudah mentraktirku makan di tokomu." Ucap Ahra

"Ini hanya hal sederhana yang bisa ku lakukan, lain kalai datanglah kemari lagi bersama keluargamu." Ramah Ji Hyo

"Tentu saja. Aku akan mengajak putraku kemari kapan-kapan."

"Kalau begitu hati-hati di jalan." ucap Ji Hyo mengantar kepergian Ahra.

Sedari tadi ia merasa hatinya tidak nyaman, seolah ada sesuatu pada diri Ahra yang membuatnya penasaran.

Saat pergi Ahra tidak henti tersenyum senang, sudah lama ia tidak merasa sesenang ini, mungkin ia memang butuh teman. Lain kali ia kana mengajak Changmin bersamanya.

#Di Rumah Changmin

Changmin pulang kerumah namun ia tidak dapat menemukan ibunya. Ia pun memutuskan untuk masuk ke kamar Ahra berusaha mencari-cari jejak petunjuk tentang appa nya. Mencoba mencari bagian puzzle yang harus ia susun.

Nihil. Ia tidak menemukan apapun yang mencurigakan, hingga tidka sengaja kakinya menendang sebuah kotak di bawah lantai dekat kasur ibunya.

Ia membuka kotak itu penasaran. Lalu ia menemukan sebuah catatan kecil berisi alamat sebuah rumah dan nomer telepon di dalamnya.

Dengan sigap ia langsung mengeluarkan ponselnya dan memotret catatan kecil itu, dan segera merapikannya kembali ke tempatnya tidak ingin ketahuan oleh sang eomma.

Saat keluar dari kamar betapa terkejutnya Changmin saat mendapati sang eomma telah berdiri dihadapannya. Mereka berdua sama-sama terkejut.

"Changmin-ah, apa yang kau lakukan di kamar eomma?" tanya Ahra

"Aku mencari eomma, karena kupikir eomma ada di kamar." Bohong Changmin.

"eoh, apa kau juga baru saja pulang? Mian. Eomma pulang terlambat, apa kau ingin makan sesuatu?" tanya Ahra menerima alasan Changmin.

"Ani, aku sudah makan dengan Kyuhyun tadi. Aku akan kembali ke kamarku saja." Pamit Changmin ingin segera pergi dan kembali ke kamarnya.

"Tunggu." Cegat Ahra membuat jantung Changmin berdegup sangat kencang bak roler coster.

"Apa kau berpacaran dengan Kyuhyun?" tanya Ahra cepat sambil menggoda Changmin.

"Tidak, apa yang eomma katakan itu tidak benar." Malu Changmin langsung berlari cepat ke kamarnya. ia lega setidaknya eommanya tidak mencurigainya.


To be Continued

Don't Forget To Vote Comment and Share This Story If U Enjoy It

See ya next Chap :) 

I'm Not The Only OneWhere stories live. Discover now