Terbongkar

1.5K 171 12
                                    

Pagi ini matahari bersembunyi di balik awan. Enggan memberikan sinarnya. Sama seperti wajah (Namakamu) yang sungkan memberi senyumannya. Ia melangkah ke kelas dengan santai.

"(Namakamu)!" panggil Maura saat (Namakamu) baru saja menginjak lantai kelas. Ia hanya mengernyitkan alisnya pada Maura.

"Temenin gue ke kelas kak Iqbaal dong!"

(Namakamu) baru saja meletakkan tasnya di atas meja. Maura langsung menarik tangannya. Mendengar nama Iqbaal saja membuat suasana hatinya semakin memburuk.

"Enggak! Lo aja sana" tolaknya.

"Ih ayo.. please.. biasanya juga lo mau" Maura menggoyang goyangkan lengan (Namakamu).

(Namakamu) menepisnya pelan. "Enggak mau! Sana" usir (Namakamu), ia duduk dibangkunya. Maura mendengus sebal, ia melangkah menjauh, keluar dari kelas.

Maura tersenyum ketika melihat Iqbaal baru saja berjalan masuk ke kelas, ia tidak perlu susah payah memanggil Iqbaal di kelasnya yang kemudian mendapatkan tatapan sinis penghuni perempuan di kelas Iqbaal.

"Kak Iqbaal!" Iqbaal menghentikan langkahnya. Maura berjalan mendekatinya lalu menyodorkan kotak berwarna biru pada Iqbaal.

"Aku bikinin martabak telur buat kak Iqbaal" Maura tersenyum manis. Senang ketika Iqbaal menerimanya.

"Thanks yaa" Iqbaal tersenyum tipis.

"Iya" Maura tidak berhenti tersenyum pada Iqbaal.

"Tadinya sih mau ngajak (Namakamu) ke sini,tapi dia gak mau" Maura berbicara seperti ini hanya mengetes Iqbaal saja, apa Iqbaal menyukai (Namakamu) atau tidak.

"Bagus" Maura menautkan alisnya.

"Bagus kalau dia marah sama gue" Maura terdiam mencerna perkataan Iqbaal.

"Gue duluan" Iqbaal melangkah masuk meninggalkan Maura.

Maura masih diam mematung di depan kelas.

"Marah? Emang kak Iqbaal apain (Namakamu)?" gumamnya. Ia memutuskan untuk kembali ke kelas. Menanyakan langsung pada (Namakamu) lebih baik.

"(Nam) lo lagi marahan sama kak Iqbaal?" tanya Maura pada intinya ketika duduk di sebelah (Namakamu).

(Namakamu) langsung menoleh. Ia sebenarnya tidak ingin menceritakan ini pada Maura,namun tahu dari mana gadis ini.

"Kalau ada masalah cerita dong"

"Siapa yang bilang?" tanyanya balik.

"Kak Iqbaal" (Namakamu) memutar bola matanya. Apa maksud pria itu? Mau mencari sensasi?

"Cerita dong" bujuk Maura dengan gemas.

"Gak perlu ra"

"Siapa tau gue bisa bantu"

"Gak semua masalah gue harus diceritakan kan?" Maura memberengut kesal. Tak lama bel masuk berbunyi, rasa kesal Maura harus di pendam sementara.

***

Setelah Bel pulang sekolah berbunyi (Namakamu) melangkah ke kelas Devano bersama Maura.

"Gue duluan yaa" Maura pamit setelah sampai di kelas Devano.

"Ok hati hati" (Namakamu) melambaikan tangannya.

"Kak gue pulang bareng kak Aldi yaa" ujar (Namakamu) pada Karel. Aldi yang berada di sebelahnya sedikit terkejut.

"Ciee PDKT nih" goda Devano.

"Apaan sih kak" (Namakamu) menggelengkan kepalanya.

"Ya udah ayo" ajak Aldi.

One Day (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang