Dugh!

2.2K 169 15
                                    

'BRAK!'
'BRAK!'

"WOII BANGUNNN!" (namakamu) mengebrak pintu kamar Devano dengan kencang dengan mata yang setengah terbuka.

"DEKK PELAN PELAN!!!" teriak Dira.

"IYA MA MAAF!!" balasnya dengan teriakan.

'Clek!'

"Cepetan man.." (Namakamu) menghentikan ucapannya ketika pintu terbuka menampilkan Devano sudah rapi dengan seragam sekolah tengah tersenyum senyum. Mata (Namakamu) langsung membuka sempurna.

"Ini siapa? Mana kakak gue?" tanya (Namakamu) sambil celingak celinguk ke menyusupkan kepalanua ke dalam kamar.

"Gue kakak lo geblek" gumamnya.

"Hah? Beneran? Lo kesambet apaan kak?" tanyanya seraya memegang pipi Devano bergantian.

"Udah cepetan lo yang siap-siap, ntar telat" gumamnya kemudian memgambil ranselnya dikamar kemudian menuju meja makan untuk sarapan. (Namakamu) masih tak menyangka Devano hari ini bangun lebih awal. Bangun sendiri artinya.

Devano menghampiri mamanya yang tengah memberi selai coklat kacang pada beberapa helai roti tawar.

"Pagi ma!" sapanya dengan ceria. Dira menoleh tak terkejut.

"Loh kak, udah siap? (Namakamu) mana?"

"Udah dong,  lagi siap siap tuh" Devano menarik salah satu kursi kemudian ia duduki.

"Tumben kamu bangun sendiri? Kamu gak tidur atau gimana?" Devano terkekeh.

"Ya, tidur lah ma, ada deh kepo aja" ucapnya sambil menerima roti tawa yang sudah di olesi selai yang berikan Dira.

Beberapa menit kemudian (Namakamu) turun dengan terburu buru.

"Pagi ma!"

"Pagi dek!"

"Yok dek berangkat!" (Namakamu) mendengus kesal terhadap Devano.

"Bentar lah gue belum sarapan!"

"Ya udah gue tinggal" ucapnya setelah menyalimi tangan Dira. Devano berjalan santai keluar tanpa menghiraukan (Namakamu) yang berteriak kesal seraya menghentakkan kakinya di lantai.

"Ihh!! Kakak!!! Nyebelin deh!!"

"Adek berangkat ma" pamitnya menyalimi Dira. Kemudian ia meraih sehelai roti tawar yang sudah jadi lalu menyusul Devano yang sudah keluar dari rumahnya.

"Ayo naik"

'Pletak!'

(Namakamu) melayangkan pukul di kepala Devano yang terlindungi helm.

"Lo tuh nyebelin banget sih!! Gue belum sarapan!!" protesnya sambil melahap roti tawarnya.

"Sarapan di sekolah aja gue traktir!"

"Gamau!"

"Ya udah, gak jadi" (Namakamu) melahap bagian roti terakhirnya.

"Beneran yaa?" tanya masih menahan kesal.

"Iya,  ayoo"

***

(Namakamu) baru saja keluar dari toilet yang berada di lantai satu. Setelah tadi sarapan di kantin, (Namakamu) berniat ke toilet untuk menyetor isi perutnya. Kini ia melangkah menuju kelasnya.

"Heh!!" seru seseorang membuat langkahnya terhenti dan membalikkan badannya. Dilihatnya tiga perempuan yang sepertinya kakak kelasnya.

"Kenapa kak?" tanyanya. Perasaannya mulai tidak enak karena tatapan aneh dari ketiga gadis ini.

One Day (COMPLETE)Where stories live. Discover now