Jedor!

2.3K 182 5
                                    

Yang nunggu scene Iqbaal (Namakamu) sabar yaaa next part gue banyakin bagian mereka berdua yaa😂💕

Btw follow nih ig wattpad @chonutbutter semua info wp gue bakal ada di sana hehe 😂 follow juga ig pribadi @meliyana.j ok thankyou zeyenkku😘

HAPPY READING! MOGA SUKA YA💕
***

Hari sudah mulai larut, malam ini Iqbaal memilih untuk tidur di rumah frendy. Keduanya masih belum terlelap dan asyik bermain games di ponselnya.

"Yahh lowbat guee baal, yah, yah.. Yah mati!!" seru Frendy sambil membanting ponselnya yang sudah gelap di ranjang.

"Yah!! Sialan lo fren! Gue ketembak!! Bentar lagi chicken dinner tadi!! Ahh turun deh rank gue!!"Iqbaal menggeram kesal ketika permainannya kalah.

"Lo juga sih lawan seorang aja gak bisa!"

"Lo nyalahin gue?"

"Ngomong ngomong soal nembak, kapan lo nembak Steffi!"

"Kok jadi ngomongin itu sih?" protesnya.

"Ya udah jawab aja kapan?"

Iqbaal hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu. Frendy mengela nafasnya.

"Besok aja gimana? Lo siap?" Iqbaal membelalakan matanya sempurna. Terkejut dengan pertanyaan Frendy.

"Gila aja lo!"

"Lo takut?"

"Bukan gue takut geblek! Ya masa tiba tiba gue nembak! Pdkt juga enggak" Iqbaal berdecih.

"Katanya para gadis bisa jatuh ke pesona seorang Iqbaal Abrahim Reynand, nembak aja gamau! Gue yakin deh siapapun nerima jadi pacar lo!"

"Hmmm.." Iqbaal berdehem memikirkan penyataan Frendy. Memang tidak diragukan lagi pesonanya. Malah para gadis rela menjatuhkan harga dirinya demi menyatakan cinta dan meminta untuk menjadi kekasihnya.

"Walaupun gue banyak yang najsir nih yaa, gue belum pernah nembak cewek, gue gatau cara nembak" ujar Iqbaal sontak Frendy tertawa.

"Laki laki macam apa lo! HAHAHA" iqbaal hanya menatapnya sinis.

"Tenang, gue bantu lo"

***

Pagi yang cerah ini seperti biasanya Devano berangkat ke sekolah bersama sang adik, (Namakamu). Devano mendaratkan ciumannya pada pipi kanan (Namakamu).

"Bye dek!"

"Dah!"

Setelah berpisah, (Namakamu) melangkah menuju kelasnya. Terlihat Maura sedang menatap ponsel dengan menganga dan membulatkan matanya. Seperti melihat setan saja, pikir (Namakamu). Kelasnya tampak lebih berisik dari biasanya.

Maura menghentakkan kakinya. "Kenapa sih ra?" tanyanya ketika sudah duduk di sebelah kiri Maura.

"(Nam)! GILAA BENERANN INI GILAAA!!"

"Siapa yang gila? Apanya?" tanya (Namakamu) tidak mengerti ucapan Maura yang menggantung.

"Gilakk!!! Gak bisa dibiarin!!" ucapnya masih menunjuk nunjuk layar ponselnya.

"Apa sih ra!! Yang bener kalau ngomong!" (Namakamu) menoyor pelan kepala Maura.

"Inii!!! Kak Iqbaal!!" (Namakamu) semakin mengernyit. Apa yang terjadi dengan Iqbaal memangnya?Apa harus seheboh ini?

"KAK IQBAAL MAU NEMBAK CEWEK!!!" pekik Maura. (Namakamu) hanya memutar bola matanya malas. Kirain apa, batinnya.

"Di grup sekolah nih (Nam).. Iqbaal nembak cewek di lapangan, ada bunga bunga nya lagi! Ancur hati gue (nam)!! Ancurrr!!!" Maura meremas remas udara di hadapannya sementara (Namakamu) hanya melipatkan kedua tangannya di meja dan menjatuhkan kepalanya dan menatap malas pada Maura.

One Day (COMPLETE)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant