Camping (2)

1.4K 154 8
                                    

Btw Happy 20k+ viewers🎉
Makasih yang sudah baca, vote dan comment💙

HAPPY READING

***

Matahari telah menggantikan tugas rembulan untuk menyinari bumi. Angin pagi mulai bertiup membuat suhu di puncak semakin dingin.

(Namakamu) membuka kedua kelopak matanya, ia mengucek mata lalu merenggangkan otot ototnya yang terasa kaku. Ia menghela nafas.

(Namakamu) menoleh ke kiri, Maura dan Steffi masih tertidur pulas. Diliriknya jam yang melingkar di tangan kiri, waktu menunjukkan pukul enam. Pagi ini badannya sudah terasa lebih segar, kepalanya sudah tidak pusing lagi.

"Maura, Kak Steffi, bangun!" (Namakamu) menggoyangkan badan Maura dan Steffi bergantian. Tak lama keduanya membuka mata.

"Ayo bersih bersih" sambil keduanya memgumpulkan nyawanya (Namakamu) mengambil peralatan mandi dan pakaian ganti. Tak lama Steffi dan Maura melakukan hal yang sama. Setelahn itu, mereka keluar dari tenda menunju toilet yang di sediakan di puncak ini.

Dilihatnya anak Devano, Karel dan Aldi ternyata sudah bangun dan tengah sibuk menyiapkan sarapan.

"Dek udah enakan?" (Namakamu) menghentikan langkahnya ketika melewati Devano. Ia mengelus puncak kepala (Namakamu).

"Udah kok kak" (Namakamu) tersenyum.

"Ya udah sana" ujar Devano. (Namakamu) kembali melangkahkan kakinya bersama Steffi dan Maura.

Sesampainya di toilet, masing masing  segera masuk ke dalam bilik. Beberapa menit kemudian (Namakamu) keluar duluan. Kondisi disini tidak memungkinkan mereka untuk mandi karena dingin, otomatis air dari keran juga akan dingin.

"Hei" sapa Iqbaal. Ia baru saja datang bersama Frendy.

"Hai!" balas (Namakamu).

"Masih pusing?"

"Enggak kak"

"(Nam) pacar gue dimana?"

(Namakamu) menunjuk bilik yang masih tertutup karena Maura masih di dalamnya. Frendy mendekati bilik dan berdiri di depan pintu.

"Sayang.." panggil Frendy dari luar.

"Apa sih?" sahut Maura dari dalam.

"Itu aku nampak loh" goda Frendy cekikikan dari luar.

"LIAT APAAN! AWAS YAA!!"

'Byur!'

Maura mengguyur air dari atas pintu membuat Frendy terperanjat. Badannya menggigil seketika.

"Sayang! Kamu.. Kok jahat sih!"

Iqbaal tertawa sambil memegangi perut sementara (Namakamu) menggelengkan kepala.

"Makanya Fren jadi pacar baik kaya gue" Iqbaal merangkul (Namakamu) yang kini tersenyum kikuk.

"Bodo Baal!"

"Apa sih ribut ribut?" tanya Steffi yang baru saja keluar dari toilet.

Tak lama Maura membuka pintu. "Mau aku siram lagi?" Maura melotot.

"Siram aja kalau tega" ujar Frendy.

"Tega kok!" Maura hendak mengambil gayung namun Frendy sudah menjauhkam diri dari maut.

"Ya udah aku mandi dulu"

"Kamu mandi? Dingin tau kak" ujar (Namakamu).

"Kamu enggak mandi ya iihh!" ledek Iqbaal kemudian berlari masuk ke toilet pria.

One Day (COMPLETE)Where stories live. Discover now