Bonus Chap

26.9K 1.9K 159
                                    

Sinar matahari membuat Hani mengerjap

Hani menggeliat dan segera bangun. Ia meraba ruang kosong yang ada disebelahnya. Johnny sudah tidak ada disana

Hani bangun dan duduk. Kemudian mengelus perutnya lembut

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Johnny yang baru saja selesai mandi

Johnny mendekat ke arah Hani kemudian mencium pipi Hani

"Good morning, babygirl" ucap Johnny

Hani tersenyum, "morning daddy"

"Hari ini aku ada rapat di Jeju, mungkin aku akan pulang besok" ucap Johnny sambil memakai bajunya

Hani cemberut, membuat Johnny berbalik dan menatap Hani

"Hey, cuma sehari" Johnny duduk di depan Hani

Hani menggeleng, "mau ikut" ucapnya

Johnny terkekeh. Walaupun akan menjadi ibu dari dua anak, Hani tetap saja seperti anak kuliahan bagi Johnny

Bahkan disaat Nathan sudah berumur sepuluh tahun, Hani tetap bertingkah seperti anak kecil

"Oke, kamu boleh ikut. Tapi tanya dulu ke Sarah, ya?" ucap Johnny

Hani mengangguk senang, kemudian menekan tombol di nakas, "Lucas, hubungi dokter Sarah"

"Ya, noona"

Hani bangkit dan memeluk Johnny. Johnny membalas pelukan Hani dan menciumnya

"Hani sayang Johnny" ucap Hani. Johnny terkekeh, kemudian mengajak gemas rambut Hani

"Han, boleh ya?" tanya Johnny

Hani melepas pelukannya, namun Johnny menahannya

"Gila ya kamu?" tanya Hani

"Tapi kata Sarah boleh-boleh aja asal aman" ucap Johnny

"Aman dari mana? Kamu pake dasi laknat itu, terus kasar. Aman dari mananya?" ucap Hani sambil memukul dada Johnny

"Kali ini engga, aku udah puasa hampir delapan bulan loh" rengek Johnny

"Engga!" tolak Hani

"Ayo, ya? Sekali ini" Johnny menangkup pipi Hani, kemudian mencium bibirnya lembut

Johnny kemudian membawa Hani ke arah ranjang. Hani berusaha menahan Johnny tapi Johnny terlalu kuat

"Ay-- WHAT THE HECK DAD, IT'S STILL MORNING" teriak seseorang membuat kegiatan keduanya berhenti

Hani segera bangkit dan mencubit perut Johnny

"You need something buddy?" tanya Hani

"Yes, I will late. It's almost seven dad" ucap laki-laki itu

"Nathan tunggu diluar, ayah mau pakai dasi dulu" ucap Johnny

Laki-laki yang dipanggil Nathan itu memutar matanya jengah

"Stop hurting my sister and my mom dad" ucap Nathan sebelum akhirnya menutup pintu

Hani terkekeh, "dia sama kan kaya kamu"

"Dia lebih mirip kamu!" kesal Johnny

"Oh gitu, jadi dia anak siapa?"

"Anak kamu lah" Johnny menyerahkan dasi kepada Hani

Hani memakaikan dasi itu, "oh iya lupa. Aku kan waktu itu buatnya bukan sama kamu" ucap Hani

"Iya, kamu buatnya sama Yuta 'kan?"

"Akh! HANI" teriak Johnny saat Hani mengencangkan dasinya

"Terus aja bahas Yuta!"

"Kan emang ka--"

"AYAH! NATHAN BAKAL TELAT KALO KALIAN BAHAS SAMA SIAPA BUNDA BIKIN NATHAN!" teriakan Nathan membuat keduanya berhenti berdebat

Johnny mencium kening Hani dan segera turun, berangkat ke kantor dan mengantar Nathan

Bukan, bukan sebagai mafia. Tapi sebagai CEO dari pabrik senjata terbesar di dunia

Johnny yang sekarang sudah berubah. Ia menjadi lebih baik dan meninggalkan dunia gelapnya

Menjadi ayah dari dua anak dan suami yang baik untuk Hani

~END~

oke, banyak kalian yang mau ceritanya Jonathan alias Nathan

gue sebenernya ada ide.

tapi bagi gue, kalo gue buat cerita nathan yang notabene nya nanti bakal jadi cerita anak SMA:')

jadi gue harus selesaiin endless love atau bikin cerita tentang nathan nih? :''

[1] DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang