10. Stay or Die

36.2K 2.7K 377
                                    

Gue menatap keluar jendela. Hamparan bunga yang baru gue lihat kemarin, udah ga menarik lagi buat gue

Gue melirik Johnny sesekali yang masih tidur, setelah apa yang dia lakuin ke gue kemarin dia masih bisa tidur? Otak lo pindah di punggung ya asw?

Gue terdiam. Kemudian berjalan ke arah kamar mandi dan menatap kaca

Luka lebam dimana-mana. Muka gue udah kaya anak abg diputusin dan nangis semaleman, bengkak. Perut gue nyeri dan pergelangan gue ada bekas ikatan

Gue terduduk dan menangis, "mah, apa kakak harus nyusul mamah dan papah?" Monolog gue

Gue udah ga kuat. Mau Johnny sebenernya apa sih? Apa dia beneran mau bunuh gue? Baru kemarin malam dia bilang mau berubah, apa secepet itu dia merubah keputusannya lagi?

Gue berdiri, kemudian masuk ke dalam bathup yang sudah terisi dengan air dingin

Gue tau diluar suhunya udah sampe minus tiga, ditambah gue mematikan pemanas ruangan. Lebih baik gue mati hipotermia daripada harus berurusan dengan pembunuh kaya Johnny

Sebuah keputusan yang salah untuk mengejar orang yang nabrak gue malam itu. Gue harusnya biarin dia ngerusakin HP gue daripada tubuh gue

Gue menenggelamkan diri gue. Dingin mulai menusuk tulang gue, gue biarin biar gue ga lagi sakit

Dan setelah semuanya mati rasa, perlahan gue menutup mata gue

---

Johnny terbangun saat dia meraba kasur sebelahnya dan tidak ada Hani di sana

Johnny menatap sekelilingnya. Kemudian berjalan cepat dan segera mendobrak pintu

Johnny sudah paham, seluruh gadis yang pernah menjadi mainan Johnny pasti akan mengunci diri di kamar mandi dan bunuh diri

Beberapa bisa tertolong dan Johnny membantu keinginan mereka, mati. Dan beberapa benar-benar mati bunuh diri

Johnny menatap Hani yang diam menutup mata di dalam bathup, segera ia mendekat dan mengecek nadi milik Hani

Setelah ia mengecek, segera ia membawa Hani ke rumah sakit miliknya. Meski rumah sakit miliknya cukup jauh, ia lebih memilih membawanya kesana. Jauh lebih aman daripada ia membawanya ke rumah sakit terdekat

"Ten, urus semua urusan gue. Kalo lo ga sanggup, tunda dan tunggu gue balik" ucap Johnny

Johnny menatap Hani yang masih menutup matanya. Bibir merahnya kini mulai membiru, mata indahnya sembab. Wajah yang selalu ia anggap manis dari wanita lain kini terdapat banyak luka

Johnny bingung dengan perasaannya. Di satu sisi, dia mulai menyukai Hani. Di satu sisi, dia sangat suka melukainya. Dia tau itu, dan dia tidak bisa mengendalikannya

Johnny berhenti setelah sampai. Kemudian beberapa perawat dan dokter yang melihat Johnny turun membawa Hani segera menghampirinya

"Kenapa lagi lo bangsat?!" Tanya dokter yang menghampiri Johnny

"Biasa" ucapnya enteng

Johnny berjalan dengan dokter tadi ke arah Hani. Dokter segera memeriksa Hani

"Kondisi dia bakal parah kalo sampai lo telat dua menit untuk angkat dia dari air dingin" ucap dokter itu sambil menulis hasil observasi Hani

"Lo apain lagi mereka?" Tanya dokter itu

"I'm just bored, and then I play with them" ucap Johnny

Dokter itu menghela nafas kasar, "gue ga mau terima pasien gini, kalo lo penyebabnya"

Dokter tadi meninggalkan Johnny, "but she's different" ucap Johnny yang membuat dokter tadi berbalik

"Dia beda, dia mau buat gue berubah. Dan dia lakuin itu, she slowly open my heart" ucap Johnny menatap Hani

"Lo ga bercanda kan?" Tanya dokter itu yang Johnny jawab dengan gelengan. Dokter itu tersenyum, kemudian menepuk perlahan pundak Johnny

"Butuh gue, gue di nurse station"

"Gatel lo pasti sama perawatnya" ucap Johnny

"Gue ga kaya lo"

"Come on, TY. I know your habit. That nurse right?"

"Which one?"

"On your left" dokter tadi menoleh ke arah kiri dan menatap Johnny tajam

"Kok lo bisa tau?" Ucap dokter tadi berbisik

"Gue tau apa aja tentang lo, dokter Lee Taeyong" ucap Johnny juga berbisik. Mendapat jawaban seperti itu, ia memukul Johnny dengan hasil observasi Hani tadi

Dokter Taeyong meninggalkan Johnny. Johnny duduk disebelah Hani dan menatapnya

"Maafin saya Hani. Saya benar-benar janji untuk berhenti menyakiti kamu setelah rencana saya berhasil" ucap Johnny sambil mengelus perlahan tangan Hani yang terluka

Tangannya terulur mengusap luka Hani yang ada di wajah

"What's the plan, John?" Tanya Hani yang membuat Johnny menjauhkan tangannya

Johnny menatap Hani, "you'll not like it, Han"

Hani menggeleng, "I'll help you. I have two choices. Stay or die" ucapan Hani membuat Johnny bingung

"If I stay, I'll get what I want. If i did'nt stay, I'll die. Right?" Ucapan Hani menusuk hati Johnny

Johnny mengangguk, kemudian menatap lekat-lekat mata sayu Hani

"Help me to find who kill my sister"

~to be continue~

Suka gue kalo kalian menghujat daddy. Tanpa sadar, kalian udah jauh jatuh ke pesona Daddy ㅋㅋㅋㅋ

Enjoy ya guys. Semangat sekulahhhh

[1] DaddyWhere stories live. Discover now