4. Fiance?

47.7K 3.7K 418
                                    

Gue menatap dia dengan tatapan intens

"Why, ga ada jaminan saya bisa aman kalo sama kamu" ucap gue menatap dia

"Saya bisa" ucap dia mundur perlahan, kemudian duduk di kursi depan gue

"Johnny" gue menghela nafas

"Kamu itu.."

"What?" Tanyanya bingung

"Bipolar" ucap gue perlahan, berusaha nggak ngelukain hati dia

"Bukan, saya nggak bipolar"

"John--"

"I SAID NO!" Johnny melempar laptop dan gelas yang ada di depan meja. Membuat pecahan gelas tadi melukai kaki gue

"Okay calm down" gue mencoba menenangkan dia. Johnny menatap gue tajam

"Saya bakal pikirin lagi, but I can't answer it now"

Johnny berdiri dan kembali ke kursinya, membuat gue menghela nafas lega. Seenggaknya gue udah lepas dari maut

Kalo ada artikel lagi yang keluar tentang pembunuh berbahaya di dunia, gue pastiin Johnny lebih bahaya dari serangan jantung

Gue memejamkan mata gue, menjernihkan pikiran gue yang kalut

Tak lama kemudian, gue tidur dan ga inget kejadian apapun

🐚🐚🐚

"Come on, you little hamster"

Gue mengerjapkan mata gue

"Hara?" Orang yang gue panggil Hara tadi mengangguk

"Am I dreaming?" Gue berusaha menyakinkan diri gue kalo ini bukan mimpi

"No, remember me? My lovely bestie?"

Gue mengangguk, kemudian tersenyum dan mengajak Hara berlari

Setelah bermain, gue dan Hara duduk di bangku taman

"Tunggu dulu ya, gue beli minum dulu. Kaya biasa kan? Green tea?" Gue mengangguk

Hara berlari kecil ke seberang

TIN TINNNN

BRAK!!

"HARA!" Gue terkejut, kemudian melihat ke sekeliling gue. Gue masih di pesawat

"Kenapa?" Tanya Johnny yang udah duduk di samping gue

Gue menggeleng, kemudian menangis sesenggukkan

Johnny merengkuh gue ke pelukannya, "why? Tell me"

Gue menggeleng dan masih nangis di dada dia. Gue anak psikolog, gue tau kalo sekarang gue masih delusi

Johnny melepas pelukannya dan memberi gue air putih

Gue menerima air itu dan meminumnya hingga habis setengah

"Wanna tell me?" Gue menggeleng, ini bukan cerita yang harus gue bagi dengan pembunuh kaya Johnny

"Okay fine, then sleep" Johnny membawa gue ke pelukannya, gue menyamankan posisi gue di dadanya

Kadang gue bingung sama perasaan gue. Di satu sisi Johnny adalah pembunuh bipolar yang bisa bunuh gue kapan aja. Di sisi yang lain dia bisa jadi cowok gentle yang memperlakukan gue kaya ratu

"Hope you enjoy your sleep, my queen" Johnny mengecup kening gue sebelum ia menyamankan posisinya. Gue cuma bisa merem dan biarin kejadian ini berlalu

Gue menatap dia sekilas. Rahang yang tegas, bibir yang seksi, maksud gue sering banget ngomong kasar. Bulu mata yang lentik, dan mata yang lelah

"How many people you kill, daddy?" Ucap gue pelan

Gue kembali menyamankan posisi gue dan tidur

🎐🎐🎐

Gue membuka mata gue, Johnny udah nggak ada disamping gue

"Tidurmu nyenyak? Sleeping beauty?"

Gue menatap Ten yang sedang sibuk memasukkan berkas ke dalam tas hitam Johnny

"Berdiri" Ten mendekat, gue bingung dan menatapnya

"Berdirilah" gue pun berdiri dan kemudian Ten membalikkan badan gue. Dia memakaikan gue liontin

"Di liontin ini ada pemicu bom. Kalau ada kejadian yang ga mengenakkan, tekan ini"

Gosh, gue pikir Ten bakal manis kaya yang ada di drama, tapi ujungnya juga sama kaya Johnny

Gue mengusap liontin itu, kemudian Ten mengajak gue turun

Gue menatap Johnny yang sedang berdiskusi dengan rekannya

"Hai" ucap Johnny

Gue tersenyum, kemudian berdiri di samping dia

Johnny menaruh tangannya di pinggang gue

"Mr. Arnold, meet Hani"

"Arnold"

"Hani" gue menjabat tangan dia

"And, who are you?" Tanya Mr. Arnold
"I'm--"

"My fiance" gue menatap Johnny tajam

Really? Your fiance?

Gue kemudian sadar, gue baru aja natap Johnny dengan tatapan tajam

Modar sadja kamu Hani

-To be continue-

HALLOOOOOWWWW

UWU, SIAPA YANG KANGEN JHONTET?

Anyway, gue berkali kali streaming nct, nonton online konser bts, dan meratapi kepergian my cimol huhu T T

Btw Markeu teriaknya kaya mbak lulove luna ya. Aku jadi pengen gitu bikin efef Mark, dia brother sister complex gitu sama Mina:(

Apasih cerita yang lain aja belum selesai kebanyakan ngayal kamu!

Oke deh ini aja dulu yaw

[1] DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang