Bagian 23 : furthest

1K 77 4
                                    

Sekarang, didalam ruangan tidak besar namun tidak kecil itu berdiri dua orang bodyguard berbadan besar yang senantiasa berdiri di belakang bapak tua bernama Lee Jong Yu itu, lalu di hadapannya terdapat dua laki-laki yang babak belur mereka Vernon dan Jungkook. Di belakang mereka, ada Mark, Dongyo dan Daniel.

Mereka semua menatap kedua pelaku baku hantam barusan. Yang tidak lain adalah Vernon dan Jungkook.

"Apa-apaan kalian? Bertengkar? Membuat keributan di areaku?" tuan Lee menatap tajam dua orang yang saat ini saling membuang pandangannya.

Sudur bibir Jungkook mengeluarkan darah, sementara di kening Vernon robek akibat tinjuan Jungkook yang amat keras juga tak lupa mulutnya yang dipenuhi darah karena Jungkook menghajar rahang nya tadi.

"Bisa jelaskan apa yang membuat kalian sampai bertengkar? "

Tidak ada yang menjawab. Tuan Lee meminta penjelasan dari Mark dan yang lain namun mereka mengatakan datang saat mereka berdua sudah saling menghajar.

Tuan Lee mengusap wajahnya kasar, "Jungkook, kuperingatkan! Kau, bahkan sudah berapa hari ini jarang ke markas, dan barusan kau datang lalu membuat ulah, apa maksudmu? Kau gila?! "

Jungkook membuang napasnya kasar. Ya, dia rasa dia memang gila.

"Aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi, dan kau Vernon, jangan pernah menyentuh tahanan milik Jungkook. " peringatan yang diberikan tuan Lee membuat Jungkook tersenyum dalam hati, akhirnya ada yang membelanya disini. Sementara Vernon pria itu menatap jengkel Jungkook disini.

Mereka keluar dari ruangan itu, Vernon di bawa oleh Mark beserta Dongyo untuk menenangkan diri sementara Jungkook ia berjalan pergi keluar dari markas. Namun sebelum tiba diparkiran, bahunya di cegat seseorang.

Ia berbalik, dan mendapati Daniel menatapnya. "Kenapa? " tanya Jungkook datar.

"Kau... apa kau punya hubungan dengan wanita tua itu? "

Jungkook terkejut, Daniel tahu darimana? Namun, Jungkook ahli dalam menyembunyikan keterkejutannya.

Ia segera menggeleng, "Tidak. Aku bahkan tak mengenalnya, waeyo? "

Daniel menatap Jungkook curiga. "Kau mencurigai ku? " Jungkook terkekeh.

Daniel memasang wajah bingungnya, "Sebenarnya.. Aku mendengar semuanya, "

Dan Jungkook, ia tertegun. Bahkan ia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat ini. Ia menatap Daniel dengan ekspresi terkejutnya, "Kau, serius? "

Daniel mengangguk, "Ya, semuanya. Sampai tadi, saat kau berkelahi dengan Vernon. "

Jungkook diam, bahkan dia tidak bisa berbohong lagi. "Aku... "

Daniel memegang bahu Jungkook, menatap pria itu sambil tersenyum miring. "Tenang, aku tidak akan memberi tahukan ini ke siapapun. "

Jungkook semakin terkejut, benarkah?

"Tapi, bagaimana bisa aku mempercayaimu? "

Daniel tertawa, "Aku dipihakmu, kau tahu? Tuan Lee pernah menyiksa keluargaku, dan itu sebabnya aku ingin membalas dendam.. "

Jungkook bahkan tak menyangka, ada orang licik lain didalam permainan tuan Lee selain dirinya. "Kau tidak bercanda kan? "

Daniel mengangguk yakin. "Aku serius dengan yang ku katakan, semuanya. Kita bisa bekerjasama, kook. " pria itu tersenyum menyakinkan.

Jungkook terdiam sejenak, membaca air wajah Daniel yang dirasa memang meyakinkan. Lalu akhirnya, ia mengangguk dan kemudian berjabat tangan dengannya.

PSHYC - JJKWhere stories live. Discover now