Bagian 43 : shot

248 25 2
                                    

Sidang hari ketiga akhirnya berakhir. Kali ini skor yang dihasilkan tersangka rendah, yang membuat tuan Lee semakin terancam.

Usai sidang itu, tuan Lee kembali dibawa menuju ruang tahanan. Jung Soul sendiri ikut dengannya.

Namun wanita itu terus diam. Pikirannya kacau.

"Ini semua salahmu. " celetuk tuan Lee. Pria tua itu melirik Soul sinis.

Soul balik menatapnya. Tatapan aneh itu mampu mengisyaratkan sesuatu yang benar-benar tidak ia suka.

"Jika bukan karena pendapatmu yang tidak masuk akal, aku mungkin akan menang disidang ini. Harusnya aku menyewa pengacara yang lebih baik, " pria tua itu masih terus bergerutu.

Polisi membuka sel tahanannya. Lalu menyuruh tuan Lee agar segera masuk kedalam sana.

Jung Soul berdiri tak jauh dari ruang tahanan itu. Wanita itu hanya terdiam, namun tak elak hatinya juga ikut emosi dengan respon tuan Lee yang betul-betul tidak punya hati.

"Besok, kau harus memenangkan sidangnya. Kalau tidak, habis kau. " ucapan pria tua itu pelan namun memiliki maksud yang dalam.

Jung Soul menelan salivanya susah payah. Wanita itu berusaha tak memikirkan ancaman omong kosong itu, dan segera meninggalkan tempat itu.

——

Jungkook, Eunbi dan yang lainnya sekarang sudah berada kembali di rumah sakit. Jungkook sendiri sudah kembali berbaring, karena kata dokter dia masih belum bisa pulang kerumah.

"Besok final sidang, bukan? " tanya Taehyung.

Eunbi yang ada didekatnya mengangguk. "Aku harap Tuhan tidak membiarkan pria tua itu lolos dari kesalahannya, "

Yoona mengangguk. "Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika pria tua itu tidak dihukum mati, "

Nyonya Choi terkekeh dan menggeleng. "Kita doakan saja yang terbaik, biarkan semuanya berjalan sesuai hukum pengadilan. "

Jungkook mengangguk, pria itu lalu menoleh dan menatap wajah Eunbi. Perasaannya kembali tenang.

"Apa aku tidak akan pernah melihat wajah itu tersenyum lagi? "

Eunbi tersenyum pada Taehyung disaat pria itu memberikan sebuah lelucon yang membuat mereka semua yang ada disana terkecuali Jungkook, tertawa.

Jungkook masih terus memandangi wajah Eunbi diam-diam. Ia tahu pasti itu adalah kesempatan yang harus benar-benar ia gunakan sebaik mungkin.

"Semoga kau baik-baik saja, Eun. "

——

Soul mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Wanita itu diselimuti emosi, bahkan disela perjalanan ia sempat berteriak geram.

"Sialan! Pria tua itu! "

Wanita itu mencengkam setir mobilnya. Ia benar-benar membenci pria itu, pria tua yang berstatus sebagai klien-nya.

Tiba-tiba saja ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Wanita itu langsung menjatuhkan kepalanya pada setir mobil.

Perasaannya benar-benar kacau. Ia bingung dengan apa yang harus ia hadapi sekarang bahkan esok hari.

"Aku tidak mungkin membela penjahat itu.. " gumamnya putus asa.

Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, ia menangis disana.

"Bagaimana ini.. "

"Aku harus menemui Taehyung, aku tidak ingin adikku kenapa-napa.. "

"Pria tua sialan! " tangannya menghantam setir mobil yang tidak punya salah itu.

PSHYC - JJKWhere stories live. Discover now