36 (End)

2.5K 86 15
                                    

Waktu entah kenapa terasa cepat sekali berlalu, hari berganti, bulan berganti, dan tahun pun berganti.

Seperti yang dirasakan empat gadis ini, mereka merasa baru lulus SMA. Eh tau-tau sekarang mereka udah lulus kuliah dari beberapa minggu lalu. Berarti jika dihitung udah ada kurang lebih empat tahun berlalu sejak mereka lulus SMA dan baby Ray yang pergi dari mereka.

"Gak kerasa ya, sekarang kita udah bebas kerja. Padahal rasanya baru kemaren loh, kita masuk SMA dan saling kenal," ucap Agni disela-sela acara makan siang mereka.

Saat ini ia dan ketiga sahabatnya lagi istirahat makan siang di kafe tempat mereka berempat bekerja dulu. Kenapa dulu? Soalnya sekarang mereka sudah gak lagi bekerja paruh waktu disitu. Sekarang mereka berempat udah kerja jadi karyawan gitu di sebuah perusahaan besar. Jadi, begitu lulus kuliah sekitar lima minggu lalu, mereka berempat memutuskan coba ngelamar kerja diperusahaan dan ternyata diterima. Meski mereka terhitung karyawan baru, mereka sudah jadi karyawan tetap diperusahaan itu. Berkat kecakapan dan kerja keras mereka berempat tentunya mereka bisa seperti itu.

Shilla dan Via mengangguk menyetujui sedang Ify, ia tanpak asyik dengan makanannya. Ketiganya sih bodo' amat.

"Ho'oh, waktu emang cepet banget berlalunya. Gue aja malah masih inget waktu jaman sd dulu," ucap Via sambil menyuap makanannya.

"Emang lo pernah SD?" Shilla menatap Via meledek.

Via mencebik, "kalo gue gak SD mana bisa gue kuliah Shil,"

Shilla dan Agni terbahak, "Yee, kali aja gitu lo langsung SMA,"

"Oh, genius berarti gue, haha" Via ikut terbahak.

Ketiganya pun asyik terbahak gak jelas, sedang Ify masih asyik dengan dunianya sendiri. Sama sekali gak ngerasa terganggu sama keributan yang dibuat tiga sahabatnya.

Agni mencolek tangan Ify menyadari keterdiaman sahabatnya itu. "Sadar Fy," bisiknya tepat disamping telinga gadis cantik itu membuat si gadis terkejut geli.

"Bikin kaget aja lo, Ag!" serunya

Agni nyengir, "lagi lo bukannya makan malah ngelamun, ngelamunin apa sih?"

"Gue bukan ngelamun, gue cuma lagi liatin anak itu, tuh" Ify menunjuk seorang anak laki-laki berusia kurang lebih empat tahun tengah duduk berhadapan dengan seorang laki-laki seusia mereka.

Shilla, Via, dan Agni mengikuti arah telunjuk Ify. Mata mereka tanpak mengerut melihat itu.

"Itu kayak Iel bukan sih?" tanya Via memastikan.

Shilla yang tadi ikut memerhatikan anak laki-laki yang ditunjuk Ify, mulai menajamkan mata memastikan apa yang ditanyakan Via. Tidak hanya Shilla, Ify dan Agni pun juga melakukan hal yang sama.

"Eh, iya! Itu Iel, Shil" ujar Agni setelah benar-benar yakin dengan apa yang ia lihat. "Tapi kok dia sama anak kecil ya? Emang dia punya sepupu kecil atau adik kecil ya?" lanjutnya

Shilla terdiam, ia menggeleng tanda ia juga tidak mengetahui akan itu. Karena setau dia, Iel itu gak punya adik atau sepupu masih kecil gitu. Lagi pula, mereka kan sudah tidak lagi berhubungan dari semester empat, dua tahun lalu.

"Kita samperin, jangan?" tanya Agni melihat ekspresi sahabatnya yang tanpak penasaran tapi juga enggan. Mungkin karena mereka cukup lama pisah.

"Gue pingin sih Ag, soalnya penasaran sama bocah itu. Tapi, jam makan siang kita udah mau abis." Ify menatap jam tangannya dengan tatapan menyesal. Sepertinya rasa penasarannya sedang tinggi.

Agni ikut melihat jam tangannya, dan memang jam makan siang mereka sebentar lagi habis.

"Tahan Fy, itu anak sama Iel ini" ucap Agni seraya mengerling sebelum berdiri untuk segera beranjak pergi.

Baby's Love (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang