Rio dan Ify

1.4K 96 10
                                    

Sebelum baca, mohon maaf jika kalian akan merasakan bosan, part ini sangat panjang...

tapi happy reading

.

.

.

Ujian Nasional sudah ada didepan mata, seperti halnya anak SMA lainnya yang sibuk menyiapkan diri dengan belajar mati-matian. Ify dkk dan Rio dkk juga melakukan hal yang sama. Mereka berdelapan tanpak sibuk sekali dalam melakukan persiapan UN. Sebenarnya yang sibuk hanya Ify, Via, Agni, dan hanya Shilla saja sih. Soalnya mereka berempat selain harus menyiapkan diri untuk ikut UN, mereka berempat juga harus menyiapkan diri untuk ikut ujian universitas yang sudah mereka pilih setelah UN selesai nanti. Tidak hanya itu saja, mereka berempat juga harus menyisakan waktu mereka menjaga dan merawat bayi Ray.

Sedangkan Rio, Alvin, Cakka, dan  Iel. Mereka bukan sibuk bersiap UN, mereka berempat sibuk ngintilin Ify dkk. Kemanapun Ify dkk pergi, Rio dkk pasti ikut kecuali ke kamar kecil pastinya.

Pokoknya mereka berempat itu udah kayak anak ayam kemana induknya pergi pasti ikut. Apalagi si Rio, cowok itu kemanapun Ify pergi pasti dia bakal ngikutin di belakangnya.

Dan kalau ada yang tanya kenapa  mereka berempat ngikutin Ify dkk terus pasti mereka akan saling menjawab dengan melempar alasan.

Seperti jika Iel, Alvin, atau Cakka di tanya.

Entah kenapa mereka bertiga menjawab, "kita mah ngikutin Rio," dan saat Rio dengar jawaban temannya, Rio akan melempar jawaban lagi.

"Gue mah ngikutin Ify, dan perasaan gue gak pernah ngajak mereka buat ngikutin gue,"

Ya, begitulah kelakuan mereka yang ternyata aneh. Ify dkk hanya bisa menggelengkan kepala mereka, karena itu. Mau gimana lagi, dibilangin pun mereka tetep begitu. Apalagi Rio.

Ikut-mengikuti itu berlangsung cukup lama. Sampai Ify dan tiga sahabatnya ikut ujian Universitas pun, Rio dkk juga ikut. Dan mereka tidak lagi mengikuti saat Rio diam-diam bikin kejutan buat nembak Ify.

Kejutan itu akan Rio lakukan tepat saat perpisahan dan pengumuman, itu yang Rio bertahukan kepada tiga sahabatnya. Dan seminggu sebelum pengumuman dan perpisahan serta kejutan yang akan ia lakukan. Rio mulai berhenti mengikuti Ify kemanapun Ify pergi. Tapi sebagai gantinya di seminggu itu ada mungkin tiga kali Rio mengajak Ify untuk ke rumahnya. Bertemu mamah Mia, dihari pertama. Lalu di ajakan kedua katanya papah Rio pulang dari luar kota, berhubung Ify memang belum pernah ketemu papah Rio waktu berkunjung beberapa kali termasuk ajakan pertama di seminggu itu. Jadilah, Ify mengiyakan ajakan Rio. Gak lupa juga, Ify mengajak Ray.

Pertemuan kedua berjalan lancar, papah Rio juga terlihat menyukai Ify dan juga Ray. Bahkan, saking sukanya papah Rio beberapa kali memberi kode ke Rio dan Ify.

"Kalian beneran masih temenan?" tanya beliau saat itu,  tentu saja Ify yang saat itu gak paham hanya mengangguk. "Kenapa gak langsung di resmikan aja sih?" lanjutnya membuat Rio yang sedang minum hampir tersedak.

Ify mengernyit bingung, tangannya mengusap punggung Rio--yang kebetulan duduk disampingnya. Papah Vito dan Mama Mia duduk tepat dihadapan mereka berdua, dengan Ray berada dipangkuan Papah Vito.

Mamah Mia tersenyum. "Papah ini, emang mereka berdua perusahan pake segala diresmikan?" gurau mamah Mia.

Papah Vito tertawa mendengar gurauan dari istrinya. "Emang perusahaan aja mah yang harus diresmikan, hubungan kan memang harus diresmikan. Nanti kalo Ify tiba-tiba di ambil orang gimana? Bisa galau tujuh hari tujuh malam anak kita, mah," jawab papah Vito membuat mamah Mia tertawa.

Baby's Love (End) √Where stories live. Discover now