19

1.7K 99 8
                                    



Canggung,

Itu yang dirasakan oleh Iel, Cakka, Alvin, dan Rio saat melihat empat gadis dihadapan mereka hanya terdiam gak saling menyapa atau bertanya. Jangankan menyapa, saling menatap pun sepertinya mereka enggan. Terlebih, Agni dan Shilla terlihat jelas sekali dari tatapan mereka yang tiba-tiba menajam saat berhadapan seperti ini.

"Hemp, sepertinya mereka sedang berselisih. Canggung gini rasanya," batin mereka—Cakka, Alvin, Iel,dan Rio—ketika melihat keadaan empat sahabat itu.

Mengembuskan napas, Iel berdehem. "Kebetulan kita ketemu disini, jadi siapa nih yang mau ngetuk pintu?" ucapnya

"Lo aja El, kebetulan juga lo udah tepat di depan pintu." Jawab Cakka.

Iel mengangguk, dan segera mengetuk pintu sesuai apa yang diucapkan Cakka. Setelah mendapat jawaban dan suruhan masuk dari dalam Iel segera membuka pintu dan menyuruh para cewek untuk masuk lebih dulu.

Begitu mereka semua sudah masuk kedalam, ternyata mereka berdelapan sudah ditunggu oleh seorang perempuan paruh baya yang menjabat sebagai kepala sekolah FS.

"Kebetulan sekali kalian datang bersama-sama," ucapnya seraya bangkit dari kursi kebesarannya berjalan menuju arah sofa yang terdapat di ruangan itu.

"Duduklah," tunjuknya.

Mengucapkan terimakasih, Rio cs dan Ify cs pun mendudukkan diri kearah sofa yang ditunjuk Bu Nani--nama kepseknya.

"Maaf sebelumnya, ada apa ibu memanggil kami berdelapan secara serempak seperti ini?" tanya Iel saat merasa teman-temannya sudah duduk cukup nyaman.

Berdehem, Bu kepala sekolah mulai membuka mulutnya bersiap akan menjelaskan. "Ibu memanggil kalian berdelapan kesini itu, ibu ingin kalian mewakili sekolah FS untuk mengikuti kemah satu hari satu malam di sekolah, yang akan diadakan beberapa minggu lagi."

"Kemah bu?" Ibu kepsek mengangguk. "Kalau boleh tau, kemah itu diadakan dalam rangka apa ya bu?" tanya Ify dengan kening berkerut.

"Jadi kemah ini, kami adakan dalam rangka untuk menambah rasa persaudaraan sekolah kita dengan sekolah lainnya. Karena kemah ini bukan hanya sekolah kita yang akan mengikuti, dalam kemah ini akan ada beberapa sekolah yang mengikutinya. Dan untuk itulah ibu menunjuk kalian, karena dalam kemah ini juga tidak hanya kemah-kemah saja. Didalam acara perkemahan ini, kami semua termasuk guru-guru dari sekolah yang mengikuti acara ini. Telah sepakat, akan mengadakan beberapa tantangan untuk siswa-siswi yang berpartisipasi," jelas bu kepsek.

Mereka berdelapan tanpak mengangguk mendengar penjelasan Bu Nani, tetapi mereka masih sedikit bingung kenapa mereka berdelapan yang ditunjuk untuk mewakili sekolah padahal siswa-siswi yang lain juga ada.

"Ah, dan kenapa ibu memilih kalian yang harus mewakili sekolah. Itu karena ibu percaya bahwa kalian akan bisa memberikan yang tebaik untuk sekolah kita. Terutama kalian, Difyna, Kaishilla, Chalista, dan Rosalin. Meningat prestasi kalian yang terlihat semakin meningkat dari tahun ke tahun," seolah mengerti apa yang tengah dipikirkan siswa-siswinya ini Bu Nani pun melanjutkan penjelasanya dan alasannya memilih mereka berempat.

"Jika ibu yakin pada Ify, Shilla, Agni, dan Via karena prestasi mereka berempat, lalu apa yang membuat ibu memilih kami juga?" tanya Iel begitu mendengar penjelas Bu Nani tadi.

Bu Nani tersenyum. "Jelas ibu juga percaya pada kalian berempat, meski kalian termasuk murid baru yang baru masuk beberapa minggu di FS. Tetapi, dengan profesi yang dimiliki Azrio dan Ralvino. Ibu yakin kalian pasti akan ikut membanggakan sekolah kita,"

Iel mengangguk mengerti, "saya pikir ibu memilih kami, karena kami cucu pemilik sekolah."

Bu Nani tersenyum lagi dan menggeleng. "tentu saja tidak,"

Baby's Love (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang