29

1.2K 94 4
                                    

Via dan Agni saling menatap saat mendapati sahabatnya --Shilla-- tengah tersenyum sendiri-- sedari mereka bertiga sampai kafe tadi pagi sampai sekarang, saat mereka sudah melakukan istirahat--karena memang mereka sudah cukup lelah bekerja sejak pagi. Jadi, bisa dibilang Shilla juga sudah cukup lama senyum-senyum sendiri seperti itu.

Tidak seperti Ify yang memilih ke sekolah hari ini, mereka bertiga memilih langsung berangkat kerja karena mereka pikir sudah ada Ify ini yang berangkat. Lagi pula sudah tidak apa-apa lagi disekolah, tinggal menunggu ijazah turun.

Saling tatap sekali lagi, Via dan Agni pun menghela napas lelah. Mereka tuh lelah, lelah kerja, lelah ngurus Ray-- meski lebih banyak Ify yang ngurus-- sekarang malah ditambah liat Shilla senyum-senyum gak jelas gini, makin lelah aja mereka.

"Lo senyum-senyum sendiri dari tadi senyumin apaan sih, Shil?"

Menyentuh lengan Shilla, Via bertanya. Mendapat sentuhan dilengan, Shilla tersentak dengan mata mengerjap.

"Ganggu aja ih, orang lagi seneng juga,"gerutunya, mencebikkan bibir.

Agni memutar bola matanya malas. "Senengnya lo, bikin gue merinding tau gak!"

"Gue pikir Shilla mulai gila loh Ag,"

Shilla melotot, mendengar apa yang di ucapkan Via dengan wajah polos. Gila katanya? Yang bener aja. Masih suka gak disaring nih bocah kalo ngomong.

"Lo seneng kenapa coba? Sampe senyum-senyum dari pagi sampai sekarang gak luntur-luntur gitu?"

Menopang dagu Shilla nyengir, "Iel mau ngajak ketemu orang tuanya," jawabnya

Agni mengernyit, ada orang di ajak ketemu orang tua--ehm-- mungkin pikir Shilla calon mertua-- ehm-- malah senyum-senyum gitu.

"Lo gak gugup Shil? Harusnya lo kan gugup,"

Shilla menatap kedua sahabatnya gak ngerti, "kenapa gue harus gugup?"

"Lo 'kan mau ketemu ehm-- camer,"

Shilla menatap Agni dan Via masih dengan tatapan bingung, tapi pipinya mulai memerah saat menyadari apa yang dikatakan Agni. Tiba-tiba Shilla jadi merasa gugup.

"A-apasih, Ag," Shilla merutuk, saat menjadi sedikit gagap.

"Gue sama Iel 'kan belum jadi, kita masih berteman ya," lanjutnya membuat Agni menaikkan alisnya sebelah.

"Belum? Berarti bisa jadi 'kan nanti,"

"Wah, jangan-jangan setelah ketemu ortunya Iel nanti, lo mau langsung di ajak nikah tuh, Shil!" seru Via semangat setelah sedari tadi menyimak percakapan kedua sahabatnya.

"Bisa jadi tuh Shil, lagi Ify kan sebelum di ajak pacaran sama Rio dua minggu yang lalu. Ify sering diajak ketemu sama ortunya Rio beberapa kali," ujar Agni membenarkan perkataannya Via, ia jadi terkikik sendiri membayangkan Shilla langsung diajak nikah sama Iel. Padahal mereka baru aja lulus SMA,  nikah muda dong namanya.

Shilla mencebik melihat Agni yang terkikik, ia yakin pasti sahabat tomboinya itu sedang memikirkan yang gak-gak nih.

"Pikiran kalian kejauhan tau gak sih," ucap Shilla seraya beranjak meninggalkan Via yang menatap heran, dan Agni masih terkikik melihat wajah merah dan kesal Shilla.

"Kayaknya Shilla seneng banget ya Ag mau dilamar Iel, sampai kayak gitu," ujar Via melihat Shilla yang sesekali menghentakkan senang--menurut pandangan Via, padahal mah aslinya kesal.

Agni yang asyik terkikik, langsung menatap Via lelah. Mengedikkan bahu, Agni pun ikut beranjak, mengingat jam istirahat ternyata sudah habis.

.

Baby's Love (End) √Where stories live. Discover now