08

2.9K 92 2
                                    

Irene pertama kalinya merasakan kegilaan di otaknya, tak pernah ia bayangkan! Hatinya akan berlabuh pada seorang yang terpaut usia 4 tahun lebih muda darinya.

Apa yang akan orang tuanya katakan? Apa yang akan mereka lakukan? Saat mereka tahu jika Irene berpacaran dengan Dira.

Hati dan pikirannya bertentangan.

'ah yang penting kupenuhi dulu rasa penasaranku untuk berpacaran dengan Dira' -Irene

Dira awalnya laki-laki yang ketus, namun entah kenapa dia malah berubah jadi laki-laki yang pengertian dan sepertinya penyayang.

                            *-*-*

Entah kenapa Dira juga mempunyai pikiran yang banyak di benaknya, ia mempunyai ketakutan, keraguan dan ketidak warasan di otaknya.

Bagaimana bisa Ia berkata akan menikahi Irene setelah Ia jadi Dokter, bagaimana jika ia tidak lulus UN? Bagaimana jika ia tidak lulus masuk PTN? Bagaimana jika dia tidak bisa jadi dokter?

Bagaimana jika Dira dan Irene dipisahkan oleh orangtua mereka? Dan yang paling penting apakah dira benar-benar yakin atau tidak jika ini adalah cinta? Bukan hanya ketertarikan sesaatnya.

                             *-*-*
Mereka berdua punya pemikirannya masing-masing, tapi biarlah! Mereka akan melanjutkan apa yang hari ini sudah terlanjur terjadi.

Biarlah mereka bersama untuk beberapa waktu, sampai akhirnya mereka sadar sendiri tentang perasaan sebenarnya yang ada di hati mereka.

*

Irene meletakan pakaian ke tempat semula dibantu oleh Dira, kini semua pakaiannya sudah tersusun rapi di lemari Irene.

"Mau kemana hari ini?" tanya Dira.

"Ayo kita ke pantai" ucap Irene.

"Aku tak begitu suka pantai, aku suka alam yang tenang" ungkap Dira.

"... Yaudah kita nonton film yang ada lautnya aja di bioskop" lanjut dira.

"Cih!" Irene berdecih. Irene tertawa dan memeluk Dira.

Hangat, nyaman, jantungnya juga berderbar. Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Apa ini yang namanya mengutamakan cinta daripada logika? Entahlah. Yang jelas Irene akan seperti ini sampai ia tahu jelas perasaan sebenarnya.

"Aku harus berangkat sekolah" ucap Dira.

Irene hanya mengangguk, tanda ia mengerti.

"Eh sebentar" ucap Irene sambil memegang tangan Dira.

"Kenapa?"

Irene menyodorkan tangannya, Dira mengerti apa yang Irene mau. Handphone!

Dira segera merogoh saku dan memberikan handphonenya. Irene sangat jengkel saat awal pertemuan mereka, karena Dira lebih suka menonton Video Haram! Daripada melihat kecantikan Irene.

"Mana video itu?"

"Video apa?" Tanya dira

"Itu, video yang sering kamu tonton!" Ucap Irene yang mulai jengkel.

"Oh itu, itu! semua videonya" ucap Dira sambil menunjuk ke layar handphone nya.

Irene kaget! Tidak percaya! Dira pasti menyembunyikannya. Ia mengotak atik hpnya, hanya ada Video-video pembelajaran. Ya, maklumlah anak jaman sekarang Les nya gak usah jauh-jauh. Tinggal buka hp dan udah tinggal belajar aja. Tapi tetap saja Irene tak percaya jika yang sering Dira tonton adalah video belajar? Untuk apa pikirnya, Dira kelihatan pintar.

"Kenapa? Gak percaya?" Ucap Dira yang melihat raut wajah Irene berubah.

"... Kamu tahu! Aku ingin jadi dokter. Aku harus lulus UN dan Masuk PTN. Supaya bisa masuk kedokteran" ungkap Dira.

Ternyata pemikiran Irene selama ini salah.

"Yaudah kamu sekolah gih"

Cup

Irene ngecup pipi Dira. Dira segera berbalik dan pergi dari pandangan Irene.

Dira lupa jika handphone nya masih di pegang oleh Irene.

Tring

Pesan masuk ke hp dira.

["Dir, hari ini gue jemput ya"]

Pesan dari seseorang bernama 'Luci'
Irene bergejolak, dia marah dan cemburu!

Irene segera mengetik balasan untuk si Luci ini.

["Dira nya lagi mandi dulu, tunggu bentar ya!"] Balas Irene sengaja memanas-manasi Si Luci itu.

Tring

Balasan lagi

["Ini Dira udah sama gue😂"] -luci

Aarrgghh Irene kesal, setalah Dira pulang, ia akan interogasi Dira tentang wanita itu. Baru aja sehari pacaran udah ada calon pelakor aja.

MY COLD BRONDONG (Tamat)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon