02

4.3K 165 4
                                    

Irene terus merutuki dirinya yang terjebak diantara Cowok-cowok modus ini. Kalau bukan karena ia butuh uang. Mungkin Irene gak akan dengan susah payah menempatkan dirinya di kandang Lele ini. Kelihatan lucu namun bisa berbahaya.

"Irene tinggal sendiri?" tanya Ferdi

"Iya. Aku tinggal sendiri" Irene menyahut, namun ia tampak tak tertarik dengan pertanyaan Ferdi.

"Dimana orang tua kamu?" tanya Dodi

"Papah sama mamah di London"

"Oh kebetulan papah ku juga lagi di London" ucap Ferdi.

"Orang tuamu bekerja di perusahaan apa?" tanya Arfan.

"T.I group" lagi-lagi Irene menyahut dengan nada malasnya.

"Hah? Fer! Bukannya itu perusahaan terbesar disana?" jawaban Irene Dodi terkejut.

"Iya dod. Bokap lu kan sahamnya di dominasi T.I group. Bokap lo juga kan Fan?"

"Iya bokap gue juga" jawab arfan.

"Bokap gue baru mau kerja sama" ucap Reno tampak santai.

"Gila. Gawat njir. Kita ngomong apaan dari tadi?" ucap Arfan gelisah.

"Kalian sedang apa?" Irene menoleh pada mereka mengerutkan kening tidak paham, sedang apa mereka yang saling berbisik satu sama lain.

"Ah haha nggak. Oh ya. Papah nya Irene kerja bagian apa?" tanya Ferdi hati-hati.

"Aahh itu. Hanya OB" jawab Irene ngasal.

"Hhaaahhh?" Jawab mereka serentak.

"Haha kita aman. Gue kira bokapnya yang punya perusahaan" ucap Ferdi

"Iya tadinya gue juga mikir gitu" seru Arfan

"Kita bisa leluasa godain Irene kalau gitu" ucap Reno dengan wajah playboynya.

Irene jengkel banget dengan tingkah mereka yang persis seperti bocah.
Sangat menyebalkan pikirnya.

"Hai. Kalian sudah mengerti? Bagaimana? Kalian semua masih nolak untuk kuliah d London?" tanya tante Dewi tiba-tiba.

"Sudah dong tante. Ternyata kuliah di London itu menyenangkan tante" ucap Arfan

"Iya tante. Kak Irene benar-benar menjelaskan dengan detail tante" seru Dodi.

'cih kakak? Dari tadi lo manggil gue apaan. Lama-lama gue jitak pake galon pala Kalian. Pinter banget boongin emak-emak. Kena azab tau rasa lo pada' -Irene bergidik

"Iya tan. Kita juga udah mutusin buat kuliah disana bareng kak Iren tante" seru Reno sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Iya mam. Ternyata setelah dengar pengalaman kak Irene kuliah di London. Bikin Ferdi mau segera lulus dan kuliah disana mam" ucap Ferdi

'cih kuliah pala lo. Dari tadi lo nanya-nanya kehidupan pribadi gue' -tatap Irene dengan wajah malas.

"Irene. Terimakasih banyak ya. Akhirnya mereka mau kuliah di London" seru tante dewi yang terlihat sumbringah.

"Haha iya tante. Aku cuman ngejelasin yang aku tau aja kok tante" ucap Irene bohong. Mengimbangi para cecunguk itu. Semoga saja ia tak ikutan terkena Azab.

"... Ah iya. Tante. Irene mau sekalian pamit. Irene masih ada kerjaan di tempat lain" pamit Irene.

"Ah iya silahkan. Tanteu sudah Transfer uangnya ke rekeninh kamu ya. Tadi tante minta sama Siska"

MY COLD BRONDONG (Tamat)Where stories live. Discover now