[11] Storm

386 43 0
                                    

Tepatnya ini terjadi 2 hari yang lalu,

"dia berangkat lebih pagi lagi" ada hembusan napas berat diakhir kalimat Jungkook saat melihat sarapan diatas meja makan yang hanya disediakan untuk satu orang.

Bahkan Jungkook sudah kehilangan nafsu makannya karena sikap diam Ha Rin. Entahlah, mengapa begitu cepatnya kehadiran Ha Rin membuat warna baru dihidupnya. Pun sekarang sikap menjauhnya membuat jungkook begitu hampa.

Sebuah panggilan dari ponselnya membuat sarapannya yang tidak terasa nikmat tanpa Ha Rin menjadi semakin hambar. Ia merogoh sakunya untuk melihat siapa yang menelpon.

Tidak ada. Oh tunggu, itu bukan dari ponselnya,

Jungkook meraih benda yang menyala di ujung konter dekat kulkas. Itu ponsel milik istrinya.

"Namjoon?" gumamnya melihat nama yang tertera di layar panggilan. Itu terdengar seperti nama lelaki tentunya dan sangat membuat Jungkook penasaran.

"Ha Rin, berhenti menyakiti dirimu. Aku akan memberikanmu obat, datanglah"

Obat? Apa dia. . .

"Namjoon, aku suami Ha Rin. Bisa kita bertemu?"

***

"Jeon Jungkook" Jungkook mengulurkan tangannya.

"Kim Namjoon. Silahkan duduk" Namjoon menjabat tangan Jungkook itu kemudian mempersilahkannya duduk, menunjuk kursi di seberangnya sebelum dirinya mendudukan diri di kursi kerja miliknya.

"apa kau yang selama ini menangani istriku?" tanya Jungkook.

"ya, setahun terakhir. Kurasa kau sedikit banyak sudah tahu tentang keadaan Ha Rin?" pasalnya jawaban Jungkook tadi pagi untuk langsung menemuinya, membuatnya berpikir seperti itu.

"ya, aku sudah tahu. Kudengar depresi, tapi tidak dengan detailnya" Jungkook menatap Namjoon penuh harap "aku mencari tahunya melalui sahabatnya dulu. Aku sangat bersyukur bisa menemuimu"

Namjoon mengangguk "dia masih menutupnya rupanya. Aku lebih bersyukur lagi kau yang menerima panggilanku. Jadi?" Namjoon membiarkan Jungkook bercerita lebih dulu tentang keadaan Ha Rin.

"dia menghindariku, sejak 5 hari yang lalu. Aku melihat keresahan dan ketakutan dari matanya. Saat mata itu muncul dia akan menyakiti dirinya sendiri. Aku terus mencoba mendekatinya. Tetapi, semakin aku mendekat dia akan semakin menjauh. Sepertinya dia sedang mencoba menjauh dariku"

"Sebelumnya dia pernah seperti itu saat insiden kecil yang ia lakukan saat tak sengaja menyakitiku. Apa itu adalah bentuk hukuman yang ia lakukan karena kesalahannya?" lanjut Jungkook.

Namjoon tidak salah menilai pria dihadapannya, dari cerita yang ia dapat saat mengoreknya dari Ha Rin. Pria ini, bisa menjadi pelindung atau bahkan penyembuh bagi Ha Rin "kurang lebih seperti itu. Ha Rin mempunyai masa lalu yang membuatnya sangat membenci dirinya. Rasa benci itu akhirnya membuat Ha Rin merasa tak pantas untuk bergaul dengan siapapun. Bahkan untuk merasakan kesedihan dirinya merasa tak pantas untuk merasakan itu."

"itu sebabnya dia sangat menolak pernikahan kami" lirih Jungkook

"ya itu benar. Tapi ada satu hal yang belum aku pahami mengapa dia bisa menerima pernikahan kalian. Dan sebenarnya, meski dia menjadi pasienku selama satu tahun, dia  masih menyimpan rahasia yang kurasa itu menjadi kunci kesakitannya selama ini" Namjoon menjeda kemudian menatap Jungkook lamat.

"Jungkook, dapat kulihat kehadiranmu membawa perubahan yang cukup besar bagi Ha Rin. Dia merasakan keamanan saat bersamamu. Dan yang paling penting dia merasa dibutuhkan. Itu yang perlu kau lakukan membuatnya merasa dibutuhkan karena hal itu akan membuatnya benar – benar hidup. Jangan menyerah untuk mendekatinya, karena setiap ia melangkah menjauhi orang lain disana sebenarnya ia sangat membutuhkan orang lain untuk berada disisinya"

The Untouched GirlWhere stories live. Discover now