Pedang-pedang tajam seolah sedang menghunus tubuhnya dari segala penjuru. Dari sekian banyak luka yang di daptnya, inilah alasanya untuk tetap bertahan, ibunya. salah satu harapan yang meyadarkan dirinya bahwa dirinya tidak sedang sendiri sekarang. Walaupun surganya telah berpindah ke suaminya tapi baktinya tetap pada ibunya, wanita yang telah melahirkannya ke dunia, yang menjadi sebuah dukungan sosial sebagai alasan untuk bertahan.

Setelah mengecek kondisi ibunya Aliyah melangkahkan kakinya keluar, menemui dokter yang menangani ibunya. Langkahnya terasa lebih ringan setelah melihat kondisi ibunya. Langkahnya terhenti, seorang wanita paruh bayah menatapnya dalam, kakinya yang mantap melangkah menuju ruangan dokter perlahan berjalan pelan, berusah menangkap sosok yang memandangnya dalam, berhenti atau berjalan lurus tanpa memperdulikan itu yang ada di pikiranya. Air mata wanita paruh bayah itu jatuh begitu Aliyah sampai di depanya, ia memilih berhenti sebagai bentuk rasa hormatnya.

"Selamat Pagi Bu..."

Hening, tak ada jawaban apapun, namun seperskian detik tubuhnya sudah berada di pelukan wanita paruh bayah itu. isakan itu seolah menjadi ungkapan beban besar yang dipikulnya. Aliyah tidak tahu apa yang harus dIia lakukan selain terdiam.

"Maafkan Elfan. Elfan butuh dirimu Aliyah. Ibu mohon Aliyah masuklah ! Elfan belum sadar hingga kini. Dokter mengatakan kondisi Elfan stabil, tapi dia belum dapat terbangun hingga sekarang, ketidaksadaranya bisa jadi di sebabkan dorongan dalam dirinya, dia yang tidak ingin terbangun. Datanglah dan katakan bahwa dia masih layak untuk hidup Aliyah ... !"

Mohon Wanita itu dengan isakan yang dalam, Aliyah terdiam cukup lama, sebelum akhirnya melepaskan pelukan yang cukup kencang. mata wanita itu bengkak. dia merasakanya, hingga kini ibunya belum terbangun, namun entah dorongan dari mana Aliyah melepaskan pelukan, menggeleng lemah sebelum akhirnya berjalan dengan cepat keluar rumah sakit tersebut. tujuan awalnya mengunjungi dokter yang menangani ibunya berlalu begitu saja dan dirinya memilih untuk pergi.

Dia harus mengakui bahwa dirinya bukan malaikat, lelaki itu seperti membuka luka lamanya, sumber dari segala pristiwa maut yang dialaminya, beratus kata 'jika' selalu dipikirkan Aliyah setiap meningat nama itu, jika saja dia tidak terjerat pesona lelaki itu, jika saja dia menghentikan permainan lelaki itu di awal, jika saja dia tidak menyetujui permintaan konyol dan yang terakhir jika saja dia tidak mengenal lelaki itu maka ini semua tidak akan terjadi. namun dia tahu tuhannya tidak suka itu. ini adalah takdir yang harus di terimanya.

***

Malam menjelang... dinginnya malam ikut menusuk tulang. pikiranya melalang buana ke sana ke mari. di saat dia bekerja tapi harus dihadapi dengan berbagai banyak pikiran membuat konsentrasinya buyar ke sana ke mari, tidak terhitung berbagai teguran yang di dapatnya hari ini. Beberapa karyawan memperbincangan bagaimana dia dapat masuk ke toko dengan banyak janji.

Dan lagi dia membuat kesalahan ketika mawar hitam yang langkah itu lepas dari kuntumnya ketika akan dirangkai di buket. Suasana sedang tidak baik, beberapa karyawan harus lembur karena oerderan yang membludak yang harus dikerjakan karena esoknya akan di ambil. bung mawar hitam cukup langkah karena bunga itu sebenarnya bunga dari kelayinan genetik mawar merah.

"Jika kau melakukan kesalahan lagi, 25% gajimu akan dipotong !"

bulu kuduk Aliyah merinding begitu mendnegar suara itu dari arah belakang tubuhnya, Owner pemilik toko ini memang terkenal akan ketegasanya pada karyawan, karena mengedepankan pelayanan konsumen, jadi dia tidak mentolerir kesalahan dari karyawanya sedikitpun.

Aliyah mengagguk patuh, setelah selesai merangkai satu bunga dan membawahnya ke bagian display. tubuhnya lagi dan lagi di buat lemas, dia seperti sedang tertangkap basah sekarang melihat lelaki yang berdiri, menatapnya dengan tajam. tidak tahu apa yang harus dia lakukan, namun dia hanya bisa terdiam mematung. setelah kesadaranya penuh dia berusaha untuk bersikap profesional dengan terus melanjutkan aktifitasnya.

Rahasia Hati Wanitaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें