RAGA | 05

231K 11.5K 179
                                    

'Aku tahu, Tuhan tidak akan pernah mempertemukan seseorang tanpa sebab. Makanya aku berhati-hati,'

🌸 🌸 🌸

[Ketiduran]

Galaksi menaruh motor sport merah kesayangannya digarasi.

Hari ini sungguh sial baginya. Bagaimana bisa saat ia sedang ingin sendiri dikafe tadi, malah ia bertemu dengan kedua selingkuhannya dan disantapkan keributan oleh dua manusia itu. Memang tak ada yang menyalahkannya karna selingkuh. Tapi itu cukup merusak mood Galaksi.

Galaksi menaiki tangga dan merebahkan tubuhnya disofa.

Matanya terbelalak begitu melihat Syera tertidur disofa samping dirinya.

Dia belom pulang?

Galaksi melirik jam dindingnya. Menunjukkan pukul 06.30 PM.

Galaksi menatap gadis itu yang tengah tenang bermain dalam mimpinya. Pria itu meminggirkan poni-poni yang menghalangi wajah Syera.

Tiba-tiba gadis itu tersenyum dalam tidurnya. Entah mimpi indah apa hingga ia tersenyum semanis itu.

Tanpa Galaksi sadari, pria itu ikut tersenyum.

Syera menggeliat kecil, membuat Galaksi terkekeh melihatnya.

Entah naluri rasa peduli darimana, pria itu mengangkat tubuh Syera. Berniat memindahkan gadis itu ke kasur yang lebih nyaman, walaupun sofa miliknya juga sudah empuk dan lembut.

Dzztt.. dzztt..

Ponsel Galaksi bergetar menandakan telfon masuk.

"Halo,"

"...,"

"Iya, Dok. Besok saya akan ke rumah sakit."

"...,"

Panggilan terputus. Galaksi langsung keluar kamar setelah menarik selimut hingga bahu Syera.

Entah sejak kapan seorang Galaksi Arsenio bisa sepeduli itu pada seseorang selain ibu dan kakeknya.

₩₩₩

Syera mengerjapkan matanya. Ia merasa aneh. Padahal ia ingat sekali kasurnya tidak seempuk dan senyaman ini.

Ia bangkit dari tidurnya.

Loh? Ini.....

KAMARNYA GALAKSI ASTAGAAA!!

Syera menatap dirinya yang masih memakai seragam. Dengan cepat ia mengambil ponselnya ditas lalu menghubungi ayah dan bundanya agar tidak khawatir. Ia beralasan menginap dirumah kakak sepupunya, Mbak Dea. tentunya sudah dihubungi terlebih dahulu oleh Syera.

Shit, kenapa Galaksi gak bangunin gue.

Syera berjalan keluar kamar dan ia langsung menemukan Galaksi yang baru saja keluar kamar mandi sudah rapih dengan seragam, kecuali rambutnya yang masih basah terlilit handuk.

Dan entah mengapa pesona itu menambah kesan tampan Galaksi bertambah berkali-kali lipat. Syera tak munafik soal itu.

"Apa?" Tanya Galaksi yang mulai risih dengan tatapan Syera.

Syera menggaruk tengkunya yang tak gatal akibat gugup. Niatnya ingin memarahi, jadi tak berani bila sudah dihadapan pria itu. Apalagi ketika mata hitam elang itu sudah menatap matanya. Rasanya Syera langsung melemah.

RAGATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon