MBH|11

446 41 2
                                    

Hola! Jangan lupa bintang!😅😊

***
Mimpi apa dia semalam? Baru tadi ia bersama John bercanda perihal MirandaKer yang sedang hamil. Sekarang nyatanya dirinya sedang hamil 3 minggu. Ia ingin sekali mengumpati semua hal saat ini. But, we know so well that prego must have good words towards everything.

"Wagelaseh ya, Allura bisa cetak gol duluan dari mbak Eureka, tokcer bangen siChaiden Chaiden itu"

Salahkan saja John yang tidak bisa diajak kompromi mulut lempengnya pada situasi seperti saat ini.

"Setan lu ya John" umpat Allura.

"Languange, Allura" tegur mbak Eureka.

"Terus gimana kelanjutannya menurut kamu Ra? Emmm married or ...?" tanya mbak Eureka melanjutkan.

"Aku juga gak tau mbak. Kita lihat aja nanti. Mungkin ayah bakal ngusulin aku nikah sama Chaiden. Selanjutnya, ahkkk, nanti deh, keputusannya juga gue bingung"

"Heyy, don't think too much, ingat gak baik buat bayi lo" ujar John.

"Udah pernah hamil ya? " ejek Allura.

"Mommy soon to be yang gesreknya gak bisa ilang" kekeh mbak Eureka.

***
Chaiden sedang sibuk dengan segala peralatan perangnya didapur. Yap, dia seorang koki semenjak kedua orangtuanya meninggal dan perusahaannya direbut orang licik, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari katanya. Bakatnya pun disadari pertama sekali saat dalam keadaan terpuruknya. Pada saat itu ia menumpang tinggal dimansion milik Adrian.

Adrian dengan sukarela memberikan tumpangan padanya karena ia pikir mansionnya yang pastinya berukuran besar itu terasa sepi meskipun banyak pembantu berkeliaran sepanjang hari. Terkhusus dimalam hari, suasana akan semakin terasa mencekam.

Ayah dan ibu Adrian mengurus cabang perusahaan diberbagai negara. Alhasil Adrian sudah terbiasa tinggal sendirian begini. Memang disaat kau mendapat satu akan ada konsekuensi atau resiko yang kau dapat. Hidup adil bukan?

Nah, pada saat pertama kali menginap dirumah Adrian, ia belum terbiasa dengan orang-orang baru lebih tepatnya para pembantu dimansion itu. Jadi pada suatu kesempatan ia memasak ditengah malam, karena perutnya yang sudah ribut minta diisi.

Bertepatan dengan itu, Adrian juga terbangun ditengah malam, maka Chaiden menawarkan makanan yang ia masak karena kebetulan ia masak banyak.

Adrian memuji rasa masakan Chaiden. Mulai saat itulah Adrian menawarkan biaya bagi Chaiden untuk membuka usaha. Awalnya, Chaiden tentu merasa tidak nyaman. Namun, Adrian berkata bahwa Chaiden bisa membayarnya dengan memasakkan sarapan enak setiap hari.

Chaiden tentu dengan senang hati melakukan itu dan ia rasa itu bisa mengurangi rasa tidak nyamannya. Chaiden pernah suatu kali mencoba membayar sedikit demi sedikit, mengingat usahanya diterima masyarakat secara antusias yang mengakibatkan usahanya berkembang pesat.

Adrian menolaknya. Tentu saja, lagian uang itu tidak berarti banyak bagi Adrian. Uang itu akan lebih bernilai bagi Adrian jika digunakannya untuk membantu Chaiden, sahabatnya. Begitu kira-kira kata Adrian. Gentleman, right?

Kembali pada Chaiden yang sedang berkutat dengan masakannya. Tiba-tiba saja suara decitan ban mobil yang memekakkan telinga menyapa pendengarannya. Lalu diikuti, suara bantingan pintu restauran yang dibanting.

"Woi, brengsek, Allura hamil, what the f...." teriak Adrian.

"Languange"potong Chaiden.

"Upss, sorry" Adrian berbalik menuju meja bar. Namun, turun kembali.

BEST MISTAKE "Misfortune Brings Happiness"(END)Where stories live. Discover now