MBH|7

575 43 0
                                    

Klik dong yang disudut kiri bawah.

Thanks ders for mampir, 💕 big love for you

***
Adrian dan Chaiden kini sedang berada disebuah cafe menunggu kedatangan Corbyn.

"Oh come on, buka jas putihmu itu kawan, lihat sekelilingmu,banyak wanita menatapmu lapar, bahkan wanita tua disudut sana terus menatapmu membuatku geli" kata Adrian saat Corbyn baru sampai.

"Oh sorry, aku tidak bermaksud" balas Corbyn ogah-ogahan.

Sontak Adrian dan Chaiden terkekeh melihat tingkah Corbyn yang selalu begitu. Namun, raut khawatir Chaiden tetap saja tidak hilang.

"So, apa yang perlu dibicarakan sampai mengundangku disaat aku sangat sibuk?"

"Yow, santai bro, duduk dulu, pesen dulu, kopi kek, apa kek"

"Alah banyakan basa-basi anjir"

"Iya deh, dokter yang super sibuk"

"Aku baru saja memerawanin seseorang" tutur Chaiden langsung to the point.

"APA?" Teriak Corbyn yang dihadiahi jitakan dan pelototan tajam dari Adrian sambil mengitari sekitarnya seolah memberi kode bahwa disekitarnya banyak orang.

"Serius lo, dasar bego" kata Corbyn menahan teriakannya dengan tatapan membunuh.

Chaiden mengangguk. Corbyn mengusap wajahnya dan menghela nafas kasar.

"Gue ngumpulin kalian buat minta saran kalian"

Sejenak Corbyn berpikir.

"Gue saranin lo datangin tuh rumahnya bagaimanapun lo harus minta maaf duluan dengan datangin rumah tuh cewe, but, lo harus siap kena amukan orangtuanya, dan harus siap menerima tanggung jawab dalam bentuk apapun yang diminta keluarganya".

Sontak Chaiden dan Adrian melongo.

"Sama aja masuk kandang harimau" lawan Adrian.

"Jadi mau bagaimana lagi? Lo mau dia melarikan diri kayak pecundang seakan-akan dia gak ngelakuin apa-apa, bagaimana kalau dia hamil?" Balas Corbyn tak mau kalah.

"Eh lo pake pengaman gak?" Tanya Adrian.

"Ya enggaklah namanya juga lagi kalap digoda iblis mana ada pikiran mau pake pengaman".

"Nah, meningan lo ikutin saran gue, kasihan dia kalau betulan hamil".

"Namanya siapa dan tinggalnya dimana lo tau kan?" Tanya Adrian was-was.

Chaiden menggelengkan kepala.

Rasanya Adrian ingin membunuh Chaiden detik itu juga. Tapi masalah akan lebih ruwet lagi kalau itu terjadi. Lagipula ia tak sebodoh itu membunuh temannya sendiri.

"Oke, begini saja, gue akan nyuruh orang-orang  gue nyari tau tentang tuh cewe, lo tinggal kasih tau gue gimana lo bisa ketemu sama dia, seperti apa wajahnya, atau kira-kira ada sesuatu yang mencolok dari dia yang lo tau".

Chaiden mengangguk.

"Thanks guys, gue gak tau mau gimana lagi kalo gak ada kalian"

"Jijik anjay" Corbyn menatap geli Chaiden bermaksud memberikan candaan untuk menghibur Chaiden.

***
Sejak tadi Allura melamun, bersikap tidak acuh akan dering telepon yang sejak tadi tidak berhenti disampingnya. Ia malas meladeni bos sialannya yang sejak tadi membanjiri dia dengan pertanyaan seputar mengapa ia melarikan diri kemarin dan tidak masuk kerja hingga saat ini.

Banyak pesan lainnya yang masuk keponselnya yang tak lain didominasi oleh mbak Eureka dan John.

Sebagian dibacanya, tetapi tak ada niat melanjutkan membaca sisanya. Namun, pada saat panggilan mbak Eureka yang masuk, Allura akhirnya menjawab.

BEST MISTAKE "Misfortune Brings Happiness"(END)Where stories live. Discover now