MBH|13

365 36 0
                                    

Hola! Jangan lupa bintangnya!😆

***
Allura PoV

Aku teringat kembali percakapanku bersama Adrian saat kami kumpul direstoran Chaiden, Corbyn sidokter sibuk yang satu itupun tak ketinggalan acara berkumpul tersebut.

Flashback on

"Aku hanya membantunya, dia kelihatan begitu terpuruk" ucap Adrian menunjukkan rasa frustasinya.

"Justru dalam keadaan seperti itu ia akan lebih mudah menaruh harapan apalagi kau cukup memungkinkan untuk menjadi sandarannya".

"Apa kalian perempuan tidak bisa membedakan yang mana membantu dan yang mana memberi harapan?"

"Oww, you got it, untuk yang satu itu memang kelemahan banyak perempuan, kami sering terlalu bawa perasaan dibeberapa hal"

"Damn it, aku hanya berniat membantu, aku tidak setega itu membiarkan dia terpuruk disaat aku mampu membantunya" kata Adrian jujur

"Apa aku harus menceritakan detailnya hanya untuk meyakinkan wanita bahwa aku murni untuk membantunya saja bukan untuk memberi harapan?" tanya Adrian.

"Kau hanya akan menjadi terlihat seperti orang yang terlalu percaya diri"  jawabku

Corbyn dan Chaiden yang sejak tadi diam saja mendengarkan percakapan kami ikut tertawa.

"Jarang sekali kau berbicara serius seperti ini, dude. Jangan bilang kau juga sudah ikut balas menyukai wanita itu?"

Chaiden berhigh-five dengan Corbyn lantaran menyetujui hal itu.

"Sialan, kalian sama sekali tidak memberi solusi" gerutu Adrian.

(N.B: Author berniat membuat spin off dari MBH ini, kira kira ada 2  yaitu kisah Adrian dan abang dokter kita Corbyn, nah nanti detail kisahnya Adrian dan wanita ini diceritain disitu, bisa juga 4, kisah buat John juga kisah buat Devian)

Flashback off

Aku bisa membaca dengan jelas dari setiap cerita yang diberikan Adrian kalau sebenarnya dia tidak sepenuhnya murni membantu. Entahlah, yang aku rasa Adrian jauh dalam lubuk hatinya mempunyai rasa juga kepada wanita itu. Benar seperti katanya kalau kadang perempuan tidak bisa membedakan perbuatan baik dan memberi harapan.

Tapi bukankah pria umumnya memberi harapan dengan perbuatan baik? Jadi hal itu memang sedikit sulit untuk dibedakan. Aku bukannya berniat menyalahkan pria sepenuhnya. Pria dengan perbuatan baiknya yang sulit didefinisikan dan wanita dengan karakter mudah bawa perasaannya memang terkadang menyulitkan, bukan?

Percakapan ini terbilang cukup aneh untuk pertemuan pertama baik bersama Adrian juga Corbyn. Namun, justru hal ini membuatku lebih mudah mengakrabkan diri bersama mereka.

***
Author PoV

Seperti biasa Chaiden menjemput Allura dipenghujung sore sepulang bekerja. Karyawan-karyawan yang berkumpul dipintu keluar tadi cukup mengganggu pandangan Chaiden karena percakapan mereka yang dapat dengan jelas ia tangkap.

Mereka berdua sedang berada diapartemen Chaiden. Jangan tanyakan mengapa Allura bisa sampai keapartemen ini. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Arthur, ayah Allura. Entah apa yang membuat Arthur begitu mempercayakan Allura kepada Chaiden, meski sejujurnya Allura juga sudah percaya kepada Chaiden.

Alasan utama yang diberikan Arthur adalah supaya Allura tidak merasa kesepian dirumah juga tidak capek memasak lantaran Chaiden selalu bersedia memasakkan makan malam buatnya. Namun, tetap saja yang Allura pikir ayahnya hanya beralibi saja.

Singgah diapartemen Chaiden menjadi agenda sehari-hari Allura sepulang bekerja akhir-akhir ini.

"Don't you know that they are talking about you? I mean, karyawan-karyawan yang berkumpul dipintu keluar tadi. Is it bothering you?" Tanya Chaiden.

BEST MISTAKE "Misfortune Brings Happiness"(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang