53

714 58 1
                                    

Selama membaca...

Sengaja up banyak. Xixixixi


Jiray hanya mengingat jika mereka memiliki sebuah Villa dipinggir kota dan tidak tahu dimana letakkanya. Mamanya hanya bercerita jika Villa itu memiliki banyak kenangan dimasa lalu. Apa maksud mamanya adalah masa lalu bersama papa? Jiray tidak pernah menanyakan soal Villa itu karena akan membaut mamanya bersedih.

Saat ini Mean dan Jiray sudah didepan rumah keluarga Jiray tinggal dulu. Rumah ini tampak gelap garis polisi terbentang disepanjang tembok tidak ada tanda kehidupan. Mereka memberi kode satu sama lain untuk memeriksa kedalam entah petunjuk apa yang mereka dapatkan

"mama hanya pernah bercerita memiliki Villa dipinggir kota yang sering dikunjunginya dulu tapi aku tidak tahu dimana tempatnya dan bagaimana bentuknya" ucap Jiray putus asa. Rumah mereka saat ini tidak beda jauh dari kelihatan luar sarang laba-laba ada dimana-dimana

"kita hanya perlu mencari petunjuk. Kita harus menemukan apapun itu" ucap Mean optimis

Setelah mereka mencari beberapa waktu tidak ada yang mereka temukan dan harapan mereka hanya tinggal satu yaitu kamar tidur mamanya. Mereka memeriksa sebuah album yang mungkin ada terdapat foto tapi nihil tidak ada apa-apa disana.

"kenapa tidak ada apa-apa?" Jiray memijit keningnya mereka terduduk

"jika Plan sudah mengetahuinya apa mungkin Plan juga tahu tempat itu?" tanya Mean tiba-tiba "kita harus mencari dibarang-barang Plan tapi barang-barang Plan sudah hilang saat tsunami" mereka putus asa

"bagaimana dengan barang-barang diasrama?" tanya Jiray kemudian "kita harus memeriksanya"

Karena tidak menemukan kunci akhirnya mereka mendobrak kamar tersebut menyerbu lemari Plan tidak peduli seperti apa kamar ini terbentuk setelah mereka mencari satu hal tersebut. Tapi nihil juga tidak ada apa-apa. Mereka terduduk disisi ranjang hari sudah mulai gelap. Waktu terus berjalan. Dan mereka masih tidak menemukan apa-apa.

"apa yang bisa kita lakukan? Aku benar-benar bodoh, bodoh!" kembali Jiray memukul kepalanya

Mean juga tidak bisa berfikir dengan baik saat ini meniti seluruh tempat. Matanya menyipit pada sebuah bingkai yang satu-satunya berdiri diatas meja dulu Plan menyembunyikan hal penting dibalik foto tersebut Mean dengan cepat mengambil bingkai tersebut dan membongkarnya. Senyum itu terbit seperti matahari, cerah. Mereka menemukannya.

Tidak peduli seberapa lelahnya mereka menyetir, tidak peduli hari sudah gelap. Melaju begitu saja menunju tempat yang kemungkinan Plan berada mereka hanya berharap kedatangan mereka berhasil dan belum terlambat.

Jiray yang pertama masuk dan terkejut disusul Mean dengan ekspresi yang sama.

"mama.." Jiray memanggil mamanya dan berbalik memegang pisau ditangannya sedangkan dibelakangnya ada Plan yang diikat dikursi berlumuran darah. Keadaan yang mengenaskan "apa yang mama lakukan?" tanya Jiray mencoba untuk mendekati sang mama pelan

"Jiray...anakku..." mamanya membelai wajahnya. Sang mama tampak tidak terurus "ma...apa yang mama lakukan?" tanya Jiray lagi seoalah tersadar mamanya kembali berbalik kerarah Plan yang tidak sadarkan diri mengacung pisau pada leher itu.

"dia!! Gara-gara dia...mama kahilangan banyak hal..papa kamu, kamu hidup mama! Dia harus membayarnya..dia harus mati!!" mama berteriak siap menikam Plan yang tidak bergerak dengan cepat Jiray dan Mean berlari Jiray yang menahan pisau itu dan Mean yang melindungi Plan

Mengusap wajah Plan menepuknya "Plan..Plan..bangun...." Mean sudah menetuskan air mata seja melihat Plan ia bersyur menemukan Plan dan setelah melihat ini hatinya sakit Plan tidak berdaya. Memeluknya mengusap kepala kecil itu mengecupnya "kau harus baik-baik saja" ucapnya berkali-kali

Dibalik itu Jiray bergulat dengan sang mama yang memberontak untuk dilepaskan "lepaskan aku harus melenyapkan anak itu! lepaskan!!" Jiray terpelanting kelantai melihat sang berlari kerarah Mean yang sedang membuka ikatan Plan

"awass!!" Jiary berteriak sekencang-kencangnya

Tskkkk

Suara pisau menusuk sesuatu. Semua terdiam. Siapa yang tertusuk Mean tidak merasakan papa dipunggungnya dan melihat orang dibelakang berdiri dan perlahan jatuh kelantai sedang Plan dengan sisia tenaganya membuka mata dan melihat orang yang jatuh berusaha untuk mengatakan sesuatu tapi tidak bisa terucap

Mean berbalik menghadap Plan pandann mereka bertemu, nafas mereka memburu., air mata menetes begitu saja.

"Plan" Mean bergumam lembut sedangkan orang yang dipanggil mengangguk dan hilang kesadaran.

"tidak! tidak!! Jiray! Jiray!!" suara itu terus menerus memanggil nama Jiray saat petugas membawanya. Sebelum kesini tadi Mean dan Jiray sepakat untuk menghubungi polisi untuk berjaga-jaga dan benar ada pertumpahan darah disini Jiray menjadikan dirinya tameng untuk menghentikan sang mama.

Plan dan Jiray dengan diungsikan kerumah sakit dengan cepat karena mereka sama-sama kehabisan darah.

Semua orang ada disini menunggu dokter yang sedang menangani dua teman baik dengan khawatir. Selang beberapa jam mereka sudah dipindahkan keruang rawat Mean bernafas lega mereka ditangani dengan cepat dan baik keadaan yang sudah stabil.



Bersambung...

Jangan lupa setelah baca vote, komen dan dishare ya...mksh!

MEANPLAN || ONE GIFTH✅Where stories live. Discover now