13

826 93 1
                                    

Jiray terburu-buru mendatangi asrama karena sampai pagi Plan belum menghubunginya rasa khawatir itu menyerangnya bagaimana jika terjadi sesuatu walaupun tidak pernah mengatakan apapun Jiray tau jika Plan menyimpan rasa rakitnya sendiri dan berpura-pura seolah semuanya normal.

Jiray mencoba untuk menetlisirkan jantungnya apa yang dilihatnya saat ini. Dia tidak ingin memikirkan apapun.

Dua orang terdekatnya diatas tempat tidur yang sama. Mean memberikan tangannya untuk bantal Plan sedangkan Plan tubuhnya yang ditutupi selimut.

Kelopak mata itu perlahan terbuka menatapnya masih setengah mengantuk

"biarkan aku istarahat sebentar lagi. Kepalaku pusing" rengek Plan mengubah posisi tidurnya menghadap Mean dibelakang ia akan menyadari situasi apa yang ia hadapi.

Ia terkejut menjauh pantatnya mencium lantai.

"Jiray... Yaaa apa yang kau lakukan ditempat tidurku?" pekik Plan menatap cemas pada Jiray

"jangan ganggu aku" Mean menarik selimut menutupi tubuhnya

"aku akan membeli sarapan kebawah" Jiray langsun turun

Plan khawatir jika Jiray salah paham dan langsung membangunkan Mean membersihkan diri

"temanmu mabuk aku melihatnya dicafe jadi aku membawanya pulang" kata Mean.

Mereka bertiga tengah sarapan. Jiray diam

"terimakasih telah menjaga temanku" ucap Jiray pelan tersenyum tipis

"oya.. Apa sudah ada info untuk lomba?" tanya Plan pada Jiray untuk mencairkan suasana

"oo iya aku lupa. Agendanya diadakan minggu depan. Bagaimana hari ini kita jalan ke mall?" tawar Jiray

"aku akan menghabiskan waktuku untuk tidur" tolak Plan

Bersmbung...

MEANPLAN || ONE GIFTH✅Where stories live. Discover now