9

1K 102 6
                                    

Saat terbangun Plan bisa mengenali tempat ini harum yang pernah ia hirup dipagi sebelumnya ternyata benar. Ini rumah Mean. Apa yang dipikirkan laki-laki itu membawanya kesini terutama dikamarnya.

Plan sudah melihat baju diujung kasur yang disediakan untuknya tidak lama berkemas entah perasaanya sendiri baju yang dikenakannya sangat pas untuknya tidak memikirkan lebih ia langsung turun karena kamar Mean tepat dilantai dua.

"dasar kebo! Ini sudah jam berapa. Kita akan terlambat" pekik Jiray.

Pasangan itu tengah menunggu Plan untuk sarapan bersama

"cerewet" hanya itu. Hampir membuat Jiray memukul tapi mereka saat ini berada dimeja makan jadi tidak

"kenapa kau berakhir disini?" tanya Jiray

"kau bisa tanyakan pada pacarmu"

"semalam dia muntah aku tidak mungkin membawanya ke asrama" ucap Mean

"aku? Muntah? Nggak mungkin!"

"pacarku tidak akan berbohong,  kau tidak mengucapkan terimakasih padanya?" tidak adalah pertemanan diantara pacar. Bahkan hal sedikit saja sudah dibela

"terimakasih" ucap Plan meskipun terpaksa.

Lagi-lagi Plan harus terjebak berdua dengan Mean setelah mengantar Jiray terlebih dahulu Mean mengantarnya mengambil baju sekolah diasrama

"tidak perlu menunggu kau meninggalkanku disini"

"aku tidak mendengar perkataan teman pacarku yang pembohong!" ucap Mean menerobos masuk asrama

"terserah" Plan  ikut masuk membiarkan Mean yang langsung merebahkan dirinya diranjang.

Setelah selesai bersiap Plan melihat Mean tidur dengan pulas dan membiarkan hal itu mungkin kelelahan selalu menyetir.

"aku sudah bergabung digroup renang,  lihatlah!" Jiray memamerkan ponselnya jika dirinya sudah berada digroup wattsapp renang Plan tidak menanggapi

"kau tidak senang aku bergabung,  tidak senang bertemu setiap hari?" Tanya Jiray lagi

"kau tau maksudku!"

"Plan... Ayolah... Jangan memikirkan itu berlebihan.. Aku akan mengatasi semuanya kau tinggal percaya padaku.. Ya ya... "

Plan mengangguk

"aku boleh bertanya?" Tanya Jiray pelan saat ini mereka sedang dikelas kebetulan mereka duduk berdampingan

"kau sudah melakukannya"

"kenapa kau tidak pernah membicarakan kak Mean lagi? Aku tahu dia pacarku aneh saja kalian tidak terlibat cekcok lagi"

"kau ingin aku membunuh pacarmu?"

"yaaa....!!"

"sedang apa Jiray?" mereka lupa jika sedang dikelas "ada yang tidak bisa kau pahami?" guru bertanya padanya

"tidak pak. Maaf. Ada semut masuk kebajuku" Jiray memberi alasan yang ditertawakan teman-temannya

"kau yang akan kubunuh lebih dulu" ancam Jiray pada Plan yang membalasnya dengan senyum

Kelas bubar setelah bel Jiray sibuk menghubungi pacarnya yang tidak mengangkat

"kenapa tidak diangkat?" keluh Jiray

"kau masih menunggu? Aku akan keperpustakaan terlebih dahulu"

"tidak. Aku mengirimnya pesan saja. Aku duluan"

Iya biasanya Plan akan menunggu Jiray pulang jika tidak menginap diasrama. Sangat menjaga temannya. Setelah itu Plan akan menyibukkan dirinya diperpustakaan dan pulang ke asrama.

Pukul delapan malam, Jiray sampai diasrama melihat Mean masih ditempat tidur posisi terakhir ia lihat.

"kau tidak bangun juga?" keluh Plan

"kepalaku sakit" ucap Mean

"wajar jika sakit kau tidur hampir sepanjang hari. Lihatlah kau sudah melanggar janjimu" ledek Plan

"apa janji aku langgar?" Tanya Mean duduk dan memijit kepalanya

"menjaga pacarmu! Sudah putus asa menghubungimu. Sudahlah sebaiknya kau menginap disini kau bisa memilih baju yang kau suka" tunjuk Plan pada jejeran lemari

Bersambung...

MEANPLAN || ONE GIFTH✅Where stories live. Discover now