4

1.4K 127 4
                                    

"Aku tidak mau!" pekik Plan saat Jiray memaksanya agar bersedia mengantar hadiah membayangkan mereka kebetulan bertemu sudah membuat Plan merinding apalagi menghampiri kekelasnya langsung. Tidak! Tidak akan! "aku sudah pernah bilang aku tidak ingin terlibat dengan kisah cinta kalian dan sekarang aku tidak setuju kalian berhubungan!" putus Plan

"apa hubunganya antara kisah cintaku dengan kamu?"

"tentu saja ada.  Aku sahabatmu dan tau yang terbaik untukmu"

"aku sudah menyukainya begitu lama dan bagaimana aku tiba-tiba berhenti? Perasaan itu seperti air yang akan terus mengalir. Baiklah aku yang akan pergi sendiri" ucap Jiray beranjak

"baiklah. Aku akan pergi!" putus Plan "tapi aku tidak bertanggungjawab sisanya" lalu mengambil hadiah dan pergi

Plan tidak langsung mencari Mean melainkan pergi ketaman dab banyak melamun disana

"apa yang kau lakukan disini?" mendengar pertanyaan itu Plan melihat dan menemukan orang itu menghampirinya

"kau mengusirku?" dengan orang ini Plan selalu berdebat tidak menjawab pertanyaan dengan jawaban

"kau terlalu sensitif" ujar orang tersebut "ambillah"

"aku orang yang pandai belajar dari pengalama,  tidak mau!" tolak Plan cepat

Orang yang tak lain adalah Mean tertawa meletakkan minuman itu disamping Plan "apa aku harus menawarkan susu pink?" tanya Mean kemudian

"aku tidak ingat kau sebaik itu"

"baikal baiklah... Untuk  waktu yang terkahir kali aku minta maaf"

"kau salah minum obat?" Tanya Plan cepat

"aku serius. Aku benar-benar minta maaf jadi kau harus memaafkan aku"

"kau harus belajar untuk berbaikan dengan orang untung ini aku. Baiklah tidak perlu dipikirlan lagi" ucap Plan akhirnya dan membuat Mean tersenyum

"tapi untuk memaafkanmu aku punya syarat"

"apa?"

Plan melemparkan kotak hadiah tersebut "kau harus menerima cinta temanku" perintah Plan

"apa perasaanku semudah Itu!"

"selama ini kau salah paham padaku. Dan sekarang kau tau orang yang peduli padamu. Aku tidak tahu cinta itu apa tapi saat aku melihat Jiray sangat menyukai aku jadi sedikit memahaminya. Dia benar-benar menyukaimu. Jika kau menerimanya aku tidak akan melawanmu. Bahkan aku akan memanggilmu kakak"

"memanggilku kakak? Aku baru ingat kau tidak pernah mengatakan itu"

"maka dari itu aku akan rajin menggunakannya"

"cobalah" perintah Mean

"kau belum menyetujuinnya"

"baiklah" Mean mengulurkan tangannya

"terimakasih.. Kka..ak Mean" usai mengatakan itu Plan melepaskan tautan tangan mereka

Mean masih mematung menatap telapak tangannya lalu mengusap dadanya yang bekerja lebih cepat.

"jadi ini yang ingin kau katakan?"

"iya.. Aku hampir gila memikirkannya. Jiray sudah buta tidak mau berkompromi sama sekali"

"jadi aku harus pura-pura jatuh cinta padanya?"

"aku bilang terima cintanya"

"bukankah itu sama saja. Aku tidak mencintainya"

"bagaimana kakak bisa mengatakan seperti itu. Selama ini kakak mengusili aku karena itukan? Dan sekarang kakak tau faktanya apa itu tidak cukup?"

"kak Mean aku tidak ingin ada pemaksaan dalam suatu hubungan tapi setidaknya bisa belajar untuk saling memahami. Aku tidak ingin melihat temanku sedih. Dia adalah orang yang selalu mengerti aku. Jadi aku mohon lakukan itu untukku. Jika perlu aku akan melakukan apapun" ucap Plan putus asa

"apapun?"

"iya apapun" jawab Plan mantap. Saat ini yang perlu dipikirkan adalah agar kak Mean setuju untuk resikonya akan ia pikirkan nanti. Dalam hati berdo'a semoga terwujud.

"kau harus menepati kata-katamu itu" ucap Meam memakan cokelat tersebut

Mereka tersenyum merayakan untuk sebuah kesepakatan.

Bersambung....

MEANPLAN || ONE GIFTH✅Where stories live. Discover now