52

590 56 3
                                    

Enjoy!

Yang belum follow, follow dong....

Mean mengendarai mobilnya dengan kencang menuju tempat terakhir keberadaan Jimmy. Memukul stir membenamkan wajahnya disana. Sedangkan liontin Jimmy menggantung ditatanganny menggenggamnya erat. Dirinya tidak ingin kehilangan lagi bagaimanapun caranya ia harus menemukan Jimmy dan menepati janji bersama.

Mengangkat wajahnya merasa jika seseorang tengah memperhatikannya membuka pintu dan turun. Benar! Seseorang langsung menyerangnya membabi buta, pukulan itu tidak begitu sakit tapi pukulan itu adalah pukulan keputus asaan. Orang yang memukulnya tidak berniat untuk menyakitinya hanya itu kesimpulan yang ia dapat setelah beberapa waktu orang yang tertutup oleh topi perlahan menaikkan wajahnya. Mean terkejut dengan orang didepannya, mata itu berliang air mata, nafas yang memburu setelah memukulnya.

"Jj..iray" ucapnya

Tangis itu semakin pecah menatapnya dalam "dimana Plan?" hanya itu pertanyaan yang keluar dari kerongkongan Jiray, dari sekian banyak kata dan kalimat yang memenuhi pikirannya saat ini. Setelah bertahun-tahun terpuruk dan mengamati Mean dari jauh dirinya tau mereka sama-sama terpuruk atas kepergian Plan dan mereka juga menanamkan seribu harapan jika akan ada keajaiban.

Dan benar harapan mereka tumbuh saat Jimmy muncul dan keyakinan mereka sama jika itu adalah Plan. Keajaiban yang luar biasa tapi Jiray tidak cukup mampu untuk memeluknya atau bahkan untuk menemuinya setelah begitu banyak luka yang ia goreskan ditubuh Plan dirinya tidak berhak bahkan untuk mengatakan jika dirinya sangat merindukan temannya. Orang yang sudah ia cari dan tunggu tertatih.

"kenapa kau diam? Dimana Plan?" lagi pertanyaan tentang Plan menyerang Mean pertanyaan yang bahkan tak mampu ia tanyakan "kau tidak pernah memegang kata-katamu, kau tidak pernah benar-benar mencintainya! Saat kau memiliki kesempatan seharusnya kau gunakan itu! Kau laki-laki brengsek!" lagi dan lagi Jiray berteriak dan mengupat Mean yang mematung tidak merespon kata-katanya

"jiray" ucap Mean pelan

"jangan memanggil namaku!"

"..."

"apa yang akan terjadi pada Plan? Apa kita akan kehilangannya lagi? Tidak aku tidak mau. Kau harus mencarinya untukku, aku mohon" Jiray memohon meyatukan kedua tangannya didada meminta pada Mean. Keputus asaannya. Selama ini Jiray sudah cukup bahagia hanya dengan melihat Plan dari jauh.

Dan saat ia mengintai hotel dan tidak melihat Plan keluar dari hotel membuatnya khawatir lalu mengikuti pergerakan Mean namun karena tidak tahu apa yang terjadi Jiray menemuia Mean langsung dan menemukan fakta jika Plan menghilang entah kemana. Perasaan sedih, kehilangan itu muncul.

"kita harus bersama mencarinya?" ucap Mean

"iya" Jiray mengangguk begitu saja

Mereka saat ini tengah mendiskusikan kemana sekiranya Plan pergi? Menyusuri cctv setelah mereka bergelut dengan file dan data-data mereka menemukan satu fakta bahwa memang ada orang yang mengikuti dan orang itu adalah mereka sama-sama terkejut

"mama" Jiray bergumam tidak percaya jika mamanya adalah dalang dari balik semua ini "tidak mama tidak akan melakukan itu" bagaimanapun mamanya bukan orang yang menyakiti orang begitu saja

Seorang berpakain polisi memasuki ruangan tersebut "apa wanita didalam rekaman itu adalah ini?" tanya polisi tersebut menyerahkan foto mamanya. Mean dan Jiray kompak mengangguk

"kenapa dengan mama saya pak?" Jiray bertanya dengan tidak tenang merasa ke khawatiran

"wanita ini adalah buronan kami selama bertahun-tahun ini. Seorang laki-laki datang untuk mencari penyebab kecelakaan dari keluarganya dan kami menemukan bukti yang mengarah keperempuan ini kami sudah mencarinya kemana-mana tapi sampai saat ini kami belum menemukan petunjuk" polisi tersebut meletakkan foto-foto keluarga yang dicari tersebut

"Plan?" ucap Jiray begitu juga dengan Mean mereka berdua terkejut

"apa maksud semua ini pak?" tanya Mean

"kami merasa aneh dengan wanita yang ada di cctv dan juga korban jika dilihat dari motif pelaku kami tidak menemukannya tapi jika kami membuka kembali kasus beberapa tahun lalu mungkin pelaku memiliki motif karena korban mencari dalang dari kecelakaan tersebut tapi kami tidak mengerti kasus ini sudah lama ditutup pihak keluarga ingin menyembunyikannya" jelas polisi tersebut membuat Jiray tidak bisa berkata apa-apa

"mama mencelakai papa? Plan mengetahuinya tapi menutupinya? Seolah-olah semuanya baik-baik saja" Jiray menganalisis apa yang dapat dicerna dari yang dijelaskan oleh polisi tersebut "tidak mungkin, mama melakukannya sejauh ini! tidak. tidak mungkin!" Jiray berlari keluar.

"bagaimana Plan masih tersenyum pada mamanya setelah apa yang dilakukan oleh sang mama dan bagaimana mamanya masih menghakimi Plan selama ini. tidak!" Jiray berteriak kakinya lemah terduduk dilantai memukul keningnya pada dinding tersebut berharap apa yang baru saja diketahuinya barusan itu hanya mimpi, itu hanyalah kebohongan.

"ini adalah kenyataan yang harus kau tau, kita tidak bisa mengubahnya. Sekarang mungkin Plan bersama mamamu. Kita harus menyelamatkannya" ucap Mean

"tapi dimana kita harus mencarinya. Aku tidak pernah bertemu mama lagi. Polisi juga sudah menggeledah rumah dan mama tidak ada" Jiray putus asa. Masih memikirkan dimana sekiranya sang mama pergi dan membawa Plan bersamanya.

Bersambung...

MEANPLAN || ONE GIFTH✅Where stories live. Discover now