21

758 84 0
                                    

Selamat membaca...

Jika sakit Plan tidak pernah sampai dirawat dengan baik seperti dirumah sakit karena hanya ada dirinya dan ketika bangun tadi ia sedikit bosan dan teringat jika saat pagi dibangun dirumah sakit dan mecoba untuk menghirup udara segar.

Ditaman tidak hanya dirinya banyak orang yang juga seperti dirinya bedanya tidak ada yang menemaninya.

Saat memasuki ruangan ia kaget melihat Mean langsung memeluknya "kemana saja kau? Aku sangat takut tidak melihatmu dimana-dimana" ucap Mean

"aku seorang pasien tidak bisa pergi" jawab Plan. Mean melepaskan pelukannya memegang kedua bahu Plan

"kau pasien yang bertenaga. Jadi aku harus was-was" setelah mengatakan itu Mean menyentil hidungnya dan menyengir. Sangat imut.

"bagaimana dengan Jiray?" tanya Plan kemudian membuat ekspresi Mean berubah langsung memeluk dada Plan yang sudah ditempat tidur. Mendekapnya erat.

"bisakah jika kita sedang berdua kita tidak membicarakan orang lain" ucap Mean seperti merengek menempelkan telinganya didada Plan mendengar detak jantung itu. Seperti bayi.

Plan bingung setahunya Mean tidak seperti ini. Manja sekali. Menatap orang didekapannya membuat jantung Plan tidak bekerja dengan baik. Berpacu dengan cepat. Ini pasti efek sakitnya. Ya pasti itu.

"kau harus pergi" ucap Plan

"aku ingin menjaga pacarku" mean cemberut seperti anak kecil jika bukan karena sedang serius Plan pasti sudah tertawa

"kau tidak lupakan bahwa kau juga pacarnya?" tanya Plan mengingatkan jika Mean lupa

Melepasan pelukannya "baiklah aku akan pergi tapi kau harus menjawabku "kenapa ibu tidak menyukaimu? Sedangkan kalian berteman baik. Bersahabat. Dalam segala hal ibu juga sangat baik. Dari yang aku tahu para orangtua berteman baik. Tapi aku tidak mengerti kenapa ibu tidak menyukaimu tapi kau bersekukuh berteman. Aku tidak mengerti" Mean menatapnya dalam

Lambat laun ia harus mengatakan. Jika tidak Mean tidak akan berhenti bertanya.

"semua salahku. Waktu kecil Jiray menyelamatkanku dalam sebuah kecelakaan. Mungkin karena kami berteman dia menjadi baik. Dari kecelakaan itu banyak perubahan yang terjadi Jiray koma berhari-hari ibu menyalahkanku hubungan orangtua juga mulai renggang. Aku tidak diizinkan pergi kerumah sakit. Tidak bisa berbuat apa-apa" Plan diam jelas kesedihannya

"aku masih kecil untuk mengerti semuanya. Urusan menjadi serius ketika papa memenangkan tender membuat keluarga Jiray terpuruk. Kami semua sedih apa yang terjadi pada Jiray tapi kami tidak diizinkan untuk membantu"

"setelah beberapa minggu aku kembali kerumah sakit dengan paman tapi Jiray sudah tidak dirawat disana lagi. Mereka seolah hilang. Aku tidak menemukan mereka" Plan menangis mengingat betapa sedih ia saat itu.

Mean memeluknya membiarkan kekasihnya menumpahkan segalanya.
Plan diam sebentar. Menatap Mean
"kalau itu membuatmu sedih jangan dipaksakan" Mean menghapus air mata sang kekasih tidak ingin

"tidak. Aku akan belanjutkannya" Plan memaksa untuk tersenyum dan melanjutkan ceritanya

"beberapa hari kemudian aku dibangunkan oleh pekerja dua orang berpakai polisi mendatangi rumah bahwa mengatakan nyonya dan tuan rumah ini mengalami kecelakaan. Hari itu seharusnya kami semua mengadakan piknik dipantai tapi aku membatalkan untuk ikut dengan alasan sakit yang sebenarnya aku pergi melihat Jiray"

"kami pergi kerumah sakit. Memeriksa apa mereka atau bukan. Saat itu aku tidak bisa berdiri diatas kakiku sendiri. Aku tidak bisa mendengarkan siapapun. Mereka ditutupi kain putih bahkan saat aku memanggil mereka sampai suaraku habis mereka tidak mendengarkanku. Mereka meninggal dalam kecelakaan itu mereka meninggalkanku seorang diri" Plan menangis sudah sesenggukan dipelukan Mean yang mengusap punggungnya

"hari pemakaman adalah hari yang paling buruk aku harus mengantarkan keluarga yang meninggalkan ke peristrahatan terakhir. Kami tidak memiliki keluarga sehingga aku dititipkan khusus untuk anak-anak sepertiku. Aku menjadi pendiam. Tidak bicara tidak melakukan apapun"

"aku tidak ingin hidup" adu Plan pada Mean membalas pelukan kekasihnya

"tidak lama setelah itu Jiray tiba-tiba datang dan menghiburku. Memberiku kekuatan. Ia yang selalu ada untukku. Membuatku tertawa melupakan kesedihanku. Dia adalah sahabatku. Satu-satunya orang yang tidak pernah meninggalkanku" sekarang Mean mengerti kenapa kekasihnya sangat mencintai sahabatnya. Satu hal yang tidak diubah oleh Mean.

Bersambung...



Jadi jadi... Udah tau ya kenapa Plan sayang banget sama Jiray dan kenapa orangtua Jiray nggak menyukainya...

Trus Mean harus gimana setelah mengetahuinya?

Jangan lupa follow+vote+komen+share...

Makasih...

MEANPLAN || ONE GIFTH✅Where stories live. Discover now