25 - About Alga

188K 9.4K 953
                                    

Risa sudah sampai di sekolah sejak sepuluh menit yang lalu. Sesuai dengan janjinya kemarin, Arka datang menjemputnya.

Malu rasanya jika Risa mengingat kejadian tadi, kejadian dimana ia bertemu dengan Arka sedangkan dirinya masih belum mandi.

Tidak ada reaksi apa-apa dari Arka, yang Risa lihat laki-laki itu malah tersenyum dan terkesan menahan tawa. Yah, memang benar. Siapa lagi yang tahan menahan tawa ketika melihat penampilan Risa saat bangun tidur? Mamanya saja sangat sering menertawakannya.

Sudah menjadi kebiasaan tersendiri bagi Risa, ketika bangun dari tidurnya, gadis itu selalu turun ke bawah untuk minum. Namun siapa sangka, pagi ini keadaanya berbeda. Ketika Risa turun kebawah, Arka sudah duduk manis di sofa yang ada di ruang keluarganya. Padahal ini masih pukul enam pagi, tapi laki-laki itu sudah stand by di rumahnya. Bisa Risa pastikan bahwa Arka bangun awal pagi ini.

Jika bisa di ulang, Risa sangat menginginkan perbaikan di waktu pagi tadi. Jika bisa, pagi tadi Risa tidak akan turun kebawah sebelum rapi dengan seragamnya, tapi apa boleh buat, semuanya memang sudah terjadi. Arka sudah melihat penampilan terkusutnya.

"Hai."

Risa tersadar dari lamunannya ketika ada seseorang yang menyapanya. Orang itu adalah Alga, si ketua OSIS SMANHAR.

"Eh elo, Ga, kenapa?" tanya Risa seraya tersenyum.

Semenjak kejadian itu, Risa sudah jarang bertemu dengan Alga, berbeda dengan kemarin-kemarin sebelum kejadian yang masih di rahasiakan itu belum terjadi. Laki-laki di hadapannya ini selalu menemuinya, atau paling tidak hanya sekedar menyapanya.

"Enggak. Gue cuma mau nanya kabar si trouble maker nya sekolah doang," jawab Alga seraya membalas senyuman Risa.

"Yang lo maksud itu gue?" tanya Risa sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Yah menurut lo siapa lagi?"

Risa terkekeh. "Gue udah insaf kalo lo lupa."

Memang sudah biasa jika julukan itu di utarakan kepadanya, kenapa? Ya karena Risa memang pernah mengalaminya.

Alga ikut tertawa kecil. "Gue tau. Dan sepertinya gue merindukan sosok itu, dimana lo sering banget ketemu gue karena bikin ulah."

Risa memutar bola matanya malas. Rasanya sangat malas sekali jika Alga sudah berbicara seperti itu. Memang, Risa menyadarinya. Bahkan anak bocah pun pasti mengerti ketika melihat perilaku Alga yang ditunjukan kepadanya, apalagi kalau bukan Alga yang menaruh hati padanya? Itu sudah tentu jelas.

Pernah, dulu Alga pernah mengutarakan hatinya terhadap Risa, tepat dihadapan Risa. Waktu itu Risa masih hangat-hangatnya jadian dengan Arka. Alga mengungkapkan perasaan dihadapannya, tepatnya di taman belakang sekolah.

Tidak ada yang tahu tentang itu, karena memang waktunya yang pas pulang sekolah, kecuali kedua teman Risa. Tetapi herannya, kejadian itu bisa sampai ke telinga Arka. Risa dan Arka pun sempat memperdebatkannya. Bersyukurlah Risa, karena pada saat itu Arka tidak marah besar karena itu memang bukan kesalahannya.

Dulu, sebelum Arka bersikap seperti sekarang kepada Risa, Risa memang sempat dekat dengan ketua OSIS itu. Kalau masalah berbincang-bincang itu sudah biasa, bahkan Risa pernah pulang bareng dengan Alga ketika ia sudah berstatuskan kekasih seorang Arka.

Tapi sekarang mereka sudah renggang, entah karena Risa yang menjauh atau Alga yang memang cukup sadar diri.

"Kelakuan lo kayak gitu mulu, bosen gue dengernya." ucap Risa. Mereka berjalan beriringan di koridor yang belum cukup ramai.

Alga memang sudah mengerti jika gadis disampingnya ini suka dan selalu bercanda. Jadi, menurutnya perkataan seperti itu sudah biasa. "Wajar kalo kelakuan gue gini mulu, karena ada yang ngendaliinnya."

Cuek Tapi Romantis [Dreame/Innovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang