14 - Malam Minggu

215K 10.7K 512
                                    

Arka membuka pintu kamarnya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Risa yang tengah tertidur pulas di kasurnya. Arka menggelengkan kepalanya, kemudian cowok itu melangkah mendekati Risa.

"Ris ...."

Tidak ada pergerakkan, entah Risa yang tidurnya sangat pulas atau suara Arka yang terlalu kecil. Menghela napas, Arka sedikit tidak tega untuk membangunkan kekasihnya.

Arka berjalan menghampiri sofa kamarnya, cowok itu berniat akan menunggu sampai Risa terbangun dengan sendirinya. Mungkin Risa lelah, atau mungkin dirinya yang terlalu lama sehingga membuat Risa lama menunggunya.

Tiga puluh menit berlalu tetapi Risa masih tak bergerak juga. Arka meletakan ponselnya yang sudah bosan ia mainkan. Diliriknya jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul empat sore, Arka menghela napas, setelahnya ia beranjak dari duduknya. Sambil menunggu Risa bangun, cowok itu berniat akan membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Setelah melepas jam tangannya, Arka segera memasuki kamar mandi untuk segera menghilangkan keringat yang sudah cukup lengket ditubuhnya.

Sedangkan diluar, Risa baru saja terbangun. Cewek itu mengerutkan keningnya ketika melihat kamar yang berbeda dengan kamar tidurnya. Risa tersadar, ternyata ia tengah berada di kamar Arka.

Risa mendudukkan tubuhnya, melihat sekeliling yang masih belum menandakan ada orang selain dirinya. Itu tandanya Arka belum pulang. Menyadari itu, Risa menghela napasnya lega. Bukan apa-apa, hanya saja gadis itu sedikit tidak percaya diri jika Arka melihat dirinya tengah tertidur. Selain jaga image, gadis itu juga merasa takut kalau nanti Arka ilfeel melihat gaya tidurnya.

Risa turun dari kasur yang sangat nyaman itu, dari empuknya, luasnya, bahkan suasananya pun sangat nyaman menurutnya. Ah, jangan lupakan sprei  kasurnya yang berbau khas seperti Arka. Risa sangat suka itu.

Risa melangkahkan kakinya melihat setiap objek yang bisa ia lihat. Dari penataannya Risa bisa memastikan kalau Arka tipe kal cowok yang sangat rapi dan bersih. Risa beralih menuju sofa, kening gadis itu mengernyit kala melihat ponsel yang tergeletak begitu saja.

"Ini kan hp nya Arka. Berarti dia udah pulang dong?"

Risa meraih ponsel itu kemudian menghidupkannya. Bibirnya berdecak kala ponsel itu terkunci menggunakan pin, dan sialnya Risa tidak pernah tahu itu.

"Ngapain lo?"

Risa menoleh ke sumber suara, betapa terkejutnya ia ketika melihat Arka yang berdiri tegap dan hanya menggunakan celana selutut saja. Hey?! Arka gila atau bagaimana? Keadaan seperti itu bukanlah tontonan yang sehat untuk Risa. Tidak! Risa tidak bisa tahan dengan itu.

"Astaga, kamu ngagetin tau, gak!"

Arka tidak menghiraukan Risa, cowok yang tengah menggosok-gosok rambutnya dengan handuk itu berjalan menghampiri Risa. "Ngapain lo sama hp gue?"

Risa menggeleng cepat, rasanya gadis itu seperti maling yang telah tertangkap basah ketika Arka bertanya seperti itu. Padahal, kalau gadis itu tidak lupa, ponsel yang tengah ia genggam itu bukan ponsel orang lain, melainkan ponsel kekasihnya sendiri.

"Enggak, aku gak ngapa-ngapain serius."

Risa mengernyit kala melihat Arka yang menarik sudut bibirnya. "Kenapa senyum? Kamu percaya, kan, sama aku?"

Arka mengangkat bahunya acuh bersamaan dengan kepalanya yang menggeleng pelan. "Percaya apaan? Gue gak curiga. Lagian, lo mana tau sandinya."

Arka melangkah menuju sofa yang diduduki oleh Risa, kemudian ia ikut duduk juga di sana. "Otaknya diasah supaya gak bego terus."

Cuek Tapi Romantis [Dreame/Innovel]Where stories live. Discover now