Chef bintang dua itu lalu meletakkan tacos shell di atas loyang, cekatan memanggangnya dengan durasi dan temperatur yang tepat. Shalu bisa merasakan tekstur tacos menjadi krispi saat Brahma menyuruhnya mengangkat tacos tersebut dari pemanggang.

"Last step! Masukin isian daging tadi ke tacos-nya, kasih tomat, selada, dan jangan lupa keju parut. Gimana, gampang kan, Shal?"

Sepiring tacos dengan aroma yang menggoda terhidang di hadapan Shalu. Gadis itu segera menyambarnya sepotong, menggigit ujung tacos sampai saus tomatnya belepotan ke mana-mana.

"Hmm, ini tacos terenak yang pernah gue makan, Brahma!" ujarnya dengan mulut yang masih penuh. Brahma tertawa sejenak, lantas tenggelam memandangi wajah Shalu yang berseri-seri. Untuk terakhir kali.

*

"A-apa?" Shalu ternganga. Keduanya sudah berpindah tempat ke gazebo lantai dua untuk menikmati tacos dan secangkir mazagran.

"Kok lo baru bilang sekarang, sih? Gue ... gue nggak keberatan, Brahma. Gue nggak repot kok, emang gue sendiri yang minta ke Tante Mira supaya kursus ini dilanjut. Lo bener waktu dulu bilang kalau kursus masak ini bakal gue nanti-nantiin sepanjang minggu. Sekarang gue bener-bener ketagihan. Gue mulai suka ke dapur, suka masak. Kok lo tiba-tiba bilang ini pertemuan terakhir? Resep kita masih banyak, Brahma!" Shalu bersikeras memprotes keputusan Brahma.

Cowok itu baru saja mengutarakan maksudnya untuk mengakhiri kursus masak ini, seperti perintah Tante Mira. Dalam benaknya, Brahma sudah membayangkan ekspresi girang Shalu karena akhirnya bisa terbebas dari kewajiban yang bikin stres tersebut. Namun, saat wajah gadis itu justru berubah muram mendengar keputusannya barusan, Brahma lagi-lagi dibuat kebingungan. Shalu benar-benar jadi aneh.

"Tapi, Shal, lo kan udah harus nyiapin segala macam tetek bengek pernikahan yang bakal nyita waktu. Sore tadi contohnya, lo telat tiga puluh lima menit, lho!"

Shalu mendesah. Brahma memang benar. Hampir setiap hari ada saja yang dilakukan dia dan Mama berkaitan dengan urusan acara pernikahannya. Melihat kebimbangan di wajah Shalu, Brahma semakin mencelus. Kalau Shalu saja berat mengakhiri semua ini, terlebih lagi dirinya. Menghabiskan seumur hidup untuk mengajari Shalu memasak pun Brahma tidak akan keberatan.

"Lo bisa coba eksekusi sendiri resep menu yang tersisa. Ntar lo kirim fotonya ke gue. Gue bakal kasih nilai." Ucapan Brahma tercekat di tenggorokan, sedang bibirnya susah payah berusaha menyunggingkan senyuman. Tacos lezat di hadapannya sama sekali tidak menggugah selera. Rasa sakit dari perpisahan ini sudah mengalahkan segalanya.

"Be-bener ini kursus terakhir kita?" Shalu meletakkan tacos-nya yang tinggal separuh ke atas piring.

Kedua mata dokter hewan itu mulai berkaca-kaca. Dia lantas berdiri, mendekat, dan memeluk Brahma sejenak. Sang chef terhenyak. Untuk sepersekian detik dia tidak bisa merasakan detak jantungnya atas reaksi Shalu yang tidak terduga. Baru setelah Shalu melepas pelukan, wajah Brahma kembali pada warna normalnya.

"Makasih, ya, lo selama ini udah sabar ngajarin gue. Lo-lo ... temen gue yang paling baik. Gue, gue minta maaf kalau selama ini sering marah-marah sama lo." Shalu berkata lirih sambil menggigit bibir. "Sampai ketemu kalau gitu, Brahma, di hari pernikahan gue. Ntar gue kirim setelan jas best man lo ke apartemen," ujar gadis itu seraya melangkahkan kaki dari gazebo. Dia sudah tidak tahan untuk sampai di mobilnya, mengunci pintu, dan menumpahkan air mata.

Brahma seperti terpaku di bumi. Dia hanya bisa tertegun memandangi punggung Shalu yang semakin detik terasa semakin jauh. Perpisahan macam apa ini?

"Shal! Tunggu!"

Teriakan Brahma sukses menghentikan langkah Shalu. Gadis yang telah merampas hatinya dalam sekejap itu menoleh. Bisa Brahma lihat butiran air menyembul di ujung netra Shalu yang sayu. Brahma mendekat hingga jarak mereka terpangkas banyak, lantas dengan tatapan putus asa memandang wajah Shalu lekat-lekat. "Jaga diri lo baik-baik, Shal," ucapnya.

Karena gue udah nggak bisa jagain lo lagi, lanjutnya dalam hati.

===&===

😭😭😭

Makasih yang masih setia ninggalin voment-nya, ya! 😍 Boleh rekomendasiin cerita ini kalau berkenan ❤

Salam Spatula,

Ayu 😘

The Last Recipe (Tamat)Where stories live. Discover now