Bab 25: Tacos

3.9K 432 36
                                    

Perpisahan---meski sering kali menyakitkan---terkadang merupakan sebuah awal yang baik.

(The Last Recipe)

Shalu merutuk sebal di balik kemudinya. Memang benar, kendala menuju pernikahan kadang hanya dipicu masalah sepele saja antara calon mempelai dan orangtua. Seperti sesiangan tadi contohnya, Shalu dan Mama datang ke wedding planner hanya untuk memperdebatkan hal tidak penting; garden party atau beach party. Akhirnya toh, kedua konsep itu sama-sama tidak digunakan karena Tante Mira bersabda resepsi pernikahan akan berlangsung di ballroom hotel. Musim hujan begini kok mau ambil risiko outdoor wedding, begitu katanya. Shalu dan Mama mau tak mau menurut saja daripada Tante Mira murka.

Akhirnya, sore ini Shalu melenggang ke dapur Tante Mira dengan wajah bersungut-sungut. Saat melihat Brahma yang sudah tersenyum lebar menantinya, gadis itu tampak lebih semringah.

"Kenapa, Shal? Wajahnya ditekuk gitu?"

Shalu meletakkan sembarang goodie bag-nya, lalu memakai celemek baby pink yang menjadi saksi kesungguhan kursusnya selama ini.

"Bete gue. Duh, bener deh, kalau nikah itu cukup sekali aja. Persiapannya ribet. Ntar lo bakal ngerasain sendiri kalau mau married. Eh, nggak tahu juga deng, kalau cowok kaya gimana. Tapi Evans santai-santai aja tuh kayanya. Nggak adil banget!" Shalu berkata panjang lebar sambil mengerucutkan bibir, membuat Brahma terkekeh geli melihat ekspresinya.

"Ya, gue tahu gimana Tante Mira, sih, semuanya harus sempurna. Apalagi ... buat acara gede kaya gini," ujar Brahma sembari tersenyum penuh arti.

Shalu mengetuk-ngetuk island dengan ujung jari, matanya mengedarkan pandangan pada bahan-bahan yang sudah disiapkan Brahma. "Hu-um, lo bener. Eh, lo harus jadi best man gue. Gue udah pilihin setelan jas buat lo, Brahma!" ucapnya dengan manik mata yang kentara berbinar.

Brahma meneguk ludah. Mana mungkin gue bisa? Batinnya perih.

"Hmm, itu bakal gue pikirin ntar. Yang penting sekarang kita bikin tacos dulu. Lo pasti suka makanan khas Meksiko yang satu ini, kan?"

"Suka banget gue!" Mata Shalu membulat, lantas mereka mulai sibuk dengan bagian jobnya masing-masing.

*

Shalu meneliti kembali bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tacos ini; tacos shell, seratus gram letuce, dua buah tomat yang sudah dipotong dadu, dan keju parut. Sementara untuk isiannya ada bawang bombai dan bawang putih yang dicincang halus, dua ratus lima puluh gram daging cincang, juga paprika yang dipotong dadu. Tidak ketinggalan juga saus tomat, garam, setengah sendok teh oregano dan basil---bagian sari Italian herb, juga olive oil.

Setelah memastikan semua bahan lengkap, Shalu melakukan step pertama yakni memanaskan olive oil untuk menumis. Dia lalu memasukkan irisan bawang bombai dan bawang putih, menumisnya hingga harum. Disusul memasukkan daging cincang, ditumisnya hingga berubah warna.

"Hmm, harum banget baunya!" Brahma memejamkan mata, hidungnya kembang kempis mengendus aroma yang berasal dari tumisan daging. "Setelah ini lo tambahin saus tomat, oregano sama basilnya, juga garam Shal. Terus dikasih air sedikit, masak pakai api kecil."

Shalu melakukan instruksi Brahma dengan cekatan, sekali-kali dia meremas celemeknya yang mulai kumal.

"Nah, airnya udah menyusut, ya. Lo tambahin deh paprikanya, tunggu sampai layu." Brahma kembali memberi instruksi beberapa menit kemudian, sambil mengaduk hasil olahan Shalu dengan spatula kayu.

The Last Recipe (Tamat)Where stories live. Discover now