Sesampainya di rumah Kira, Anthony dengan cepat keluar dari mobil. Anthony langsung menggedor pintu rumah Kira. "Kira! KIRA!"

          Anthony terus menggedor pintu depan rumah Kira namun Kira tak kunjung keluar. Anthony juga bahkan tidak mendengar apa pun dari dalam rumah. Lalu Anthony berjalan ke samping rumah dan mencoba melihat dari balik jendela. Keadaan di dalam rumah sepi dan gelap. Seperti tidak ada tanda-tanda kehadiran Kira.

          Anthony mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Kira. Panggilan langsung tersambung hingga Anthony mendengar nada dering ponsel Kira dari luar rumah. Anthony melihat ke dalam dari balik jendela dan mendapati ponsel Kira tergeletak di atas meja pantry. Hanya ponsel Kira yang terlihat sementara Kira entah di mana.

          Anthony kembali menuju pintu depan rumah Kira. Dia akan mencoba untuk mendobraknya namun ternyata pintu itu tidak terkunci sama sekali. Anthony mengerutkan keningnya heran saat melangkah masuk. Keadaan di dalam benar-benar sepi dan sedikit gelap. Hanya sedikit cahaya matahari yang masuk lewat jendela.

          Anthony langsung menuju dapur di mana ponsel Kira tergeletak. Anthony juga mengecek ponsel Kira yang tampak akan kehabisan baterai dan juga terdapat banyak panggilan tak terjawab selain darinya. Anthony bertanya-tanya ke mana Kira pergi tanpa membawa ponselnya. Saat itulah kemudian Anthony berbalik ke sebelah kiri dan melihat sosok yang dicarinya terbaring di lantai.

***

          Anthony memandangi Kira yang terbaring lemah di atas ranjang di rumah sakit. Keningnya mengerut begitu dalam melihat wajah pucat Kira yang berhias luka-luka lebam berwarna ungu serta terdapat beberap goresan tipis di sekitar pipi dan dagunya. Dia jadi bertanya sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada Kira.

          "Dia hanya mengalami syok dan ada beberapa luka yang mulai terinfeksi dan perawat sudah mengobatinya. Untungnya tidak ada luka dalam yang serius." Jelas Dokter Vincent sambil mengecek keadaan Kira lagi.

          "Dia baik-baik saja, bukan?" tanya Anthony. Anthony mengamati seluruh tubuh Kira. Ia terkejut sekali lagi melihat beberapa lebam di tangannya.

          "Kondisinya sangat lemah dan tekanan darahnya sangat rendah. Aku sudah memberinya infus. Dia akan baik-baik saja." Dokter Vincent beralih menatap Anthony. "Siapa wanita ini? Kekasih barumu?"

          "Kapan dia bangun?" Anthony bertanya lagi.

          Carl Vincent, dokter di Buckingham Fountain Hospital yang juga teman karib Anthony semasa sekolah menengah, mendesah pelan. "Mungkin beberapa jam lagi. Kondisinya memang benar-benar lemah tadi tapi sekarang sudah lebih baik."

          Anthony terduduk di kursi samping ranjang Kira. Matanya terus memandangi wajah Kira yang sangat pucat. "Terima kasih, Carl."

          "Sama-sama. Kau istirahatlah. Aku traktir kopi." Ajak Carl.

          Anthony meraih tangan Kira dan menggenggamnya erat. Tanpa menatap Carl sama sekali, Anthony menolak. "Aku tidak apa-apa. Aku akan menunggu Kira di sini."

          Carl menatap Anthony tak percaya sekaligus prihatin. Carl tahu persis jati diri Anthony yang terkenal banyak mengencani wanita dan sering bergonta-ganti pasangan. Anthony tidak terlalu peduli terhadap wanita-wanitanya. Namun tidak disangka hari ini Carl melihat sisi lain Anthony yang begitu perhatian dan sangat mengkhawatirkan wanita ini. Carl mengangguk pelan dan menepuk pundak Anthony kemudian meninggalkan ruangan.

          Anthony masih memandangi wajah pucat Kira. Tangan besarnya mengusap rambut Kira pelan. "Apa yang terjadi padamu selama aku pergi?" ucap Anthony.

Fall BackWhere stories live. Discover now