Epilog

33.3K 1.7K 202
                                    

Di harapkan baca sampai selesai ya, biar nggak ketinggalan info untuk cerita ini.

Anin & Arka
2

¤
¤
¤

By Nuryunus99

☆☆☆

☆☆☆

Setiap kepergian menyisihkan luka yang tak terlihat, namun begitu terasa di hati.

Anin menarik napasnya pelan saat berada di sebuah tempat pemakaman umum. Ia baru saja menyampaikan kerinduan yang ia punya pada seseorang yang sudah lama tertidur untuk selama-lamanya. Sebisa mungkin ia menahan air matanya, tapi tetap saja air matanya itu keluar dan menetes di wajahnya.

Arka yang berada di samping Anin hanya diam saja membiarkan istrinya menyampaikan kerinduannya ada seseorang yang sudah pergi untuk selama-lamanya. Setelah beberapa menit menumpahkan segala yang ada di dalam hatinya. Anin mengajak Arka untuk pulang kembali ke rumah, yang langsung di turuti Arka.

Arka merangkul bahu Anin dan membiarkan wanita itu masuk ke dalam mobilnya.

Selama perjalanan baik Anin mau pun Arka hanya diam. Anin sibuk dengan melihat-lihat jalan melalui kaca mobil sementara Arka fokus menyetir.

"Loh, Kenapa di sini?" tanya Anin yang mulai sadar jika mobil yang di naikiya dengan Arka berhenti di rumah baru mereka.

Anin menatap Arka dengan dahi yang berkerut sementara yang di tatap hanya tersenyum kecil dan mengajaknya keluar.

"Mulai hari ini, kita tinggal di sini," Ucap Arka membawa Anin masuk ke dalam rumah.

"Kejutan!!" Seruan dari beberapa oranag terdengar saat keduanya masuk ke dalam rumah, membuat Anin terkejut dan menatap orang-orang yang ada di dalamnya.

"Kalian?" Ucap Anin menatap para sahabat dan keluarganya. Tidak lupa dua orang teman Arka yang baru di kenalnya beberapa hari ini. Chadra dan Brian. Dan satu lagi, seorang pria tua yang memiliki wajah sama dengan ibunya.

Juan William pria itu langsung terbang ke indonesia saat Given memberitahuinya kalau Anin ingin dia berada di sisinya, Given juga mengajaknya untuk merayakan hari kelahiran Anin.

Anin menangis haru saat melihat ketiga anaknya membawakan kotak besar berisi kue ulang tahun di hiasi lilin-lilin kecil berwarna-warni di sisinya.

"Selamat ulang tahun Mama," Ucap ketiganya dengan kompak.

Anin mendunduk dan mengecup ketiga satu persatu. Bahagia? Ya, tentu saja Anin bahagia saat ini.

Anin meniupkan lilin-lilin kecil yang menghiasi kue yang di bawakan anak-anaknya itu. Setelahnya ia berdiri tegak dan memeluk papanya.

"Selamat ulangtahun putriku," Ucap Given.

Given memeluk dan mengecup Anin penuh sayang. Waktu begitu cepat berlalu, usia putrinya semakin bertambah. Kebersamaannya dengan putrinya saat ini tidak bisa membayar masa kecilnya yang terlewatkan dulu.

Setelah saling memeluk dengan Given kali ini Anin memeluk Azka juga Nafiza dan Juan.

"Terima kasih mau menerimaku,"ucap Juan membuat Anin mengangguk dan memeluk Juan begitu erat.

Arka & Anin 2 (✔)Where stories live. Discover now