Part. 18

22.9K 1.7K 127
                                    

Anin & Arka
2

¤
¤
¤

By Nuryunus99

☆☆☆

Tatapan kosong kembali terlihat pada Anin. Wanita itu terlihat menatap kosong ke luar jendela. Suasana di ruang rawatnya terlihat sepi untuk pertama kalinya. Semua keluarganya sedang keluar baik keluarga Athala mau pun Andjaya.

Di saat seperti ini seharusnya salah satu di antara mereka tetap berada di ruangan Anin. Menjaga dan mengawasinya agar tidak melakukan sesuatu yang berujung membuat mereka kehilangannya.

Tangan Anin terulur menutup sebelah matanya karna silau pancarana cahaya dari arah nakas. Di sana terdapat pisau kecil untuk memotong buah-buahan. Tanpa pikir panjang Anin mengambil pisau tersebut, ia tampak melihat-lihat pisau kecil itu.

"Anin!" Suara seorang pria tiba-tiba terdengar. Anin terkejut dan menjatuhkan pisau yang ia pegang ke lantai.

Bintang--Kakak kedua Anin melangkah besar mendekati ranjang Anin. Terlihat jelas wajah khawatirnya.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanyanya seraya menendang jauh pisau yang Anin jatuhkan tadi.

Anin menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu apa yang akan di lakukannya. Ia hanya melihat pisau itu, tidak lebih.

"Anin..."

"Anin nggak lakuin apa-apa kak," ucapnya.

Bintang memeriksa tangan Anin. Suara embusan napas terdengar darinya saat melihat tidak ada goresan di tangan adiknya.

"Kamu bikin kakak takut, tahu!" seruhnya lalu duduk di kursi yang ada di sisi ranjang Anin. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari dalam paper bag lalu memberikannya pada Anin.

"Ini..."

"Kakak tahu, kamu pasti kangen. Jadi Kakak bawakan itu buat kamu," ucap Bintang seraya menampilkan senyumnya.

Anin ikut tersenyum melihat senyum Kakaknya, senyumnya semakin lebar saat menatap benda yang di berikan Bintang padanya.

"Aku kangen Kak, Aku..." Air mata Anin menetes melihat benda yang ada di depannya. Benda yang tak lain adalah sebuah bingkai foto yang menampilkan ia dan Arka sewaktu memakai seragam sekolah.

Foto itu di ambil saat mereka terakhir menggunakan putih abu-abu.

"Sudah jangan menangis lagi," ucap Bintang menghapus air mata adiknya.

"Kakak..." Anin menatap Bintang.

Bintang, Kakak kedua Anin ini sangat berbeda dengan Kakak pertamanya--Adit. Bintang orang yanng ramah dan murah senyum, ia baik dan hangat tidak seperti Adit. Sudah punya ekspresi datar, kasar dan dingin. Banyak nilai minesnya untuk kakak pertamanya itu.

"Hey, Kamu kenapa?" tanya Bintang mengangkat satu tanganya di depan Anin. Terlihat jelas Anin tersentak membuat Bintang mengembuskan napasnya pelan.

"Jangan banyak melamun, Nin."

"Anin nggak melamun, Anin cuman lagi mikir kak," bantah Anin.

"Mikir apa?"

"Mikir kenapa bisa Kak Bintang bisa jadi anaknya papa sama adiknya Ka Adit."

Bintang mengerutkan dahinya saat mendengar ucapan adik kesayangannya ini. Apa yang salah? kalau ia anak dari ayahnya dan adik dari Adit. Pikirnya.

"Itu loh... Kakak itu udah ganteng baik, ramah, hangat dan penyabar pokonya banyak nilai pulus buat kakak."

Arka & Anin 2 (✔)Where stories live. Discover now