Part 26 (End)

30.5K 1.7K 48
                                    

Anin & Arka
2

*
*
*
By Nuryunus99

☆☆☆

Dua orang wanita tersenyum menatap Anin yang sedang duduk di bangku panjang sendirian. Dari raut wajahnya, Anin terlihat kebingungan.

"Anin... Anakku sudah besar, ya? Mama kangen sama kamu sayang," Ucap satu wanita yang lainnya.

Anin yanng tampak bingung itu menatap pada wanita yang baru bersuara.

Air mata Anin menetes saat melihat wanita tersebut.

"Mama..." Panggil Anin membuat Andin--Mama Anin tersenyum lagi.

"Bahagialah terus anakku, nikmati kebahagiaanmu. Ketika ada masalah selesaikan dengan baik-baik. Mama selalu mendoakan dan mengharapkan yang terbaik untukmu," Ucap Andin.

Air mata Anin mengalir. Ia begitu merindukan Mamanya yang saat ini berdiri tepat di depannya bersama seorang wanita yang tampak terlihat tua.

"Cucuku, Aku adalah oma kamu, Aku Rechelia. Cucuku, Bahagialah selalu," Ucap wanita yang tampak tua itu.

"Oma titip Opa Juan sayang," tambahnya Rachelia, Mama dari Andin.

"Anin... Selamat ulang tahun putriku sayang, Jadilah istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anakmu."

Setelah itu sebuah cahaya yang menyilaukan muncul di belakang Andin dan Ibunya. Keduanya tersenyum dan perlahan menghilang membuat Anin berteriak memanggil Mamanya. Anin menjerit memanggil Mamanya air matanya mengalir.

☆☆☆

Arka menepuk pipi Anin dengan pelan. Mendengar suara jeritan serta tangisan Anin dalam keadaan tidur itu membuatnya terbangun.

"Sayang, Kamu kenapa?" tanya Arka masih menepuk pelan pipi Anin.

Anin yang sedang memejamkan matanya perlahan membuka matanya dan terlihat wajah Arka yang tepat berada di depannya.

"Kenapa? Apa kamu mimpi buruk?" tanya Arka menghapus air mata Anin. Pria itu menudukkan kepalanya lalu mengecup dahi Anin begitu lama.

"Aku.. Aku kangen Mama..." Tangisnya. Air mata Anin semakin mengalir di kedua pipinya membuat Arka panik sendiri.

Arka membantu Anin bangun dan memberikan segelas air pada Anin.

"Jangan menangis. Aku tidak ingin melihatmu menangis, El," Tambah Arka dan kembali mengecup dahi Anin.

Arka menarik pelan tubuh Anin hingga berada dalam dekapannya. Tangan Arka terulur mengusap rambut panjang milik Anin.

"Aku... Aku kangen mama, Al. Tadi Mama datang di mimpi aku, Aku... Aku sangat merindukan Mama. Aku...,"

"Ssstttsss. Sudah jangan menangis lagi, Selama ini kamu udah jarang datang ke makam Mama, El. Mama pasti sedih karna putrinya tidak mengunjunginya dan tentu ia juga merindukanmu makanya dia datang ke dalam mimpi kamu," ucap Arka.

Entah sudah berapa tahun berlalu setelah kepergian Andin, dan selama itu Anin tidak pernah mengunjungi makan mamanya. Terakhir ia datang saat meminta restu untuk.menikah bersama Arka, setelah itu? Ia tidak pernah datang lagi mengunjungi Mamanya.
Bukan, Bukan Anin yang melupakan mamanya melainkan, Anin belum benar-benar ikhlas akan kepergian mamanya. Setiap datang ke sana, Anin selalu merasa sakit, ia selalimu merasakan kembali dukanya meski duka itu sudah berlalu begitu lama.

Arka & Anin 2 (✔)Where stories live. Discover now