8. Waktu yang Kita Habiskan untuk Mengobrol di Taman Komplek

37 10 15
                                    

8 November 2003
---------------------------

Sejak seminggu lalu, setiap sore, dia selalu duduk di bangku taman. Tertunduk.

Sendirian.

Padahal, di taman itu, anak-anak seusia kami sedang main bersama.

Seharusnya ia ikut, 'kan?

Lantas, untuk apa dia capek-capek ke luar rumah, kalau nggak main bareng anak komplek?

Jadi, dengan niat baik, aku duduk di sebelahnya.

Oh, ternyata dia sedang melukis.

Kuulurkan tangan sambil berkata,"Hai, namaku Devan. Kamu?"

Ia tampak semakin fokus dengan kertas dan pensilnya. Namun, ia tidak mengabaikanku. Ia menjawab pertanyaanku.

"Alisha. Tapi bentar, ya. Aku beresin ini dulu."

Kutarik kembali tanganku dan tersenyum canggung.

Oke, baiklah. Sepertinya dia tipe pemalu.

Sambil menunggunya selesai, aku memperhatikan teman-teman yang sedang main petak umpet di lapangan sana. Seseorang menutup mata dan menghitung sampai seratus. Yang lainnya bersembunyi di balik pohon, di bawah bangku taman, di balik tong sampah, bahkan ada yang memanjat pohon.

Hitungannya sudah sampai seratus. Kulirik kembali Alisha. Ia tersenyum bangga menatap gambarnya... yang menurutku, sangat rapi.

Ia lalu menoleh ke arahku dan tersenyum lebar sampai matanya kelihatan menyipit. Kemudian, ia bicara, dan aku terdiam mendengarnya.

"Nah. Devan, salam kenal, aku Alisha Abinaya Endaru. Panggil Alisha saja. Aku baru pindah ke sini sejak Minggu lalu. Senang kenalan denganmu! Aku belum sempat kenalan sama anak-anak lain di sekitar sini soalnya belakangan sibuk beresin rumah bareng Ayah dan Bunda. Selain itu, aku juga lebih sering ke sanggar daripada ke sini. Oh iya, kamu sekolah di mana? Aku di SD 14. Kata Bunda deket, sih. Mungkin kalau kamu juga sekolah di situ, kita bisa berangkat bareng? Eh... Tapi Ayah harus ketemu Pak Guru dulu, ya... Hmm..."

Dia nggak pendiam sama sekali!

Tadi dia bilang apa saja, ya?

"Iya! Aku juga sekolah di sana!"

Entahlah, yang penting kujawab saja, agar aku bisa mengobrol dengannya lebih lama.

Sepertinya dia teman yang menyenangkan.

Waktu yang Kuhabiskan Bersamamu - RAWS Festival 2019Where stories live. Discover now