1. Waktu yang Kuhabiskan Untuk Menentukan Pilihan

109 30 41
                                    

"Permisi, Profesor Zen. Saya ingin memberikan jurnal."

"Silakan masuk."

Pintu ruang dosen berderit perlahan. Seorang mahasiswa tingkat akhir kemudian melangkah masuk, tangannya memegang sebuah jurnal khusus.

"Saya boleh duduk di sini?"

"Tumben formal,"sindir Zen saat mahasiswa itu masuk. Mahasiswa itu langsung duduk di kursi kosong di depan Zen.

"Uh, kukira tadi ada orang lain. Aku nggak mau bikin masalah,"jawabnya seraya meringis.

"Gimana skripsimu, Zi? Kamu harus lulus tahun ini. Setelah itu langsung apply S2. Masih banyak yang harus kita selesaikan di sini. Aku akan memperlancar perjalanan akademikmu, asalkan kau mengerjakan tugas dari Kronologia dengan baik."

Ezzi lagi-lagi meringis kesal. "Hei, hei. Berhenti menuntutku. Aku baru saja duduk, dan kau sudah mencecarku dengan target baru. Aku butuh jeda. Kepalaku bisa meledak."

Anak ini, benar-benar...

"Aku akui, kau hebat. Sungguh, apapun yang kau lakukan setelah kepergiannya, semuanya tampak sempurna. Tanpa cela. Tapi aku tahu. Kau menuntutku bukan karena Kronologia, tapi karena kau tidak bisa move on dan terjebak quarter-life crisis!"

"Tahu apa kau tentang tidak bisa move on dan quarter-life crisis?"

Zen menantangnya!

Ezzi langsung membacakan isi tesis yang dibacanya beberapa hari lalu.

"Quarter-life crisis adalah -"

"Cukup, aku tahu. Maksudku -"

"Aku langsung menyerangmu saja. Punya keinginan sendiri, tapi bertabrakan dengan tanggungjawab yang harus diselesaikan. Kemudian stres dan menyalahkan..."

"Kau -"

Ezzi menarik napas dalam-dalam, memberi Zen jeda untuk meresapi kalimatnya.

"Profesor Zen, Anda memang dosen saya, tapi umur kita hanya berjarak tiga tahun. Kita masih muda, dan, saya sudah sering mengatakan ini, saya tidak mau seperti Anda. Saya ingin menikmati hidup saya, dengan rencana saya sendiri. Silakan habiskan waktu Anda dengan Kronologia dan melawan keinginan Anda sendiri. Terima kasih."

Ezzi keluar. Zen tertunduk lelah di mejanya.

Baik Senna ataupun Ezzi, keduanya sama-sama nggak bisa diatur.

Silakan habiskan waktu Anda dengan Kronologia dan melawan keinginan Anda sendiri.

Andai ia boleh memilih...

Waktu yang Kuhabiskan Bersamamu - RAWS Festival 2019Where stories live. Discover now