BAB.16A (FALLIN' LIGHT)

2.2K 181 10
                                    

Assalamualaikum... 

Sudah nunggu lama, ya? Kesel kah? nggak dong... wkwkwk maapin yak... 

Kayun lagi kepikiran bikin cerita baru. jadi daripada idenya ilang maka dirancang dulu gitu. kan sayang kalau hilang... ilmu itu gesit, maka kita harus menjaganya lewat tulisan. menurut kayun sama dengan ide. dia juga gesit, makanya setiap kali punya ide harus langsung di catat biar nggak lupa. tau sendiri daya ingat kita terbatas. dan kayun termasuk manusia yang mudah lupa. --,-- 

OK. baik, cukup Marlena. langsung ke TKP kuy... 

.

.

.

BAB 16

FALLIN' LIGHT

Gelap dan terang adalah sesuatu yang berlawanan. Jika gelap diartikan kotor sedangkan terang disandingkan dengan suci. Maka kotor harus disucikan supaya bisa digunakan dengan baik dan di tempat yang baik-baik. Hati yang gelap akan cenderung pada hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai surga. Karena hati yang gelap takkan mampu menerima nasihat, tidak akan tersentuh akan kalam-kalamNya.

Laki-laki ini merasa dirinya termasuk orang yang berhati gelap. Dia sadar bahwa dia tidak dekat dengan Tuhannya. Dia sadar mengaku muslim namun tidak tahu seperti apa identitas muslim itu. Dia telah berjanji akan menjadi sebaik-baiknya muslim. Jika tidak juga baik, dia akan berusaha menjadi baik. Apapun caranya.

Pada rak buku yang berjejer dia cari satu persatu kitab yang biasa dibaca umat Islam. Al-Quran. Akhirnya dia temukan kitab itu di bagian koleksi bahasa arab, diletakkan di tempat paling tinggi.

Dia membaca al-Quran terjemah. Dia hanya memindai, tidak memahami apa maksud dari semua ini. Bagaimana dia bisa memahami maksud dari apa yang dia baca? Dia harus memiliki pembimbing. Akhirnya otaknya kembali menanyangkan seluet gadis cantik berkerudung lebar. Alyssa.

Setelah setengah hari lebih berkutat dengan materi pembelajaran. Siswa-siswa ini akhirnya bebas. Jam sekolah telah berakhir. Mereka berbondong-bondong keluar kelas.

Alyssa terlihat keluar kelas sambil mendorong kursi roda Via. Perlahan menuju gerbang depan sekolah. Keduanya bercengkrama seputar kejadian di kelas. Hingga percakapan mereka berhenti ketika berada di koridor depan. Riki berdiri menghalangi mereka. Lelaki ini seorang diri.

Riki terhenyak melihat gadis yang didorong Alyssa. dalam hati dia bertanya, apa benar gadis di depannya ini Via? Gadis yang dia benci beberapa waktu yang lalu. Yang hampir dia pukul karena telah menyinggung keluarganya?

Riki menatap Via lekat-lekat. Keduanya saling menatap. Dalam hati Via, ini saat yang dia tunggu. Setelah beberapa hari masuk sekolah, dia belum pernah melihat Riki. Padahal ada hal yang perlu dia bereskan dengan lelaki itu.

"Via?" tanya Riki ragu. Via berkerudung lebar dan memakai lengan panjang serta rok panjang. Persis seperti yang dikenakan Alyssa.

"Iya," lirih Via namun tetap terdengar oleh Riki.

Alyssa tahu betul apa yang akan terjadi disini. Tapi mengapa keduanya tak ada yang membuka suara. Kedua orang yang sedang berselisih ini saling diam. Menatap kesembarang. Alyssa hanya menunggu mereka, dia tidak ingin ikut campur.

"Gue."

"Aku."

Selaras dalam waktu bersamaan.

"Gue minta maaf," ucap Riki. Matanya memandang Via dengan gelisah namun mantap keputusannya telah bulat untuk meminta maaf pada Via.

Via pun membawa pandangannya pada Riki. Dia tidak menyangka seorang Riki akan mengatakan maaf. Dalam rencananya, dia yang akan meminta maaf pada Riki karena merasa telah menyakiti hati Riki.

CAHAYA DARI ALYSSA [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now