BAB 12.A (CINTA BUKAN NAFSU)

2.4K 207 29
                                    


ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH Gaisku *bakar kembang api* 

Eum basa-basi apalagi ya yang mau Kayun lantunkan, wkwk takut garing, takut ada bunyi jangkrik. . . *tutup muka* 

semoga gaisku para readers yang dirahmati ALLAH SWT semoga selalu berbahagia dan sayang Alyssa ya.. mumumuuuu... 

krik... krik... krik.... (deket sawah apa ya ini lapak :( ) 

yuks langsung saja bab baru.... 

.

.

.

.

Banyak penyair yang pandai mendeskripsikan cinta dengan merangkai kalimat indah untuk definisi satu kata bernama cinta. Jadi, apa sebenarnya cinta itu? kenapa kita harus jatuh untuk cinta? Kenapa tidak bangun untuk cinta? jika cinta disangkutkan dengan hubungan orangtua dan anak, cinta begitu sacral dan dalam ikatan emosionalnya. Jika cinta dikaitkan dengan hubungan antar teman maka loyalitas dan kecerian hadir diantaranya. Jika cinta dinisbatkan pada muda mudi mengapa memunculkan banyak rasa? Apa itu cinta? dan apa yang akan dilakukan jika cinta?

Sinar matahari masih merangkak ke langit-langit. Embun pagi masih membuat gigil ranting pohon yang melambai-lambai. Di bawah pohon mangga besar itu Alyssa menyapu daun-daun yang gugur tertimpa angin atau daun yang sudah mengering tak memiliki zat pengikat untuk bertahan hidup. Menyapu halaman adalah kegiatan rutinnya untuk meringankan tugas Ummi mengurus rumah, sehingga ummi bisa focus pada masakan.

Terlihat Mas Bisma mengeluarkan motor matic besar berwarna hitam. NMAX yang biasa dia gunakan untuk ngampus dan menjemput adik semata wayangnya itu. Bisma mendekati Alyssa.

"Dek, jalan-jalan yuk," kata Bisma. Dilihat dari penampilannya dia sudah siap sejak tadi, sepatu sneaker, satu set baju olahraga dengan atasan yang didesain seperti jaket.

"Pagi-pagi begini? Mau kemana mas?"

"CFD. Kamu nggak tau kan CFD itu apa?"

"Car Free Day," jawab Alyssa mantap. Jelas dia sering mendengar cerita dari Via tentang CFD di alun-alun kota, Alyssa sangat ingin datang hanya saja dia selalu ragu untuk mengajak Bisma. Kali ini Bisma mengajaknya, tentu saja Alyssa langsung masuk rumah dan berganti pakaian.

Momen Car Free Day tidak pernah sepi pengunjung. Penjual selalu berderet mengisi barisan stan makanan. Di tempat ini tidak ada motor apalagi mobil yang ada sepeda ontel dan pejalan kaki yang beragam.

Alyssa memperhatikan sekelilingnya, tua, muda, anak-anak menyatu di tempat ini. Sepintas ini menyenangkan, namun jika diperhatikan dengan sudut pandang yang lebih detail, sesuatu membuatnya tempat ini terasa janggal.

"Mas! Nggak papa kita berlama-lama disini?" bisik Alyssa pada Bisma yang berdiri di sampingnya.

"Kenapa?" bisma belum menangkap pikiran adiknya yang gelisah.

"Itu. Pakaian mereka..., mereka juga joget laki-laki dan perempuan...," kalimat Alyssa tidak lengkap. Tapi bisma sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan adiknya ini.

Lagi-lagi Bisma membawa Alyssa pada dunia yang baru. Kegiatan orang-orang di luar pesantren yang banyak tidak Alyssa ketahui. Mungkin saja dia tahu tapi tidak pernah berpapasan langsung. Seperti saat ini.

Bisma paham. Di tempat ini tidak sedikit gadis-gadis yang memakai baju santai dengan celana se-paha, pasangan muda-mudi yang berlalu-lalang saling gandeng dan bercengkrama, serta senam yang bercampur baur antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang aturan apa-apa disini. Selagi tidak saling menggangu, itu tidak masalah di tempat ini.

CAHAYA DARI ALYSSA [Sudah Terbit] Where stories live. Discover now