Part 4. S2

13.4K 276 6
                                    

Ica Menatap Allard tidak percaya. Ia Membuang Wajahnya ke arah lain dengan Jantung yang berdegup kencang.

"Apa Maksud kamu!"

Al Menarik nafas nya dan Membuang nya secara perlahan. "Aku Menemukan tes kehamilan di laci kamar mandi setelah kamu pergi selama satu tahun. dan hasilnya positif. Jangan membohongiku Ca, kamu bisa saja membohongi orang lain. tapi kamu tidak akan bisa membohongiku?".

Ica Menutup Kedua Matanya. "Ya, Dulu aku memang hamil, tapi aku menggugurkan nya.." Ucap ica pada akhirnya.

Allard Tertegun. Ia terdiam beberapa saat sebelum bisa menguasai kembali dirinya.

Al Mengangguk dengan nafas tercekak dari paru-parunya. "Kenapa Kamu Membunuhnya?". Tanya Al serak, kemudian membalikan tubuh ica sehingga menghadapnya langsung.

Ica Memandang Al ragu. "Aku......Tidak tahu itu anak siapa, Aku tidak bisa melahirkan nya jika itu bukan anak kamu Al. "Ucap ica dan Menundukan kepalanya.

Al Tertegun lagi, Ia Menarik wajah ica sehingga kembali menatap lagi ke arahnya. Al memandang serius Ke arah ica. "Kamu tidak pernah melakukan nya dengan orang lain lagi selain denganku Dulu ica. jadi bagai mana mungkin anak itu bukan anak aku.!".

Ica Manggangguk dan Menitihkan air matanya untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun terakhir. "Aku hanya takut Al, aku bukan perempuan baik dan aku tidur dengan Laki-laki manapun yang aku inginkan. saat itu aku membencimu, tapi aku juga takut saat itu aku hamil bukan anak kamu. Aku merahasiakan kehamilanku dari ayahku dan pergi sendiri untuk mengaborsinya. Maaf, Aku Menyesal Al." Ucap Ica setengah terisak. Al mengangguk dan Memeluk tubuh ica dengan erat, jika dulu ia tidak dengan bodohnya membiarkan ica pergi, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi.

"Jangan Melakukan hal bodoh lagi Larrisa. Biarkan itu menjadi pelajaran untuk kamu dan aku di masa depan, jangan buat kemarahan kamu menyakiti nyawa yang tidak bersalah. jika Kamu membenciku lagi, kamu bisa menghajarku habis-habisan Tapi jangan melampiaskan nya pada orang lain."

Ica Menghapus sisa air matanya dan Melepaskan pelukan Allard, Kemudian ia bangun berdiri dari duduknya dengan perlahan.

"Aku tahu Al, itu Dosa untuk yang kesekian kalinya aku lakukan. Meskipun saat ini aku juga masih tetap melakukan dosa itu. Tapi kamu tenang saja, Hal itu tidak akan pernah terjadi lagi. Aku sudah meminta pada dokter untuk tidak membuatku hamil sampai sepuluh tahun saat aku melakukan aborsi." Ucap ica Memunggungi Al.

Al Meremas wajahnya kasar. "Bukan itu Maksudku ica." Ucap Al prustasi. Ia bangun dan memeluk tubuh ica dari belakang.

"Aku Tidak ada Masalah sekalipun kamu hamil lagi sekarang, Aku hanya mengatakan untuk melampiaskan emosimu padaku saja saat kamu marah padaku nanti. Bukan berarti aku Marah padamu karna kamu menguggurkannya, memang aku merasa kecewa pada keputusan mu ica, Tapi itu sudah berlalu dan aku tidak mungkin membenci kamu saat aku sendiri sangat Mencintai kamu larrisa"

Ica Tertegun. ia menunduk sedih.
"Al...." Cicitnya tak bersuara.

"Aku Mencintaimu larrisa, Perempuan jalang yang sudah Memaksaku untuk tidur dengannya dan menjebakku dalam kehidupannya. Aku sudah Mencintaimu sejak saat kita sudah tinggal bersama dulu. Apa kamu tidak Menyadarinya!" Ucap Al di telinga larrisa.

Ica Melepaskan pelukan al dan Menatapnya Sendu. "Aku tahu Al, aku memang begitu bodoh dan Aku merasa kecewa pada diriku sendiri.".

Al mengangguk dan Memeluk ica semakin erat. "Dari dulu kamu Memang bodoh ica." Larrisa hanya  Mengangguk lemah membenarkan ucapan al padanya.



---------------------------

"Kita akan Kemana Al..?" Tanya Larrisa saat Al Masih berkonsentrasi pada laptopnya.

Mereka sedang di dalam mobil Al yang di supiri Oleh anak buahnya Allard.

Saat Mereka berhenti berdebat dan meluruskan masalah mereka yang dulu. Al menarik tangan nya keluar dari apartemen dan akan Membawanya entah kemana sekarang.

"Ke rumah sakit.."

Larrisa mengerutkan keningnya. "Maksud kamu! Siapa yang sakit?".

Al Menutup Laptopnya dan memasukan nya kembali kedalam tas jinjingnya. Ia menatap ica, "Kamu akan melepaskan Pengaman kamu. Aku tidak suka kamu Menjaga diri kamu seperti itu."

Larrisa Tertegun. "Al. Kamu gila.?" Bisik Larrisa Menatap tajam pada al.

"Anggap saja begitu! Walaupun aku cukup yakin Sekalipun kamu mengaman kan dirimu seperti itu kamu tidak pernah sekalipun tidur lagi dengan laki-laki manapun selama empat tahun ini. Tapi aku Tidak suka dengan Keamanan kamu itu"  Ucap Al santai.

"Tau dari mana kamu, Aku tidak pernah tidur dengan pria lain lagi." Tanya ica Menyipitkan matanya.

Al memandang ica Lembut. "Aku Merasakan nya. bukan hanya dari bukti fisik secara langsung yang sudah aku rasakan Ca. tapi hatiku juga yakin hal itu.."

Larrisa Terdiam. ia mengalihkan pandangan nya pada jalanan. "Aku tidak mau hamil lagi Al.."

"Untuk saat ini Mungkin iya. Tapi setelah kita menikah nanti Kamu akan melahirkan banyak anak kita..!"

"Kamu Berbeda dengan Kamu yang dulu Al. Aku tidak biasa dengan sikap kamu yang lembut dan perhatian seperti sekarang." Ucap Ica memejamkan kedua matanya.

Al Mengangguk. "Aku Hanya ingin menjaga apa yang aku Miliki. Aku Mungkin terlihat bodoh di matamu bersikap Menjijikan seperti sekarang. tapi Masa lalu sikap yang burukku akan aku jadikan pelajaran untuk aku di masa kini saat kamu sudah kembali lagi padaku. aku akan menebus segalanya Bianca.." Larrisa Hanya mengangguk sebagai jawaban.





********************






enibahri
29-10-19.

BAD GIRLS (LARRISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang